Laporkan Masalah

Evaluasi dan pemilihan supplier dengan metode analytic herarchy process (AHP) :: Studi kasus pada Perusahaan Minyak dan Gas X di Indonesia

SARJANA, Fery, Eko Suwardi, Dr., M.Sc

2009 | Tesis | S2 Magister Manajemen

Perusahaan Minyak dan Gas "X" Indonesia sebagai perusahaan yang bergerak di bidang perminyakan, sangat perhatian terhadap pentingnya peran supplier dalam rantai pasok bahan bakunya. Guna meningkatkan daya tawar dan kelangsungan produksi, perusahaan dituntut untuk memiliki lebih dari satu supplier untuk satu material tertentu dengan kondisi tiap supplier sangat berbeda satu dengan lainnya. Evaluasi supplier dilakukan pada bagian pengadaan barang atau Procurement dan sebagai upaya untuk menilai kinerja supplier berdasarkan kriteria penilaian yang ditentukan perusahaan dan menentukan kebijakan manajemen dalam proses pembelian sesuai proporsi yang tepat. Permasalahan muncul ketika Perusahaan "X" dalam melakukan evaluasi supplier hanya terbatas pada perspektif harga saja yang dinilai berdasarkan faktor subyektifitas, dan belum terakomodasikan beberapa kriteria lain sebagai bahan pertimbangan dan penilaian supplier. Identifikasi kriteria berdasarkan Vendor Performance Indicator (VPI) yang berkerangka dasar Quality Cost Delivery (QCD). Rancangan sistem evaluasi supplier menghasilkan 4 VPI yang dipentingkan dimana pada kriteria Quality sebanyak 4 VPI. Proses pembobotan didapat dari hasil brainstorming dengan berbagai pihak berhubungan dengan barang, menggunakan pendekatan Analytic Hierarchy Process (AHP) yang diolah dengan software expert choice. Bobot tertinggi adalah kriteria Quality. Hasil dari pengukuran menunjukkan kinerja supplier PT. Multi Superindo Manunggal paling tinggi, disusul oleh CV Tri Guna Usaha dan PT. Nadyartha Niagatama. Hasil evaluasi supplier dapat digunakan perusahaan sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan strategi pengadaan barang sesuai dengan masing-masing kriteria

Oil and Gas Company "X" Indonesia as a company moving in oil and gas production manufacturing field, has been very concern about the importance of supplier role in its raw material supply chain. In order to increase its bargaining power and production performance, the company is required to have more than one supplier for one certain material where each supplier condition is very different one another. Supplier evaluation is done in procurement and as an effort to evaluate supplier's working efficiency based on evaluation criteria established by the company and to decide management policies in buying process according to the appropriate proportion. And this problem arose when company "X" in doing the supplier evaluation is only limited in cost perspective evaluated based on subjectivity factor, and when there are some other criteria that have not been accommodated as the judgment criteria and supplier evaluation. Criteria identification are based on the Vendor Performance Indicator (VPI) with basic framework of Quality Cost Delivery (QCD). Supplier's evaluation system program yielded 4 emphasized VPI where in Quality criterion yielded 2 VPI. Weighting process gained from brainstorming results with the management, by using AHP approach processed with software expert choice. The highest weight is the Quality criterion. The measurement results showed that the working efficiency of PT. Multi Superindo Manunggal supplier has been the highest, followed by CV Tri Guna Usaha and PT. Nadyartha Niagatama, respectively. Supplier evaluation results can be used by the company as its judgment material in establishing the appropriate procurement strategy from each supplier for each criteria.

Kata Kunci : Evaluasi supplier,Quality cost delivery,Vendor performance indicator (VPI) ; Vendor Performance Indicator, Quality Cost Delivery dan Analytic Hierarchy Process


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.