Laporkan Masalah

Pengaruh perbedaan produktivitas dan harga relatif terhadap pergerakan nilai tukar riil empat negara ASEAN

PURNOMO, Bungkus Sasongko, Prof. Dr. Insukindro, MA

2009 | Tesis | S2 IESP

Perkembangan perekonomian suatu negara saat ini tidak dapat terlepas dari kondisi perekonomian global. Hubungan ekonomi antar negara menjadi faktor penting yang berpengaruh terhadap perkembangan ekonomi masing-masing negara. Kondisi ini menyebabkan daya saing sebagai salah satu faktor yang menentukan dalam kompetisi antar negara agar memperoleh manfaat dari semakin terbukanya perekonomian dunia. Nilai tukar riil merupakan salah satu indikator daya saing satu negara terhadap negara lain. Semakin tinggi nilai tukar riil suatu negara dianggap sebagai cerminan semakin meningkatnya tingkat kompetitif suatu negara dan juga menggambarkan kemajuan ekonomi negara bersangkutan. Alasan tersebut yang menyebabkan perlunya penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan nilai tukar riil agar dapat digunakan sebagai landasan dalam menentukan kebijakan ekonomi suatu negara. Penelitian ini menggunakan landasan pemikiran hipotesis Balassa-Samuelson yang secara umum menyatakan bahwa perbedaan kemampuan produktivitas sektor diperdagangkan dan tidak diperdagangkan akan berpengaruh terhadap pergerakan nilai tukar riil jangka panjang. Hipotesis Balassa-Samuelson secara umum dianggap sebagai sumber kunci observasi perbedaan cross-sectional dalam nilai tukar riil. Pergerakan nilai tukar riil akan dilihat dalam suatu periode waktu yang merupakan dimensi runtun waktu. Hal tersebut menyebabkan penelitian ini menggunakan analisis data panel. Empat negara ASEAN digunakan dalam penelitian ini sedangkan periode waktu dimulai dari tahun 1987 sampai 2007. Sebelum dilakukan estimasi terlebih dahulu diuji stasioneritas data dengan uji akar unit karena penting bagi penelitian nilai tukar riil apakah suatu data stasioner atau tidak. Dari hasil pengujian akar unit diperoleh indikasi bahwa data tidak terintegrasi pada derajat yang sama sehingga estimasi dilakukan dengan panel dynamic OLS yang dapat mengakomodasi perbedaan derajat integrasi masing-masing variabel terhadap dua persamaan nilai tukar riil jangka panjang. Variabel dependen adalah nilai tukar riil sedangkan variabel perbedaan produktivitas, harga relatif, pengeluaran pemerintah, harga minyak riil dan investasi asing langsung. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terkait nilai tukar riil adalah penggunaan konsep endogenous tradability dan penambahan variabel independen investasi asing langsung. Penggunaan konsep endogenous tradability menyebabkan suatu sektor dapat berubah klasifikasinya dari diperdagangkan menjadi tidak diperdagangkan atau sebaliknya sedangkan investasi asing langsung merupakan proksi dari perusahaan multinasional yang berpengaruh terhadap pergerakan nilai tukar riil. Estimasi yang dilakukan diperoleh indikasi pengaruh positif jangka panjang dari perbedaan produktivitas terhadap nilai tukar riil. Harga relatif berpengaruh signifikan positif terhadap pergerakan nilai tukar riil jangka panjang. Pengeluaran pemerintah berpengaruh signifikan positif, harga minyak riil pengaruhnya berbeda-beda sedangkan investasi asing langsung berpengaruh signifikan negatif terhadap pergerakan nilai tukar riil jangka panjang. Hasil estimasi tersebut secara umum menggambarkan bahwa negara ASEAN-4 sedang memasuki tahap negara maju.

The world economy system has entered new era with openness the relationship among countries. This condition affects the dynamic of economy in the rest of the world. The economic relationship has become important things and every country has to improve its performance to get the gain of world economy openness. In this situation, competitiveness is a crucial factor for the economy. As one factor of that reflect competitiveness, real exchange rate can describe economic condition between countries therefore it is a reason why this research is conduct. The real exchange rate can also as a basic for formal institution to make a policy. Basis of this research is Balassa-Samuelson hypothesis that explain productivity differentials as the reason of real exchange rate movements. Balassa-Samuelson is the key of cross-sectional observations among countries in the real exchange rates and observes on the data in such period to see their movements. Annual data is used for the empirical period starts in 1987 and ends in 2007 and the four ASEAN countries are Indonesia, Malaysia, the Philippines and Thailand. Before the estimation the data is tested by unit root test to check the stationarity data and the result is find that there is an indication non-stationary data and different of the integration degree. For the reason the estimation uses panel dynamic OLS that accommodate the problem of degree of integration. Independent variable in this research is real exchange rates and the dependent variables are productivity differential, relative price, government expenditure, real oil prices, and foreign direct investment. The difference of this research is that it uses endogenous tradability concept and additional independent variable foreign direct investment. The estimation results find that productivity differentials in long term indicate affect positive sign to the real exchange rates. Relative prices significantly positive sign affect the real exchange rates. Government expenditure affects positively the real exchange rates. Real oil prices have mix results and the foreign direct investment affects significantly negative to the real exchange rates in long term. In generally the result describes that ASEAN-4 has become industrial countries.

Kata Kunci : Perbedaan produktivitas,Harga relatif,Hipotesis Balassa Samuelson,Panel Dynamic OLS, Productivity Differential, Relative Price, Balassa-Samuelson Hypothesis, Panel Dynamic OLS


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.