Pengembangan metode Elisa Indirek menggunakan antigen F1 Yersinia pestis isolat lokal untuk diagnosis pes
SUPRIYANTA, Bambang, Prof. drh. Widya Asmara, SU, Ph.D
2009 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran TropisPes merupakan penyakit disebabkan oleh infeksi bakteri Yersinia pestis (Y.pestis) yang masih menjadi perhatian dalam daftar penyakit karantina internasional oleh International Health Regulation (IHR) yang menggolongkan penyakit ini sebagai penyakit yang ada kemungkinan timbul kembali serta berpotensi menimbulkan wabah dan kejadian luar biasa. Usaha untuk mengantisipasi timbulnya kejadian luar biasa pes dilakukan kegiatan Sistem Kewaspadaan Dini Pes antara lain secara serologis untuk menguji antibodi pes dan pengendalian vektor pes. Kapsula Y. pestis terletak pada permukaan luar yang terdiri dari bagian 1A merupakan kompleks glikoprotein yang disebut antigen F1 dan bagian 1B merupakan protein murin. Antigen F1 merupakan antigen yang dapat menginduksi secara kuat respon imunitas humoral. Protein F1 Y.pestis isolat lokal akan sangat bermanfaat untuk pengembangan metode ELISA dalam rangka menegakkan diagnosis pes di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan metode ELISA Indirek menggunakan antigen F1 Y.pestis isolat lokal untuk uji serologis pes menggantikan metode aglutinasi. Metode penelitian ini menggunakan mencit Balb/c yang diinjeksi Y.pestis yang dilemahkan sebagai baku emas positif dan mencit Balb/c yang tidak diinjeksi sebagai baku emas negatif. Pengambilan darah dilakukan hari ke-7 untuk pengujian Ig M dan hari ke-14 untuk pengujian Ig G metode ELISA indirek dan aglutinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antigen F1 Y. pestis isolat lokal yang dimurnikan dengan amonium sulfat dan gabungan amonium sulfat dengan elektroelusi, dapat dikarakterisasi menggunakan elektroforesis pada 17 kDa serta dikenali oleh antibodi spesifik anti F1 Y. pestis melalui imunobloting. Kinerja IgM dan IgG ELISA indirek dengan antigen F1 Y. pestis isolat lokal yang di murnikan dengan amonium sulfat didapatkan sensitivitas 73,33%, dan 96,67%, spesifisitas 96,67% dan 100%, NPP 95,65% dan 100%, NPN 78,38% dan 96,77%. Kinerja IgM dan IgG ELISA Indirek dengan antigen F1 Y. pestis isolat lokal yang dimurnikan dengan gabungan amonium sulfat dan elektroelusi didapatkan sensitivitas 93,33% dan 96,67%, spesifisitas 93,33% dan 100%, NPP 93,33% dan 100%, NPN 93,33% dan 96,77%. Kinerja aglutinasi dengan antigen F1 Y. pestis isolat lokal didapatkan sensitivitas 20%, spesifisitas 100%, NPP 100%, NPN 55,56%. Uji Kappa antara ELISA indirek dengan aglutinasi hasilnya tidak ada kesesuaian. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ELISA indirek dengan menggunakan antigen F1 dapat digunakan sebagai uji serologis pes menggantikan aglutinasi
Pest disease still as one of noted diseases in international disease quarantine list by International Health Regulation (IHR) grouped this as disease with have potency to redeveloped epidemic and extra ordinary outbreak epidemic disease. The Y.pestis capsules located in the outer surface consist of 1A parts as glycoprotein complex named as F1 antigen and 1 B part consist of pure protein. The F1 antigen was an antigen with potent induced humoral immunity respond. The research was how to develop an indirect ELISA method used with F1 antigen Y.pestis local isolate purified with ammonium sulfate and combination of ammonium sulfate with electro-elution. The result characterized with electrophoresis on 17 kDa and marked with specific antibody anti F1 Y.pestis by immunobloting. The performance of IgM and IgG indirect ELISA with ammonium sulfate resulted antigen F1 Y.pestis locale isolate purified with ammonium sulfate resulted with 73.33% and 96.67% sensitivities, 96.67% and 100% specificities, 95.65% and 100 % PPV, 78.38% and 96.77% NPV. The performances of IgM and IgG indirect ELISA with antigen F1 Y.pestis locale isolate purified with combination of ammonium sulfate and electro-elution resulted 93.33% and 96.67% sensitivities, 93.33% and 100% specificities, 93.33 and 100% PPV, 93.33% and 96.77% NPV,. The agglutination performances used with antigen F1 Y.pestis locale isolate resulted with 20% sensitivity, 100% specificity, 100% PPV, 55.56% NPV. The were no compatibility showed by Kappa test between indirect ELISA and agglutination used with antigen F1 Y.pestis locale isolate purified with ammonium sulfate, while there were compatibilities for indirect ELISA if purified with combination ammonium sulfate and electro-elution, whether for IgM or IgG. The conclusion for this research were indirect ELISA used with antigen F1 could used as pest serological test replacing agglutination test.
Kata Kunci : Antigen F1 Ypestis,ELISA indirek,Aglutinasi,Uji diagnostikantigen F1 Y.pestis, indirect ELISA , agglutination, diagnostic test