Sifat-sifat beton dan mortar dari agregat Merauke di Kabupaten Merauke Papua

PASALLI, Daud Andang, Ir. Kardiyono Tjokrodimuljo, M.E

2009 | Tesis | S2 Teknik Sipil

Upaya percepatan pembangunan infrastruktur oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Merauke perlu dukungan teknologi dibidang teknik sipil guna menjawab permasalahan teknik khususnya syarat mutu dan kualitas terhadap bahan dan material yang akan digunakan dalam pembangunan pekerjaan fisik. Agregat Merauke yang merupakan bahan lokal perlu pengujian untuk membuktikan secara teknis apakah memiliki sifat agregat yang baik untuk membuat beton dan mortar, meliputi sifat-sifat fisika agregat antara lain berat jenis, berat satuan, gradasi, kandungan lumpur, kandungan zat organik, kekuatan/kekerasan agregat kasar, kandungan unsur kimia dalam agregat, kuat tekan mortar, kuat tekan beton dan modulus elastisitas beton. Dalam penelitian ini digunakan Agregat Merauke, semen Portland type I merk Semen Gresik dan air dari Loratorium Bahan Bangunan Jurusan Teknik Sipil UGM. Untuk perancangan adukan mortar ditetapkan nilai slump 70% - 90%. Untuk perancangan adukan beton ditetapkan nilai faktor air semen 0,45, 0,50 dan 0,55 serta nilai slump 10±1. Gradasi pasir dapat digolongkan ke dalam daerah III (agak halus), modulus halus butirnya berkisar 1,4-2,3. Untuk butir maximum 4,8 mm dan 2,4 mm modulus halus butirnya berturut-turut 1,96 dan 1,4. Berat satuan pasir butir maksimum 4,8 mm dan 2,4 mm berturut-turut sebesar 1,58 dan 1,56 gr/cm3. Berat jenis pasir antara 2,6 - 2,8 dan daya serap airnya antara 3,1 % - 4,7 %. Kadar lumpur rata-rata pasir sebesar 2,6 % dan kandungan zat organiknya rendah. Gradasi kerikil merah campur putih, kerikil merah dan kerikil putih memenuhi syarat kerikil dengan besar butiran maksimum 40 mm. Modulus halus butirnya berturut-turut sebesar 7,3, 7,1 dan 7,4. Berat satuan kerikil merah campur puith, kerikil merah dan kerikil putih berturut-turut sebesar 1,54, 1,55 dan 1,51. Kerikil merah campur putih berat jenisnya 2,4-2,5 dan daya serap air jenuh kering muka 5,4 %. Kerikil merah berat jenisnya 2,6-2,7 dan daya serap air jenuh kering muka 5,8 %. Kerikil putih berat jenisnya 2,4-2,5 dan daya serap air jenuh kering muka 2,9 % . Kekerasan kerikil merah campur putih, kerikil merah dan kerikil putih dengan menggunakan Bejana Rudellof, sebesar 23,6 % , 22,8 % dan 21,3%. Ketahanan aus kerikil merah campur putih, kerikil merah dan kerikil putih dengan menggunakan alat uji derak Los Angeles, sebesar 46,9%, 46,5% dan 49,4%. Kuat tekan kubus mortar-A dan mortar-B berturut-turut sekitar 5,5 MPa - 35,6 MPa dengan berat semen/m3 215,3 kg - 575,7 kg dan 2,7 MPa - 31,5 MPa dengan berat semen/m3 187,8 kg - 593,2 kg. Kuat tekan silinder beton-A, beton-B dan beton-C berturut-turut sekitar 23,3 MPa - 29,7 MPa dengan berat semen/m3 377,6 kg - 467,9 kg , 19,4 MPa - 25,1 MPa dengan berat semen/m3 396,9 kg - 468,5 kg dan 21,9 MPa - 35,0 MPa dengan berat semen/m3 388,9 kg - 555,1 kg. Harga bahan/m3 mortar-A dan mortar-B berturut-turut sekitar Rp.1.154.360,- sampai Rp. 1.404.737,- dan Rp. 1.159.280,- sampai Rp. 1.447.346,- , dan untuk beton-A, beton-B dan beton-C berturut-turut sekitar Rp. 1.285.376,- , Rp. 1.284.839,- dan Rp. 1.422.607,- . Secara umum pasir dan kerikil Merauke memiliki sifat agregat yang dapat digolongkan memenuhi sifat agregat standar , walaupun beberapa sifat agregatnya agak di bawah sedikit. Beton dan mortar dari Agregat Merauke memiliki sifat-sifat yang baik sehingga dapat memenuhi sifat beton dan mortar standar, namun kebutuhan semen/m3 cenderung lebih banyak jika dibandingkan dengan beton normal.

