Persepsi masyarakat suku Bajo terhadap manfaat pendidikan formal di Kabupaten Buton
HARMIN, Ir. Bakti Setiawan, M.A., Ph.D
2009 | Tesis | S2 MPKDSuku Bajo termasuk salah satu suku di Indonesia yang mendiami wilayah laut diberbagai pulau-pulau di Indonesia termasuk pulau Buton di Sulawesi Tenggara. Suku Bajo salah satu suku yang masih sangat rendah tingkat pendidikannya dibanding dengan suku-suku lain di Indonesia yang tinggal di darat. Suku Bajo memiliki filosofi “laut adalah masa lalu, masa kini dan masa datangâ€. Suku Bajo menganggap daratan bukan hal yang sangat penting sehingga mempengaruhi pola pikir dan prilaku Suku Bajo itu sendiri, begitu juga dalam melihat manfaat pendidikan formal. Bagi Suku Bajo daratan adalah pelengkap karena hidup Suku Bajo terfokus di laut, pengabdian hidup mereka adalah laut sehingga bagi Suku Bajo memandang pendidikan formal yang selama ini terpusat di darat dianggap tidak bermanfaat bagi kehidupan Suku Bajo. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan faktor-faktor yang mendasari pola pikir masyarakat Suku Bajo yang dalam gilirannya membentuk persepsi terhadap manfaat pendidikan formal di Desa Matanauwe. Penelitian ini menghasilkan tiga tema yakni: formalitas pendidikan, menjunjung kehidupan tradisional dan ketergantungan pada laut. Tiga tema tersebut dapat dikerucutkan menjadi dua konsep yakni: pendidikan formal kurang relevant dan laut sebagai wahana pembelajaran dan penghidupan bagi Suku Bajo. Penelitian ini merekomendasikan bahwa manfaat pendidikan formal bagi Suku Bajo dapat dirasakan penting dan berdampak positif bila mana Pemerintah atau penentu-penentu kebijakan mencoba membuat suatu program baru di mana pelaksanaan pendidikan formal bagi Suku Bajo disesuaikan dengan bakat dan minat Suku Bajo yang sudah ada pada potensi alamia yang mereka miliki dari pendidikan in formal dan non formal selama ini misalnya membuka program yang berbasis laut atau pendidikan kontektual untuk kebutuhan Suku Bajo.
Bajo tribe is one of many tribes in Indonesia, lived in coastal area of Indonesian islands including Buton island in Sulawesi Tenggara. Bajo tribe is a tribe which still have lower education level compared to that of other tribes in Indonesia. Bajo tribe have a philosophy of ‘sea is past, now ad future’. Bajo tribe considers land not as an important thing, thus it influence the mindset and their behaviour. For Bajo tribe, land is secondary because they live mainly in the sea, their orientatioan is to the seah. This study ains find factors underlined the mindset of Bajo tribe, which in turn form their perception towards the importance of formal education in Matanauwe Village. This study used method wits qualitatively technique. The research fourd three themes: (1) formality, (2) traditional life, and (3) depend on the sea. Such themes from two concepts. that formal education is not relevant and sea as a learning enviroment for Bajo tribe. The research corludes that formal education for Bajo tribe is very crucial and gives positive influence if the Government adopt the formal education contextual wits the conditions forientation of Bajo tribe. Such education should focus on their way of thinking and their behaviour.
Kata Kunci : Persepsi,Masyarakat,Suku Bajo,Pendidikan, Perception, Community, Bajo tribe, Education