Dukungan sosial suami dan perilaku pemberian ASI eksklusif di Kabupaten Bantul Yogyakarta
ROKHANAWATI, Dewi, Prof. dr. Djauhar Ismail, SpAK, MPH, Ph.D
2009 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan MasyarakatLatar Belakang: Pemberian ASI yang dianjurkan adalah pemberian ASI saja segera (30 menit-1 jam) setelah melahirkan, dilanjutkan pemberian ASI eksklusif hingga usia 6 bulan. Salah satu faktor yang mendukung ibu menyusui adalah adanya dukungan keluarga/suami, jika ayah (suami) dididik mengenai keuntungan kesehatan, emosional dan keuangan, suami seharusnya memberikan dukungan terhadap keputusan wanita untuk menyusui bayinya. Tujuan Penelitian: untuk mengetahui proporsi dukungan sosial suami dengan perilaku pemberian ASI eksklusif di Kabupaten Bantul Metode Penelitian: Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan rancangan unmatched case control-study, dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Jumlah sampel dalam penelitian sebanyak 190 orang yang terdiri dari 95 orang kasus dan 95 sebagai kontrol. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariabel, bivariabel menggunakan Chi- Square dan multivariabel menggunakan regresi logistik. Hasil Penelitian : Proporsi dukungan sosial suami rendah 3,02 lebih besar pada kelompok perilaku pemberian ASI tidak eksklusif dibandingkan dengan kelompok perilaku pemberian ASI eksklusif. Dukungan sosial suami mempunyai hubungan yang bermakna dengan perilaku pemberian ASI eksklusif (OR=3,02, 95%CI=1,59-5,75). Status pekerjaan, status sosial ekonomi dan dukungan tenaga kesehatan mempunyai hubungan signifikan dengan perilaku pemberian ASI eksklusif (OR=2,36, 95%CI=1,26-4,40; OR=2,04, 95%CI=1,06-3,94; OR=2,39, 95%CI=1,25- 4,58). Kesimpulan: Proporsi dukungan sosial suami rendah pada kelompok perilaku pemberian ASI tidak eksklusif lebih besar dibandingkan dengan kelompok perilaku pemberian ASI eksklusif.
Background: Recommended breastfeeding is breastfeeding soon (30 minutes – an hour) after birth followed by exclusive breastfeeding until the age of 6 months. One factor that supports mothers to breastfeed is the support of the family/husband. If the husband is informed about the health, emotional and financial benefits of breastfeeding he should give support to his wife's decision to breastfeed. Objective: To find out the proportion of social support of husbands and the behavior of exclusive breastfeeding at District of Bantul. Method: The study was observational with unmatched case-control study design and qualitative as well as quantitative approaches. There were 190 samples that consisted of 95 as cases and 95 as control. They were taken using simple random sampling technique. Data analysis used univariate, bivariate with chi square and multivariate with logistic regression. Result: The proportion of low social support of husbands was 3.02 greater in the group with non exclusive breastfeeding than in those with exclusive breastfeeding. Social support of husbands had significant association with behavior of exclusive breastfeeding (OR=3.02, 95% CI=1.59 – 5.75). Occupational, social economic status and support of health staff had significant association with behavior of exclusive breastfeeding (OR=2.36, 95% CI=1.26 – 4.40; OR=2.04, 95% CI=1.06 – 3.94; OR=2.39, 95% CI=1.25 – 4.58). Conclusion: The proportion of low social support of husbands in the group with non exclusive breastfeeding was greater than in the group with exclusive breastfeeding.
Kata Kunci : dukungan sosial suami, perilaku pemberian ASI, ASI eksklusif, social support of husbands, exclusive breastfeeding