Hidup di zaman bergolak :: Perempuan Minangkabau pada pergolakan daerah 1956-1961
NURYANTI, Reni, Dr. Sri Margana, M.Phil
2009 | Tesis | S2 SejarahStudi ini membahas tentang perilaku politik dan kekerasan yang terjadi pada perempuan Minangkabau selama pergolakan politik (1956- 1961). Pertanyaan pokok yang ingin dijawab adalah adalah: bagaimana kondisi kehidupan perempuan Minangkabau sebelum terjadi pergolakan politik; mengapa muncul perilaku politik yang menentang Dewan Banteng dan PRRI dari perempuan Minangkabau yang tergabung dalam Gerwani; dan mengapa muncul kekerasan terhadap perempuan Minangkabau selama pergolakan politik dan seperti apa bentuk kekerasan tersebut. Penelitian ini merupakan kajian sejarah sosial yang menekankan pada pengalaman perempuan Minangkabau selama pergolakan politik (1956-1961). Metode penelitian menggunakan studi literatur dan penelitian lisan berupa wawancara yang dilakukan di Jakarta (Maret 2008) dan Sumatera Barat (11 Agustus 2008-8 Februari 2009), dengan mengikuti rute perjalanan PRRI: Padang, Bukittinggi, Agam, Padang Pariaman, Sumpurkudus, Payakumbuh, dan Solok. Kritik sumber dilakukan melalui wawancara dengan informan yang pro dan kontra PRRI, serta menganalisa data dari koran-koran sezaman dan film. Penyajian data lisan menggunakan dua model, yaitu tulisan analitis untuk menyajikan argumen mengenai peristiwa tertentu dan format profil informan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pergolakan politik di Minangkabau pada tahun 1950-an telah memunculkan perilaku politik dan kekerasan terhadap perempuan Minangkabau. Perilaku politik ditunjukkan dengan sikap oposisi terhadap Dewan Banteng dan PRRI dari sebagian perempuan Minangkabau yang tergabung dalam Gerwani. Adapun kekerasan yang muncul selama pergolakan politik di golongkan dalam empat bentuk, yakni: fisik, psikologis, seksual, dan penelantaran (deprivasi).
The study is aimed at explaining political behavior and violences of Minangkabau’s women during the political turmoil (1958-1961). Main questions in this study are: how did life conditons Minangkabau’s woman before the political turmoil; why did appeared political behavior are apposed to Dewan Banteng and PRRI of Minangkabau’s women are integrating themselves in Gerwani; and why did appeared violences to Minangkabau’s women during the political turmoil and how types it. The research is social history’s study which emphasizes the experiences of Minangkabau’s women during the political turmoil (1958-1961). This research uses literature study and oral history which were done by doing some interviews in Jakarta (March 2008) and West Sumatera at August 11th 2008-February 8th 2009, by following these routes, i.e: Padang, Bukittinggi, Agam, Padang Pariaman, Sumpurkudus, Payakumbuh, dan Solok. Critical resources are done through interviewing informans who are pro and contra to PRRI and analyzing date from newspapers and film at the time. The presenting of oral data uses two models, they are analytical writing with main purpose of presenting arguments about certain events and informan profil form. The research concludes that the political turmoil had appeared political behavior and violences to Minangkabau’s women. Political behavior had shown by opposition attitude to Dewan Banteng dan PRRI of Minangkabau’s women are integrating themselves in Gerwani. Violence types are appeared to Minangkabau’s women during the political turmoil are: physical, psichologycal, sexual, and deprivation.
Kata Kunci : Perempuan Minangkabau,Pergolakan daerah,Perilaku politik,Kekerasan,Minangkabau’s Woman—Local Turmoil—Political Behavior—Violences.