Pengaruh konseling gizi pada ibu terhadap perbaikan status gizi kurang bayi usia 6-11 bulan dan anak usia 12-24 bulan yang mendapat MP-ASI
BEBA, Graf R.F, dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH, Ph.D
2009 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan MasyarakatLatar Belakang : Gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Menurut Susenas tahun 2005 prevalensi gizi kurang 28,0%. Upaya yang dilakukan Pemerintah untuk menurunkan prevalensi gizi kurang salahsatunya adalah dengan pemberian makanan pendamping ASI. Sasaran pemberian makanan pendamping ASI ialah anak usia 6-11 bulan dan anak usia 12-24 yang mengalami gizi kurang, diberikan selama 90 hari. Demi tercapainya tujuan pemberian makanan pendamping ASI, dianggap perlu untuk memberikan pengertian terhadap ibu-ibu yang anaknya menjadi sasaran pemberian makanan pendamping ASI, melalui konseling gizi pemberian makanan pendamping ASI. Tujuan Penelitian : Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh konseling gizi kepada ibu terhadap perbaikan status gizi bayi usia 6-11 bulan dan anak usia 12-24 bulan yang mengalami gizi kurang dalam program pemberian makanan pendamping ASI. Metode Penelitian : Penelitian ini adalah penelitian Randomized Controlled Trial dengan rancangan penelitian Pretest-Postest With Control Group. Subjek penelitian ialah anak usia 6-11 bulan dan anak usia 12-24 bulan dengan status gizi kurang menurut indeks Berat Badan terhadap Umur WHO-Growth Standard, yang dilakukan di enam Puskesmas yaitu Puskesmas Doda, Puskesmas Mapane, Puskesmas Maholo, Puskesmas Tangkura, Puskesmas Watutau dan Puskesmas wuasa Kabupaten Poso. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa delta skor-z kelompok perlakuan konseling dan makanan pendamping ASI lebih baik daripada kelompok perlakuan hanya dengan makanan pendamping ASI pada kelompok anak usia 6-11 bulan dan kelompok anak usia 12-24 bulan menurut indeks berat badan terhadap umur. Hal ini menunjukkan bahwa perbaikan status gizi lebih baik pada kelompok anak yang ibunya diberi konseling gizi sebelum dan sementara pemberian makanan pendamping ASI, dibandingkan dengan status gizi kelompok anak yang ibunya tidak diberi konseling gizi sebelum dan sementara pemberian makanan pendamping-ASI. Kesimpulan : status gizi lebih baik pada kelompok anak yang ibunya mendapat perlakuan konseling dan anaknya diberikan MP-ASI dibandingkan dengan kelompok anak yang hanya diberikan MP-ASI.
Background: Nutrition is a public health problem in Indonesia. According to National Economic Census 2005 the prevalence of undernourishment was 28,0%. An effort made by the government to lower down the prevalence of undernourishment is providing complementary breastfeeding. The target were undernourished infants of 6-11 months and children of 12-24 months. Complementary breastfeeding was provided in 90 days. To achieve the objective of complementary breastfeeding provision, it is necessary to give understanding to mothers, whose babies are target of complementary breastfeeding provision, through nutrition counseling of complementary breastfeeding provision. Objective: The study aimed to find out the effect of nutrition counseling for mothers to the improvement of nutrition status of undernourished infants of 6-11 months and children of 12-24 months in the program of complementary breastfeeding provision. Method: This was a randomized controlled trial with pre-test and post-test control group design. Subject of consisted of infants 6-11 months and children of 12-24 monts with undernourished nutrition status based on weight index of age of WHO growth standard carried out at six health centers of Doda, Mapane, Maholo, Tangkura, Watutau, and Wuasa at District of Poso. Result: The experiment group with counseling and complementary breastfeeding had better z-scor than in the experiment group with only complementary breastfeeding among infants of 6-11 months and of 12-24 months based on index weight for age. This indicated the improvement of nutrition status was better in the group of infants whose mothers were given nutrition counseling before and during the provision of complementary breastfeeding than in the group whose mothers were not given nutrition consisting before and during the provision of complementary breastfeeding. Conclusion: Infants with complementary breastfeeding whose mothers were given counseling had better nutrition status than those with complementary breastfeeding only.
Kata Kunci : Konseling dan gizi,Kelompok umur,Gizi kurang dan status gizi,Makanan pendamping ASI ; nutrition counseling, age group, nutrition status, complementary breastfeeding