Perilaku lentur panel beton semi-precast pada daerah lapangan tanpa metode perkuatan elemen pracetak :: Tinjauan sampai dengan 3 panel

KHOIROH, Umi, Ir. Suprapto Siswosukarto, Ph.D

2009 | Tesis | S2 Teknik Sipil

pracetak dan menerima lapisan atas berupa cast in-situ, dalam konteks penelitian ini disebut sebagai pelat semi-precast. Untuk proyek berskala kecil, proses transportasi, penyimpanan, dan pemasangan unit pracetak dapat menimbulkan masalah. Terlebih lagi untuk lokasi konstruksi yang berada di daerah padat penduduk. Untuk itu, suatu sistem panel pelat pracetak dengan ukuran dan massa lebih kecil mulai diperkenalkan. Elemen beton pracetak yang memiliki permukaan kasar, diperkirakan mampu berperilaku komposit, walaupun tidak menggunakan metode perkuatan apapun.Tujuan penelitan ini adalah untuk mempelajari karakteristik panel semi-precast tanpa metode perkuatan pada bidang interfacenya. Karakteristik yang dipelajari meliputi kapasitas lentur, kekakuan, daktilitas, dan jenis keruntuhan pelat. Dalam penelitian ini benda uji dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama berupa pelat monolit yang terdiri dari 1 panel, 2 panel, dan 3 panel pelat beton. Tiap panel memiliki ketebalan 120 mm, panjang bentang 3000 mm, dan lebar 200 mm. Kelompok kedua adalah pelat semi-precast yang terdiri dari 1 panel, 2 panel, dan 3 panel pelat beton. Tiap panel memiliki ketebalan pelat pracetak 70 mm yang berfungsi sebagai bekisting untuk 50 mm lapisan beton in-situ, untuk membentuk pelat beton dengan ketebalan 120 mm. Pelat monolit dan semi-precast memiliki dimensi dan bentuk yang serupa. Seluruh pelat diuji menggunakan beban statik dan beban ultimit. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kekakuan pelat semi-precast lebih rendah daripada pelat monolit. Semakin banyaknya jumlah panel mengurangi selisih kekakuan antar pelat semi-precast dan monolit. Hal ini juga dapat meningkatkan nilai kekakuan dan kapasitas lentur pelat. Jenis keruntuhan dan pola retak yang terjadi pada pelat dikategorikan sebagai keruntuhan dan retak lentur. Terdapatnya bidang interface yang tidak menggunakan metode perkuatan dapat menurunkan nilai kekakuan dan kapasitas lentur pelat. Slip terjadi pada bidang interface pelat semi-precast. Diperkirakan bahwa slip terjadi akibat pengaruh tidak digunakannya perkuatan geser pada bidang interfacenya.

A slab where only the lower portion of the floor slab is prefabricated and receives the top layer of floor slab which is cast in situ, in the context of this research is called semi-precast. For small projects, the transportation, storage, and installation of precast units can be a problem. There will be more problem if it is located in congested urban area. For this reason, precast slab panel system in smaller size and weight was introduced. The precast concrete element which is has a rough surface was predicted capable to act as composite, although no shear reinforcement method was used. The objective of this research is to study the characteristic behavior of semi-precast panel without shear reinforcement method on its interface. The characteristic investigated includes flexural capacity, stiffness, ductility, and failure mode of the slab. In this study, the specimens were divided into two groups. The first group is monolith slab that consists of one, two, and three panel(s). Each panel has 120 mm thick, 3000 mm span length, and 200 mm width concrete slab. The second group is semi-precast slab that consists of one, two, and three panel(s). Each panel has 70 mm thick precast slab that serves as formwork for 50 mm in situ concrete layer, to form a 120 mm thick of concrete slab. Dimension and shape between semi-precast and monolith slabs are identical. All specimens were tested under static load and failure load. Experimental results revealed that the stiffness of semi-precast slabs are lower than monolith slab. More number of panels reduced stiffness differences between semiprecast and monolith slab. It is also can increase the value of stiffness and flexural capacity of the slabs. The failure mode and crack pattern is classified as flexural. Existence of interface plane which is using no shear reinforcement method can decrease the value of stiffness and flexural capacity of the slab. Slip occurred on the semi-precast slab’s interface. It is predicted that the slip was due to the influence of no shear reinforcement on the interface.

Kata Kunci : Perilaku lentur,Panel semi,precast,Tanpa metode perkuatan, flexural behavior, semi-precast panel, without shear reinforcement method