Celebrating African cultural identity in multicultural America :: A case study of Kwanzaa
MUNA, Nailil, Dr. Ida Rochani Adi, S.U
2009 | Tesis | S2 Pengkajian AmerikaPenelitian ini berfokus pada peran Kwanzaa, sebuah perayaan kebudayaan yang diperingati oleh komunitas Afrika Amerika, dalam merekonstruksi kembali identitas warga Afrika di Amerika yang multikultur. Dengan menerapkan pendekatan multidisiplin, pendekatan lintas bidang dalam penelitian ini mencakup pendekatan sosial psikologi, antropologi serta sejarah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kwanzaa diciptakan dan diterima oleh komunitas Afrika Amerika karena mempunyai sejumlah fungsi; Bagi penciptanya, Dr. Maulana Karenga, Kwanzaa mengandung kepentingan pribadi dan politis. Melalui keragaman budaya dan kekayaan filosofis Afrika yang terkandung dalam Kwanzaa, mereka yang merayakan Kwanzaa menemukan keunikan positif yang membuat mereka dapat melihat dan menilai diri mereka sendiri melalui sudut pandang yang lebih positif. Bagi Amerika yang merupakan negara multikultur, Kwanzaa menandai bahwa warga Afrika Amerika adalah komunitas yang berbudaya yang juga ada di Amerika. Selain itu, Kwanzaa menjadi pengingat akan keberagaman budaya yang dimiliki oleh bangsa tersebut. Selanjutnya, meskipun penelitian ini tidak memberikan argumentasi apakah Kwanzaa menimbulkan disintegrasi sosial seiring dengan bertambahnya jumlah komunitas warga Afrika Amerika yang merayakan Kwanzaa, peneliti melihat adanya kemungkinan bahwa Kwanzaa bisa menjadi pemicu munculnya disintegrasi sosial jika ditilik dari privatisasi dan keeksklusifan yang nampak pada tata cara perayaan Kwanzaa. Kemungkinan yang mungkin dapat diusahakan agar Kwanzaa lebih dapat diterima oleh khalayak yang lebih luas adalah dengan merayakan Kwanzaa di tempat-tempat umum sehingga dapat meminimalkan keeksklusifan dan privatisasinya.
This thesis examines the role of Kwanzaa, an invented African American cultural celebration, in reconstructing African American quiddity in a multicultural society. The research is carried out under American Studies perspective for interdisciplinary approach. It embraces social (psychological) approach, anthropological approach, and historical approach. Conducted trough a library research, the result of this research sees that Kwanzaa serves multiple functions to its creator i.e. Dr. Maulana Karenga, its celebrants, as well as America as a multicultural nation. To its creator, it is revealed that that the celebration was designed to fulfill Karenga’s personal and political interest. Through the rich African culture and the virtue of its philosophy, Kwanzaa also provides its celebrants a positive distinctiveness trough which African Americans can perceive themselves as dignified beings. To America, Kwanzaa marks African Americans’ existence in heterogeneous nation. In addition to this, Kwanzaa is also a reminder to the fact that America was and is a multicultural nation consisting of many diverse culture. Although this research does not provide verdict on how African Americans’ degree of involvement affects the celebrants’ social relationship, researcher sees that there is a possibility towards social disintegration from the way the holiday is privately celebrated. Finally, on the possibility of bridging over the social disintegration issue caused by the exclusiveness of ethnic cultural celebrations, researcher sees that if Kwanzaa wants to be largely acceptable by American community, its celebration should be engaged in a more public form of celebration. By openly celebrate Kwanzaa in more public spheres, Kwanzaa’s celebrants can minimizes the holiday’s privatization.
Kata Kunci : Komunitas Afrika Amerika,Perayaan kebudayaan,Perayaan yang diciptakan,Identitas etnik,Multiculturalisme, African American, cultural celebration, invented holiday, ethnic identity, multiculturalism