Laporkan Masalah

Pengendalian risiko melalui implementasi strategi :: Risk control self assessment dan loss event data base di Bank Mandiri Hub Jakarta Thamrin

AKOSO, Purnomo Condro, Harsono, Dr., M.Sc

2009 | Tesis | S2 Magister Manajemen

Bank Mandiri memiliki visi menjadi Dominant Multi Specialist Bank untuk selanjutnya menjadi Regional Champion Bank pada tahun 2010, menjadi pemain utama perbankan setidaknya di kawasan Asia Tenggara. Namun disadari mewujudkan visi tersebut tidaklah mudah karena bank kompetitor juga berkeinginan menjadi yang terutama. Persaingan antar bank dalam merebut pangsa pasar baik dana, kredit maupun revenue telah mendorong bank untuk bersentuhan dengan berbagai risiko baru yang tidak teridentifikasi sebelumnya. Khusus untuk pengelolaan risiko operasional di sebuah kantor cabang, peranan manusia (pegawai) memegang peranan yang sangat penting, yaitu pegawai harus memiliki risk awareness terhadap aktifitas operasional yang dijalankannya sehari-hari. Dalam upaya membangun risk awareness tersebut, saat ini terdapat 2 perangkat (Operation Risk Management tools) yaitu Risk Control Self Assessment (RCSA) dan Mandiri Loss Event Database (MLED). Perangkat yang pertama untuk mengetahui perspektif pegawai terhadap risiko operasional dari pekerjaannya, sedang perangkat kedua digunakan untuk mencatat kejadian risiko dan jumlah kerugian yang timbul. Penulisan ini mengambil objek penelitian di Bank Mandiri Hub Jakarta Thamrin. Kedua perangkat di atas diimplementasikan di seluruh kantor cabang di bawah koordinasi Hub Jakarta Thamrin. Pelaksanaan RCSA dan MLED secara periodik, tertib dan menjadi bagian dari penilaian performance cabang akan lebih efektif dalam membangun budaya sadar risiko operasional bagi seluruh pegawai.

Bank Mandiri has a vision to become “Dominant Multi Specialist Bank”, and then to become “The Regional Champion Bank” at 2010. Regional Champion Bank means that Bank Mandiri as a Market Leader at South East Asia Region. It is a very challenging vision because any other bank has the same vision. This tight competition to win the market share has made a bank exposed by unidentified risks. To manage operational risk at a branch of a bank, human factor has a very important role; in this case, every employee must have risk awareness during his or her activities. In order to build risk awareness, Bank Mandiri has two operational risk tools, which are Risk Control Self Assessment (RCSA) and Mandiri Loss Event Database (MLED). RCSA is build to measure employee perspective of operational risk of his or her job description; meanwhile MLED used to notes every event of risk and measures of loss that may occurs. This thesis took Bank Mandiri Hub Jakarta Thamrin as a sample. Those two tools of Operational Risk Management implemented at whole branch under Hub Jakarta Thamrin. Those tools uses in periodically and becoming one of the branch performance appraisal, so every branch can be effectively build risk awareness culture at every employee.

Kata Kunci : Implementasi strategi,Risiko operasional,Risk Awareness


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.