Kaderisasi informal kepemimpinan birokrasi :: Studi keunggulan pengetahuan sumber kekuasaan dan sikap komunikasi pemimpin terhadap kewibawaan pemimpin dalam rangka kaderisasi kepemimpinan di Pemerintahan Daerah Kabupaten Paser

PADATU, Bartholomius, Prof. Dr. Muhadjir M. Darwin

2009 | Tesis | S2 Administrasi Negara

Dari segi kuantitas dan kualitas kepemimpinan birokrasi di Indonesia mengalami apa yang disebut deficit kepemimpinan. Organisasi Birokrasi di Indonesia dipenuhi begitu banyak pejabat structural yang diisi setiap tahunnya yang seharusnya menunjukkan keberadaan kelimpahan pemimpin, namun tidak demikian adanya. Kondisi deficit kepemimpinan ini ditengarai disebabkan disamping oleh dinamika patologi Birokrasi berkelanjutan, juga disebabkan miskinnya kehendak untuk mereproduksi pemimpin-pemimpin baru. Kaderisasi merupakan isu formal yang banyak diabaikan sebagai teknik reproduksi atau multiflikasi pemimpin baru. Kaderisasi formal dalam penerapananya (pelatihan, penjenjangan karier) dianggap sebagai agenda rutin yang formalis dan kadang-kadang menyentuh aspek jenuh, karenanya dibutuhkan suatu mekanisme baru, sebuah retasan jalan baru, varian dari kaderisasi yang dimaknai secara baru dan taktis. Kaderisasi informal merupakan varian baru yang coba dijelajahi, sebuah improvisasi dari format kaderisasi formal berisikan rangkaian proses internal dengan awalan keterinspirasan, ketermotivasian, komitmen serta berakhir pada penstrukturan pembelajaran diri yang merupakan terminasi kaderisasi informal. Kaderisasi Informal merupakan sebuah variabel eksogen, variabel yang dipengaruhi secara langsung oleh variabel kewibawaan pemimpin yang sebelumnya dibangun atau disebabkan oleh keunggulan dua variabel internal seorang pemimpin yakni; Pengetahuan sumber kekuasaan dan sikap komunikasi pemimpin. Resonansi kewibawaan pemimpin pada bawahan merupakan unsur pembangun atau penstrukturan pembelajaran diri sebagai pemimpin (Kaderisasi informal).

From facet of amount and quality of bureaucracy leadership in Indonesia experience of what referred as deficit leadership. Organizational of Bureaucracy in Indonesia fulfilled so much functionary structural filled every year which ought to show the existence of what overflows leader, but [do] not that way the existence of. this condition Deficit leadership is caused beside by dynamics of pathology of Bureaucracy have continuation, also caused its impecunious will to reproduce the new leader. Cadre process represent the formal issue which is a lot of disregarded as technique reproduce or new multiplication leader. Formal cadre process in application like training, career ladder, et al considered to be a routine agenda which formal and sometime touch the saturated aspect, hence required by a new mechanism, a new rroad, variant from cadre process meant in new way and tactical. Informal cadre process represent the new variant which try explored, a improvisation from formal format cadre process comprise the internal process network with the prefix inspiration, motivating, commitment and also end structure of self study representing informal termination cadre process. Informal cadre process represent a variable independent, variable influenced directly by previous leader authority variable develop or because of excellence two internal variable a leader namely; knowledge of Source of power and attitude of leader communications. Resonance of leader Authority of subordinate represent the element of constructor or structure of self study as leader ( Informal cadre process)

Kata Kunci : Leadership,Deficit of leadership,Reproduction or multiplication,Informal cadre process technique,kepemimpinan, deficit kepemimpinan, reproduksi atau multiplikasi, teknik kaderisasi informal, birokrasi