Studi pemanfaatan waduk-waduk untuk pengendalian banjir Sungai Garang Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah
SURYAHADI, Meitri Yuswardhanu, Ir. Joko Sujono, M.Eng., Ph.D
2009 | Tesis | S2 Teknik SipilPertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi Kota Semarang dapat menjadikan peningkatan pembangunan. Peningkatan pembangunan tersebut dapat memberikan dampak salah satunya adalah alih fungsi lahan. Selanjutnya, dengan alih fungsi lahan yang meningkat, maka lahan penyimpan air hujan berkurang, sehingga limpasan permukaan meningkat, dimana mengakibatkan di lokasi dan situasi tertentu air terlalu berlebih atau banjir. Masalah banjir yang sering terjadi di Kota Semarang khususnya di hilir Sungai Garang membuat perekonomian dan perdagangan di Semarang menjadi terhambat. Salah satu upaya dalam pengendalian banjir adalah upaya pencegahan berupa kegiatan fisik yaitu berupa pembangunan prasarana waduk. Waduk dapat berfungsi menampung sebagian aliran dari hulu DAS, sehingga dapat mereduksi hidrograf aliran dan memperlambat waktu pengaliran dari hulu DAS menuju ke hilirnya. Waduk-waduk yang direncanakan dalam penelitian ini adalah Waduk Mundingan, Waduk Kripik, Waduk Garang dan Waduk Jatibarang. Simulasi menggunakan model HEC-HMS dan dilakukan untuk mengetahui sejauh mana waduk-waduk di DAS Garang tersebut dapat mereduksi banjir. Selanjutnya dibandingan hidrograf debit banjir baik debit puncak, waktu puncak dan volume, antara kondisi sebelum ada waduk dan setelah ada waduk Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan adanya rencana empat waduk, hidrograf debit banjir di hilir DAS Garang, debit puncaknya mengalami penurunan 41% hingga 43%, waktu puncaknya menjadi lebih lambat hingga 1 jam serta volumenya mengalami penurunan 22% sampai 25%. Untuk simulasi dengan pasangan dua waduk, yang paling baik adalah pasangan Waduk Mundingan dan Waduk Kripik memberikan hasil yang paling baik dalam mereduksi puncak banjir hingga 33%, waktu puncaknya tetap dan volumenya mengalami penurunan hingga 19%.
Population and economic growth of Semarang city contributes to the increasing development. This increasing development leads to land conversion as one of the impacts. And then this land conversion in turn will decrease the capacity to infiltrate the precipitation and increasing runoff which cause flood in a certain condition and location. The event of flood in Semarang city particularly along downstream of Garang River occasionally hamper the economic and trading activities. One of the efforts in flood control is preventive measure in the form of physical activity such as reservoir construction. This reservoir can store surface runoff from the upstream and thus reducing peak hydrograph and increase the detention time from the upstream to downstream. The reservoirs designed in this research are Mundingan Reservoir, Kripik Reservoir, Garang Reservoir and Jatibarang Reservoir. Application of HEC-HMS model simulation is carried out to estimate how those reservoirs can reduce flood. The condition with and without reservoirs would be estimated by making hydrograph comparisons among peak discharge, peak time and volume. The result shows that the condition with four reservoirs would make the peak discharge decreased by 43% to 46%, peak time delayed up to 1 hour as well as the volume that decreased by 22% to 26% in the hydrograph of Garang River downstream. For the simulation of two reservoirs set, Mundingan Reservoir dan Kripik Reservoir show the best result to make the peak discharge decreased by 33%, peak time constant and the volume decreased to 19%
Kata Kunci : Pengendalian banjir,Waduk,HEC,HMS, flood control, reservoir, HEC-HMS