Laporkan Masalah

Kajian setting permukiman Kampung Kauman Yogyakarta berdasarkan sistem aktivitas keagamaan

MASLUCHA, Luluk, Dr. Ir. Arif Kusumawanto, MT

2009 | Tesis | S2 Teknik Arsitektur

Kampung Kauman merupakan salah satu kampung kota di Yogyakarta yang terletak di belakang Masjid Gedhe Kauman di sebelah Barat alun-alun. Pada awalnya kampung ini dinamai dengan Kampung Pakauman, dan kemudian berkembang menjadi Kampung Kauman. Dalam perkembangannya, kampung Kauman identik dengan istilah Kampung santri dan kampung Islami, karena kehidupan masyarakat kampung Kauman ini tidak lepas dari nilai-nilai Islam yang mendasari mereka dalam berperilaku dan beraktivitas sehari-hari. Hal ini ditandai dengan peran Masjid Gedhe Kauman yang berada di kampung tersebut serta langgar-langgar yang ada membentuk sistem aktivitas religius begitu dominan dan menjadi ciri khas permukiman ini. Penelitian ini mengkaji tentang sistem seting yang terbentuk pada Kampung Kauman tersebut berdasarkan sistem aktivitas keagamaan yang dominan di kampung ini. Selain itu juga bertujuan untuk menemukan skala sistem seting yang terbentuk berdasarkan sistek aktivitas keagamaan tersebut. Penelitian ini mengunakan metode rasionalistik kualitatif, dan cara peneltian yang digunakan adalah dengan : 1) teknik observasi berdasarkan time budget, 2) teknik pengambilan data dengan purposive sampling, 3) teknik wawancara, dan 4) mapping (pemetaan) aktivitas. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sistem aktivitas keagamaan yang ada di Kampung Kauman merupakan aktivitas yang cukup padat yang dibedakan menjadi aktivitas harian, mingguan bulanan, tahunan, dan juga terdapat aktivitas khusus yaitu perkawinan dan sholat jenazah. Selain dibedakan berdasarkan waktu, sistem aktivitas keagamaan ini juga dibedakan berdasarkan pelaku kegiatannya, yaitu aktivitas keagamaan ayah, ibu, dan anak. Tiap aktivitas keagamaan berdasarkan waktu dan pelaku ini membentuk seting-seting yaitu dari rumah tinggal, fasilitas kampung, langgar sampai dengan Masjid Gedhe yang pemanfaatan seting-seting tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya adalah faktor pencapaian (accessibility), kemenarikan (attractivity) dan kelengkapan (amenities). Sistem seting yang terbentuk berdasarkan aktivitas tersebut bersifat berjenjang, dimulai dari rumah, fasilitas kampung yaitu balai RW, gedung pertemuan, dan jalan lingkungan, fasilitas pendidikan yaitu TK ABA, Langgar dan Masjid Gedhe. Seting permukiman Kauman sendiri sangat dipengaruhi oleh masjid Gedhe dan langgar-langgar sebagai awal terbentuknya permukiman ini. Diantara seting-seting tersebut yaitu dari mikro (rumah tinggal), meso (langgar dan fasilitas kampung) sampai dengan makro (masjid) merupakan satu sistem yang saling terkait dalam membentuk sistem seting permukiman kampung Kauman khususnya yang dimanfaatkan untuk aktivitas keagamaan. Sistem seting pada permukiman sendiri menunjukkan bahwa masjid merupakan pusat atau orientasi utama pada seting permukiman secara keseluruhan, baik secara fisik maupun pemanfaatan seting tersebut secara dominan untuk aktivitas keagamaan masyarakat Kauman pada umumnya. Skala sistem seting yang terbentuk berdasarkan aktivitas keagamaan tersebut adalah rumah yang merupakan seting skala mikro, fasilitas kampung, fasilitas pendidikan, dan langgar yang merupakan seting skala meso, dan Masjid Gedhe yang merupakan seting skala makro. Seting skala makro yaitu Masjid Gedhe dominan digunakan oleh para ayah, sedangkan seting skala meso dan mikro dominan digunakan oleh para ibu dan anak.

Kampung Kauman is one kampung in Yogyakarta city is located behind the Kauman Great Mosque in west alun-alun. This Kampung was originally named the Kampung Pakauman, and then developed into Kampung Kauman. In the process, this Kampung synonymous with the term Islamic kampung and ward Islamic students, because life of Kauman peoples can’t be separated from the Islamic values that underlie their behavior and daily activities. This is marked by the role of Kauman Great Mosque and langgars located in the kampung and form the religious activity system so dominant and its characteristic of this settlement. This research study about setting system that formed in the Kauman Kampung-based system of the dominant religious activity in this Kampung. It also aims to find the scale setting system established under the religious activity system. This study using qualitative rationalistic methods, and ways research used is to: 1) observation technique based on time budget, 2) data acquisition technique with purposive sampling, 3) interview techniques, and 4) mapping activities. The results of this study indicate that the system of religious activity in the Kampung Kauman is solid enough activities that are divided into daily activities, weekly monthly, yearly, and there are also special events like marriage and bodies prayer. In addition to differentiate on the basis of time, the system of religious activity is also distinguished by principal activities, ie religious activities fathers, mothers, and children. Each religious activity according to time and these actors form the setting of the setting up of houses, kampung facilities; langgars, and also mosque. The use of these settings is influenced by several things including the achievement factor (accessibility), attractiveness (attractivity) and completeness (amenities). Setting system established under this activity are different levels, starting from house, ie Kampung hall facilities, and kampung street, ie kindergarten education facilities, langgars, and Kauman Great Mosque. Setting of Kauman Kampung is strongly influenced by mosques Gedhe and Langgars violated as early formation of this settlement. Among those setting the setting up of micro level (house), meso level (langgar and Kampung facilities) as neighbourhood level to macro level (mosque) is an interrelated system in shaping the system of Kampung Kauman settlements setting specifically used for religious activities. Settlement systems in their own settings indicate that the mosque is the center or the main orientation of the setting of settlements as a whole, both physically and use these settings is predominantly for religious activities Kauman society in general. Scale setting system established under such religious activity was the house of a micro-scale setting, the Kampung facilities, educational facilities, and langgars which is a meso-scale setting, and Kauman Great Mosque which is the macro scale setting. Macro-scale setting of the dominant Kauman Great Mosque used by the fathers, while setting meso and micro scale used by dominant mothers and children.

Kata Kunci : Setting permukiman,Aktivitas keagamaan,Kampung Kauman, Settlement setting, Religious Activity, Kampung Kauman


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.