Pembinaan teritorial terbatas detasemen artileri pertahanan udara peluru kendali 004 dan implikasinya terhadap ketahanan wilayah :: Studi di Kecamatan Bukit Kapur, Kota Dumai, Provinsi Riau
SETIAWAN, Fithrizal, Dr. Armaidy Armawi, M.Si
2009 | Tesis | S2 Ketahanan NasionalPenelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui Pembinaan Teritorial Terbatas dilaksanakan Detasemen Artileri Pertahanan Udara Peluru Kendali 004 serta untuk mengetahui implikasi Pembinaan Teritorial Terbatas Detasemen Artileri Pertahanan Udara Peluru Kendali 004 terhadap Ketahanan Wilayah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian dilakukan di satuan Detasemen Artileri Pertahanan Udara Peluru Kendali 004 merupakan satuan non Kowil di bawah kendali operasi Kodam I/Bukit Barisan, yang berlokasi di daerah Kelurahan Bagan Besar, Kecamatan Bukit Kapur, Kota Dumai, Provinsi Riau. Responden dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi empat kelompok yang disesuaikan dengan objek/sasaran Binter terbatas yaitu masyarakat kelurahan Bagan Besar, Karang Taruna Bagan Besar, siswa Pramuka Saka Wira Kartika dan organisasi olah raga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Pelaksanaan Pembinaan Teritorial Terbatas Detasemen Artileri Pertahanan Udara Peluru Kendali 004 relatif sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari tanggapan positif yang diberikan masyarakat dimana hal tersebut mencerminkan kesesuaiannya dengan harapan masyarakat. Sementara itu, penilaian positif yang diberikan oleh Pimpinan Denarhanud Rudal 004 menunjukkan bahwa pelaksanaan program sudah sesuai dengan tujuan dan ketentuan program Binter. (2) Secara konseptual, Pembinaan Teritorial Terbatas Detasemen Artileri Pertahanan Udara Peluru Kendali 004 memberikan implikasi terhadap Ketahanan Wilayah, karena Binter terbatas yang di lingkungan masyarakat sekitar pangkalan dimaksudkan untuk menciptakan hubungan yang harmonis dengan masyarakat guna mewujudkan terbentuknya kekuatan pertahanan wilayah. Penilaian positif yang diberikan oleh masyarakat terhadap pelaksanaan Binter Terbatas di wilayah Kecamatan Bukit Kapur mengindikasikan keberhasilan pencapaian tujuan Binter Terbatas untuk memantapkan kemanunggalan TNI dengan rakyat di sekitar pangkalan yang pada akhirnya dapat mewujudkan pemberdayaan wilayah pertahanan sesuai amanat konstitusi dalam rangka mewujudkan kesiapan pertahanan negara di darat. Pola Binter yang berorientasi pada penjagaan keamanan (security) dan kesejahteraan (prosperity) dapat menarik minat masyarakat untuk secara intensif menjalin komunikasi dan interaksi dengan prajurit TNI AD dalam kerangka penciptaan ketahanan wilayah yang solid. Dalam perspektif kesejahteraan, ketahanan wilayah yang baik berarti terciptanya kemakmuran masyarakat, baik rohaniah dan jasmaniah. Sementara dalam perspektif keamanan, ketahanan wilayah yang baik berwujud pada terciptanya kemampuan masyarakat dalam melindungi nilai-nilai lokalnya terhadap ancaman dari luar maupun dari dalam. Ketahanan wilayah yang baik dapat dimaknai bahwa masyarakat memiliki keuletan dan ketangguhan untuk mengembangkan kekuatan lokal dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan.
This research is aimed to know about the Measured Territorial Capacity Building conducted by Missile Air Defense Artillery Detachment 004 and the implication of Missile Air Defense Artillery Detachment 004 Measured Territorial Capacity Building to the regional recilience. The method used in the research is descriptive method. The research is conducted at Missile Air Defense Artillery Detachment 004, which is a non Kowil unit under operation command of Kodam I/Bukit Barisan, which is located in Bagan Besar village, Bukit Kapur sub-district, Dumai City, Riau Province. The respondent in this study is divided into four groups according to the measured Territorial Capacity Building objects, namely, community of Bagan Besar village, Bagan Besar Youth Organization, Saka Wira Kartika Boy Scout students and sports organization. The research shows that (1) The Measured Territorial Capacity Building program by Missile Air Defense Artillery Detachment 004 is relatively well implemented. This can be seen from positive feed back given by the community that reflects program’s fulfillment toward community expectation. On the other hand, positive assessment by the Chief of Missile Air Defense Artillery Detachment 004 indicates that the program matches the Territorial Capacity Building purpose and condition. (2) Conceptually, Missile Air Defense Artillery Detachment 004 Measured Territorial Capacity Building program has an implication to the Regional Recilience since the measured Territorial Capacity Building implemented for the society around the base is aimed to establish a harmonious rapport in order to build the territorial defense forces. Positive feedback from society to the measured Territorial Capacity Building program in Bukit Kapur sub-district indicates the accomplishment of measured Territorial Capacity Building purpose of enhancing the unity of TNI and the people around the base that in sequence shall build the territorial defense empowerment in line with constitutional mandate to have the country land defense ready. The scheme of Territorial Capacity Building that concern on security and prosperity preservation can draw society’s interest to interact and communicate intensively with TNI AD soldiers in managing a solid regional recilience. In prosperity perspective, a sound territorial tenacity means society prosperity, either spiritually and physically. While in security perspective, a sound regional recilience emerges in the form of ability of the society to guard their local values against external and internal threats. A sound regional recilience can be perceived as society with a robust and tenacious attitude to develop the local strength by prosperity and security approach.
Kata Kunci : Pembinaan teritorial terbatas,Katahanan wilayah, Measured Territorial Capacity Building, Regional Recilience.