Effort to accelerate infrastructure development by the Local Government, District of Merauke, needs technology support of civil engineering to respond to technical problems, especially requirements of quality for materials which will be used for developing physical work. Aggregate of Merauke, which is local material, needs to test for proving technically whether it has a good aggregate characteristic to make concrete and mortar, including physical characteristics of aggregate, such as, weight, unit, gradation, mud content, organic substance content, strength/hardness of coarse aggregate, chemical element content of aggregate, compressive strength of mortar, compressive strength of concrete and elasticity modulus of concrete. This research used Merauke Aggregate, cement of Portland Type I of Semen Gresik brand, and water of Laboratory of Building Materials, Department of Civil Engineering, UGM. In designing mortar mix, slump value was established from 70% - 90%. In designing concrete mix, values of water cement ratio were made as much as 0.45, 0.50 and 0.55, and slump value was 10 + 1. Sand gradation could be classified into area III (rather fine), fine modulus figures of granules, respectively, were 1.96 and 1.4. Maximum weights of granular sand units of 4.8 mm and 2.4 mm, respectively, were 1.58 and 1.56 gr/cm3. Weight of sand was ranged from 2.6 – 2.8 and water absorption force percentage ranged from 3.1% to 4.7%. Average mud content of sand was 2.6% and organic substance content was low. Red and white gravel combination gradation, red gravel and white gravel met gravel requirements with maximum granule size of 40 mm. Fine modulus values of granules were, respectively, 7.3, 7.1, and 7.4. Unit weights of red and white gravel combination, red gravel and white gravel, respectively, were 1.54, 1.55, and 1.51. Red and white gravel combination had weight of 2.4-2.5, and absorption force of dry face saturated water was 5.4%. Red gravel had weight of 2.6-2.7 and absorption force of face dry saturated water was 2.9%. Hardness percentages of red and white gravel combination, red gravel and white gravel using Rudellof vessel, were 23.6%, 22.8%, and 21.3%. Damage resistance percentages of red and white gravel combination, red gravel and white gravel using test tool of Los Angeles, were 46.9%, 46.5% and 49.4%. Compressive strengths of Mortar-A and B cubes were, respectively, 5.5 MPa – 35.6 MPa with cement weight/m3 of 187.8 kg – 593.2 kg. Compressive strengths of Concrete-A, B, and C cylinders were, respectively, appropriately 23.3 MPa – 29.7 MPa with cement weight/m3 of 377.6 kg – 467.9 kg, 19.4 MPa – 25.1 MPa with cement weight/m3 of 396.1 kg – 468.5 kg and 21.9 MPa – 350 MPa with cement weight/m3 of 388.9 kg – 555.1 kg. Material prices/m3 of Mortars A and B were, respectively, appropriately Rp.1,154,360,- - Rp.1,404,737,- and Rp.1,159.280 – Rp.1,447,346,- and prices of concretes A, B, and C, respectively, were Rp.1,285,376,-, Rp.1,284,839,- and Rp.1,422,607,-. In general, sand and gravel of Merauke have aggregate characteristics which can be classified to meet standard aggregate characteristics, even though some aggregate characteristics are rather lower. Concrete and mortar of Merauke Aggregate have good characteristics as to meet characteristics of standard concrete and mortar, but cement need/m3 tends to be higher than normal concrete.

Kata Kunci : Pasir Merauke,Kerikil Merauke,Mortar,Beton dan kuat tekan, Merauke sand, Merauke gravel, mortar, concrete and compressive strength