Laporkan Masalah

Analisis keterlaksanaan kualitas proyek pembangunan ruang kelas baru (RKB-SMK) tahun 2008 di Propinsi Bali dan di Yogyakarta

RAHAYU, Endang Sadbudhy, Wakhid Slamet Ciptono, Drs., MBA., MPM

2009 | Tesis | S2 Magister Manajemen

Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB)-SMK adalah proyek yang dilaskanakan oleh pemerintah, dalam hal ini Departemen Pendidikan nasional yang bertujuan untuk program peningkatan akses dan pemerataan pendidikan pada SMK negeri dan swasta. Proyek ini diandalkan untuk dapat memenuhi kebutuhan akan pemenuhan ruang belajar yang terjadi pada SMK akibat peningkatan jumlah animo masuk SMK. Hal ini terkait dengan program pemerintah dalam upaya membalik rasio jumlah siswa SMA:SMK dari 70:30 di tahun 2004 menjadi 40:60 pada tahun 2010. Untuk kepentingan ini Pemerintah telah memberikan subsidi pembangunan RKB-SMK mencapai 443,925 Miliar dari tahun 2006 sampai dengan 2008, dan rencananya akan mencapai 1.304.865.000.000.000 (1.3 Triliun). Sedangkan subsidi/ bantuan pada tahun 2008 sebesar 247,350 Miliar untuk seluruh Indonesia. Untuk menganalisis keterlaksanaan kualitas proyek pembangunan RKB-SMK tahun 2008, penulis telah melakukan penelitian dengan menggunakan metode FGD khususnya bagi SMK penerima bantuan RKB-SMK dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Bali. Selain itu juga dilakukan studi dokumen dengan meneliti laporan pelaksanaan pembangunan RKB dari masing-masing SMK dan survey ke 60 lokasi pembangunan RKB di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Bali. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa dengan dana bantuan sebesar Rp. 9.780.000.000,-, disertai dana pendamping/ sharing sebesar Rp. 9.981.142.825,-, maka telah terealisir pembangunan sebesar Rp. 19.761.142.825,-. Untuk Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Bali saja. Pemberian bantuan yang diprogramkan untuk membangun 143 ruang, terealisir menjadi 193 ruang berkat partisipasi masyarakat, baik Komite Sekolah, Yayasan maupun pemerintah daerah. Dari sisi ketercapaian kualitas pembangunan RKB-SMK belum mencapai standar yang diharapkan, karena mayoritas SMK mengalami keterlambatan waktu pelaksanaan (tidak on time), akan tetapi dari sisi spesifikasi (on spec) berhasil juga dalam hal pembiayaan (on budget). Keberhasilan dan kegagalan ini sangat dipengaruhi oleh kompetensi tim, paham tidaknya tim terhadap instrumen pengendalian, pendanaan, ada tidaknya masalah organisasi dan kebijakan pemda setempat

The development of RKB (Ruang Kelas Baru or new classroom) for SMK (Vocational High School ) is a government’s project. In this case, Ministry of National Education has aims to improving programme on education’s access and distribution of SMK (public and private school). This project is being relied on fulfilling needs to classroom at SMK caused by upgrading the total of interest to enter SMK. These are linked by governments plan to reverse the ratio number between SMA : SMK students which have proportioned by 70:30 in 2004 to be 40 : 60 in 2010. In this concerns, the government has subsidized for RKB-SMK development on 443,925 million start from year 2006 to 2008 and its plan to achieve 1.304.865.000.000.000 (1,3 quantillion). While, the total of subsidy / supports in 2008 about 247,350 million. To analyze implementation of the development project quality for RKB-SMK in 2008, the writer has done researches by using FGD methods particularly for SMK as RKB-SMK subsidy approver and Education office of regency/ city at D.I Yogyakarta and Bali. Besides that, it makes documents studies by researching the realization statements of development from each SMK and do survey to 60 locations of the development at D.I Yogyakarta and Bali . From the results of this research was acquired some conclusions i.e with assistance fund amounts of 9.780.000.000 as well as sharing or assistance fund amounts of 9.981.142.825, so has realized developments amounts of 19.761.142.825. Planned subsidy to develop 143 rooms, has been realized about 143 rooms due to public participant either school committee, foundations and regional government. On the quality of RKB-SMK development has not achieve the standard yet because majority of SMK be delayed on the time of realization (not ontime). But the specification has also successful in financing (budgeting). The successful and failure are very influenced by team competition, comprehensible the team about controlling instruments, budgeting, the existence or non of the organization problems and the local regional governments.

Kata Kunci : Evaluasi, Kualitas proyek, Manajemen proyek, RKB, SMK, Evaluation, Quality of project, Project management.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.