Laporkan Masalah

Citra wanita Mesir dalam Novel Budayah Wa Nihayah karya Najib Mahfuzh :: Analisis kritik sastra feminis dengan teori Feminis Qasim Amin

MASADI, M. Anwar, Prof. Dr. Siti Chamamah Soeratno

2009 | Tesis | S2 Agama dan Lintas Budaya

Najīb Mahfūzh adalah novelis besar Mesir dan satu-satunya novelis arab yang menerima hadiah Nobel sastra dari Swedia. Namun perhatian terhadap karya-karya Najīb Mahfūzh masih sangat jarang, terutama karya-karya yang bertemakan kemasyarakatan dan feminisme. Penelitian ini berupaya untuk mengungkap citra wanita Mesir dalam novel Bidāyah wa Nihāyah (2007). Penelitian ini menganalisa secara deskriptif kualitatif tentang citra wanita dengan pendekatan feminis muslim Qāsim Amīn. Feminis muslim mempersoalkan teks-teks agama yang dianggap banyak melindungi dan menguatkan kepentingan lakilaki. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah ditemukan berbagai dominasi lakilaki yang tergambar dari pandangan laki-laki terhadap wanita. Selain itu ditemukan adanya unsur kekuasaan laki-laki yang berupaya untuk menguatkan dominasi laki-laki. Akibat dari dominasi dan kekuasaan laki-laki tersebut menimbulkan berbagai kekerasan yang menimpa tokoh-tokoh perempuan. Agama islam yang seharusnya menjadi pelindung bagi wanita muslim, malah dijadikan untuk memperkuat kedudukan laki-laki. Menurut para feminis, hal tersebut adalah akibat dari kesalahan menafsirkan teks-teks agama dan kuatnya faham patriarki dalam masyarakat islam. Dari pengungkapan citra wanita Mesir yang digambarkan Najīb Mahfūdh melalui tokoh-tokoh wanita yang dimunculkannya dapat diambil kesimpulan bahwa tokoh Samīrah, Nafīsah, Bahiyyah dan anak perempuan Ahmad Bīk Yusro adalah mewakili citra perempuan tradisional Mesir. Citra tersebut dapat diungkap dari peran mereka yang hanya berkutat pada wilayah domestik. Peran perempuan yang hanya berkutat pada wilayah domestik ini diyakini karena justifikasi agama dan berbagai peringatan yang dilakukan oleh laki-laki terhadap perempuan mengenai organ kelaminnya.

Najīb Mahfūzh is one of the most egyptian novelists and the only arab novelist honoured with art Noble prize from Sweden. But attention to masterpieces Najīb Mahfūzh is still very rare, especially masterpieces which have theme social and feminism. This study copes to express Egypt woman image in novel Bidāyah wa Nihāyah (2007). This study analyses descriptively about woman image with Qāsim Amīn's approach of moslem feminist. Moslem feminist questions religion texts which are much assumed as protection for men importance. The result of this study shows that there are various men dominations drawn from man's opinion to woman. Besides, the result showst the existence of element of power of men coping to strengthen domination of men. Because of those domination and power of the men, there are many various hardness striking woman character. Islamic Religion which is supposed to be a protector for moslem woman, instead made to strengthen position of men. According to the feminists, this is the result of unproperly interpretations of religion texts and the conquer of patriarchisme in islamic society. From the disclosure of Egyptian woman image that is descripted by Najīb Mahfūdh through woman characters peeped out could jump into the conclusion that the characters of Samirah, Nafisah, Bahiyyah and daughter of Ahmad Bīk Yusro represent traditional woman image of Egypt. The image can be exposed from the their roles which go around domestic region. The role of woman which is spinning around this domestic region believed due to justification of religion and various commemorations done by men to woman about her sex organ.

Kata Kunci : Novel,Feminis Muslim,Citra Wanita Mesir,Muslim feminist,Egyptian Muslim Image


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.