Rancang bangun alat pemotong bahan kerupuk ubi kayu
RIZANI, Ahmad, Dr. Ir. Viktor Malau, DEA
2009 | Tesis | S2 Magister Sistem TeknikTanaman ubi kayu menjadi salah satu alternatif pengganti makanan pokok dimana di Indonesia, ubi kayu dijadikan makanan pokok nomor tiga setelah padi dan jagung. Penyebaran tanaman ubi kayu meluas ke semua provinsi di Indonesia. Ubi kayu di Kabupaten Hulu Sungai Selatan Provinsi Kalimantan selatan dijadikan sebagai salah satu komoditas mata pencaharian warga masyarakat dengan diolah menjadi Kerupuk Ubi Kayu, tetapi sampai saat ini teknologi ataupun mesin pemotong bahan kerupuk ubi kayu belum efisien dan efektif, karena mesin yang digunakan untuk memotong bahan kerupuk tersebut masih sangat sederhana. Oleh karena itu, perlu adanya upaya penemuan alat/mesin pemotong bahan Kerupuk Ubi Kayu yang aman, mudah dioperasikan dan efektif serta efisien dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat. Penelitian ini dibatasi pada perancangan dan pembuatan mesin pemotong bahan kerupuk ubi kayu yang lebih efisien baik waktu maupun biaya serta pengaruh ukuran puli terhadap kecepatan dan hasil pemotongan. Perancangan alat pemotong kerupuk ubi kayu dilakukan melalui perancangan beberapa komponen mesin pemotong kerupuk ubi kayu, seperti pemilihan motor penggerak, perancangan poros, pemilihan pulley, pemilihan bantalan dan perancangan peralatan pendukung lainnya. Setelah perancangan selesai dilakukan, dilanjutkan proses pembuatan dan perakitan alat atau mesin pemotong kerupuk ubi kayu. Setelah alat selesai dirakit, dilakukan pengujian kinerja untuk memotong bahan kerupuk ubi kayu dengan merubah-rubah putaran poros piringan pemotong hingga diperoleh hasil pemotongan yang paling banyak tanpa banyak kerusakan hasil potongan. Berdasarkan hasil pengujian dan analisis yang dilakukan diperoleh bahwa alat atau mesin pemotong bahan kerupuk ubi kayu hasil rancangan pada penelitian ini mampu menghasilkan pemotongan paling banyak pada pemotongan dengan menggunakan ukuran puli penggerak 8 inch. Untuk pemotongan 1 batang rata-rata diperoleh jumlah total potongan 861 dengan perincian 645 hasil potongan baik dan 217 potongan rusak dengan rata-rata waktu pemotongan 35,67 detik sedangkan untuk pemotongan 2 batang sekaligus rata-rata diperoleh jumlah total potongan 1.413 potong terdiri dari 857 hasil potongan baik dan 556 hasil potongan rusak dengan rata-rata waktu pemotongan 45,67 detik. Sementara proses pemotongan pada mesin sederhana di Kalimantan Selatan yang dijadikan acuan pembanding dalam penelitian ini hanya mampu melakukan pemotongan 1 batang dimana rata-rata diperoleh jumlah total potongan 546 dengan perincian 461 hasil potongan baik dan 85 potongan rusak yang membutuhkan waktu rata-rata 2 menit, sehingga alat hasil rancangan mempunyai efisiensi pemotongan lebih baik. Di samping itu alat atau mesin pemotong bahan kerupuk ubi kayu hasil rancangan pada penelitian ini mempunyai beberapa kelebihan diantaranya adalah mampu menghasilkan kecepatan pemotongan yang tinggi, hasil pemotongan lebih bersih dan mempunyai keamanan yang lebih baik bagi pengguna (operator).
Cassava is one of several main provisions substitutes in Indonesia. It is known to be the third consumed provisions after rice and corn. The spreading of cassava plant is in all over Provinces of Indonesia. In the regency of Hulu Sungai Selatan in the Province of South Kalimantan cassava is processed to become cassava chips and thereby supports the local economic development. Unfortunately there is a lack of technology for the efficient cassava slicing machine, since the used tools are still very simple. Therefore the needs of a save, uncomplicated, effective, efficient and affordable slicing machine turns up. The purposes of this research are to design and to build an efficient cassava slicing machine and also recognizing the influence of the pulley size to the slicing speed and to the sliced cassava. The preparation to invent the cassava slicing machine consists of designing and selection of its components, such as motor, axis, pulley, anvil and other supporting equipments. After the designing process the assembling of the slicing machine is executed. Right after the assembling process the performance of the slicing machine is tested by changing the rotation of slicing disc axis constantly in order to gain great quantities of qualified sliced cassavas with less waste. The result of this research and the analyzing process shows that the performance of the designed slicing machine can be optimal by using 8 inches pulley. The slicing of one stem produces 861 sliced cassavas, 645 of them are qualified and 217 are broken, in average time of 35,67 seconds. By slicing two stems at the same time produces 1.413 sliced cassavas, consist of 857 qualified and 556 broken sliced cassavas, in the average time of 45,67 seconds. The comparison for the invented slicing machine is the simple slicing machine, which is used in South Kalimantan nowadays. The simple machine slices 546 sliced cassavas from one stem, 461 of them are qualified and 85 sliced cassavas are broken, in the time of 2 minutes. The comparison shows that the new invented machine is more efficient than the used old one. Moreover the invented cassava slicing machine has the advantages of high slicing speed, clean sliced cassava and high safety.
Kata Kunci : Ubi kayu,Rancang bangun,Alat pemotong bahan kerupuk,Pulley,Efisiensi,Efektifitas, Cassava, Design, Cassava slicing machine, Pulley, Efficiency, Effectiveness