Evaluation of public transport in tourist areas :: The case of Kuta Bali-Indonesia
WARDIANI, Ida Ayu Ketut, Ir. Bambang Hari Wibisono, MUP., M.Sc., Ph.D
2009 | Tesis | S2 MPKDAngkutan umum, sebagai salah satu alat transportasi di kawasan wisata mempunyai peranan dalam menyediakan pelayanan bagi wisatawan dan juga sebagai salah satu alat yang efektif untuk mengurangi dampak negatif dari transportasi. Kuta, Bali, sebagai daerah urban dan juga daerah wisata Kuta sewajarnya memberikan pelayanan bagi warga setempat dan pengunjung. Dalam hal yang sama ini juga berlaku bagi angkutan umum yang seharusnya menunjang aktifitas warga setempat dan juga wisatawan. Studi ini meliputi evaluasi angkutan umum pada kondisi sekarang, evaluasi dan usulan jalur angkutan umum berdasarkan ramalan kebutuhan perjalanan (demand forecasting), dan evaluasi terhadap angkutan umum berdasarkan opini wisatawan. Ada dua jenis angkutan umum dengan jalur tetap di kawasan Kuta yaitu Microbus and Komotra. Keduanya memiliki ciri masing-masing. Sebagai angkutan umum, baik Microbus dan Komotra memerlukan perbaikan pada tingkat pelayanannya seperti: kenyamanan, keamanan, kemudahan untuk dijangkau, informasi, jalur pelayanan dan juga konstruksi kendaraan. Salah satu strategi dalam meningkatkan pelayanan dari angkutan umum adalah meningkatkan jalur pelayanan. Analisa pada tingkat kebutuhan perjalanan diperlukan untuk mengetahui alur lalu lintas di area tersebut. Model Regresi Linear (The Linear Regression Model) digunakan untuk memprediksi tingkat pertumbuhan perjalanan dan Model Faktor Pertumbuhan (Growth Factor Model) digunakan untuk memprediksi sebaran perjalanan. Usulan jalur angkutan umum yang belum terlayani oleh jalur angkutan umum disajikan pada penelitian ini. Opini wisatawan dibutuhkan untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi wisatawan dalam pemilihan moda transportasi. Survey dilaksanakan guna mendapatkan gambaran dari wisatawan mengenai angkutan umum di kawasan Kuta. Hal ini sangat penting untuk membantu angkutan umum untuk mempertimbangkan faktor tersebut dalam memberikan pelayanannya. Moda transportasi utama yang digunakan wisatawan adalah sepeda motor. Hal ini diperlukan penelitian lebih jauh, mengapa angkutan umum belum menjadi pilihan utama bagi wisatawan. Faktor utama dalam menentukan moda transportasi bagi wisatawan adalah ongkos/biaya, dan selanjutnya adalah tingkah laku operator dan kemudahan untuk mendapatkannya, pelayanan dari operator, waktu tunggu dan kebersihan. Opini turis mengenai kondisi lalu lintas di Kuta menunjukkan bahwa tidak ada satu pun fasilitas dalam kondisi yang sangat bagus. Untuk itulah kondisi ini memerlukan perhatian dari pemerintah dan juga pihak terkait. Untuk mengangkut wisatawan menuju tempat tujuannya, diperlukan peningkatan jalur angkutan umum yang menunjang kebutuhan tersebut di kawasan Kuta. Jalur menuju tempat wisata favorit baik bagi wisatawan asing maupun domestik diusulkan dalam penelitian ini. Lebih jauh, kombinasi dari jalur angkutan umum berdasarkan ramalan kebutuhan perjalanan (demand forecasting) dan tempat tujuan wisata favorit ditampilkan dalam penelitian ini.
Public transport, as one choice of transportation mode used in tourist areas can play an important role in supplying services for tourists and as an effective tool in reducing the negative impacts of transportation. As Kuta, Bali, is an urban area and tourist destination means that Kuta caters to both local residents and tourists at the same time. In the same way that it serves urban and tourist areas, public transport in Kuta should support the activities of local residents and tourists. The study in this report includes an evaluation of the existing condition of Public Transport in tourist areas, an evaluation and proposed network based on demand forecasting and an evaluation of public transport based and tourists’ opinions. There are two kinds of public transport with regular routes, Microbus and Komotra, available in Kuta. They have their own characteristics. Microbus and Komotra as forms of the public transports in Kuta area need to improve their services, such as; convenience, safety, easy access, information, routes and vehicle construction. One strategy in improving public transport services is by improving the network system. An analysis of the demand needs to be carried out in order to understand the traffic flow in those areas. The Linear Regression Model is used to predict Trip Generation and the Growth Factor Model is used to investigate Trip Distribution. The proposed network based on the demands for public transport and the coverage area that has not been served by public transport as it stands. Tourists’ opinions are needed in determining the factors which they consider when choosing transportation mode. Survey has been conducted in order to get visitors’ point of view about public transport in the Kuta area. These gives some consideration of visitors in choosing transport mode which is very important in helping public transport considering those factors in order to give better service to visitors. The predominant transport mode used by visitors is the motorcycle. It needs to be more deeply investigated why tourists do not seem to be interested in public transport. The most important factor for visitors in choosing a transport mode is The Fare followed by Attitude of the operator, Easy of organization, Service from the operator, Waiting time and Cleanliness. Tourists’ opinions on traffic condition in Kuta show that none of the facilities are in very good condition. Therefore, traffic conditions, especially those in Kuta area, need more attention from the government and steak holders. In order to take tourists to their destinations, the transportation routes need improvement in Kuta area. A network link to the most popular destinations in Bali for both domestic and foreign visitors is proposed. Further, the combination of proposed network presents combination network of one which is based on travel demand forecasting and another which is based on famous tourist destination.
Kata Kunci : Angkutan umum,Kawasan wisata,Evaluasi,Jalur angkutan umum, public transport, tourist areas, evaluation, public transport network