Laporkan Masalah

Pengaruh kompetensi terhadap kepatuhan bidan dalam konseling di puskesmas Kabupaten Purworejo

PURWOKO, Edy, dr. Siswanto Agus Wilopo, SU, MSc, ScD

2009 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar Belakang: Komunikasi interpersonal/konseling merupakan elemen penting dalam program KB, karena berdampak langsung terhadap penerimaan, kepuasan dan keberlangsungan pemakaian kontrasepsi. Namun hasil penelitian menunjukkan masih sering terjadi hambatan komunikasi antara petugas kesehatan dengan klien, bahkan pada petugas yang sudah berpengalaman sekalipun. Tujuan: Diketahuinya besarnya hubungan antara kompetensi dengan kepatuhan bidan dalam konseling dan besarnya hubungan antara kepatuhan bidan dalam konseling dengan variabel luar. Metode: Jenis penelitian observational dengan rancangan cross-sectional. Besar sampel sebesar 60 bidan dan 60 klien KB digunakan untuk memprediksi kepatuhan bidan dalam konseling dan kompetensi. Uji statistik yang digunakan adalah t-test, Pearson correlation dan regresi linier ganda. Hasil: Berdasarkan hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa kompetensi memiliki korelasi yang kuat dengan kepatuhan bidan dalam konseling (r) = 0,76. Hasil analisis multivariabel juga menunjukkan, kompetensi disertai dengan pendidikan bidan, pelatihan KIP/K dan supervisi dianggap merupakan model yang terbaik dan paling berpengaruh terhadap kepatuhan bidan dalam konseling. Kesimpulan: Upaya untuk meningkatkan kepatuhan bidan dalam konseling pelayanan KB bukan hanya meningkatkan kompetensi saja, tetapi harus diikuti pula dengan kegiatan lain, seperti supervisi berkala. Kata kunci Komunikasi interpersonal/konseling, kepatuhan, kualitas pelayanan KB

Background: Interpersonal communication/counselling (IPC/C) is an important element of family planning program because it will determine client reception, satisfaction and continuation of contraceptive use. Research has shown many barriers exist when providers, even the experienced ones, communicate with clients. Objectives: The study was intended to know the relationship between midwives competency and their compliance in providing family planning service in counselling and other factors. Methods: The study was an observational study that used cross-sectional design. 60 respondents of midwives and 60 clients were used to predict midwives compliance and competency in counselling. Statistical methods used were t-test, Pearson correlation and multiple linear regression. Findings: Based on the result of descriptive analysis showed that midwives competency had significant relationship towards their compliance in providing family planning service in counselling as marked by correlation coefficients (r) =0.76. While the result of multi variables analysis also showed that competency followed by midwives education, interpersonal communication/counselling (IPC/C) training and supervition are the best model and the most influential towards midwives compliance in counselling. Conclusion: Efforts for improving midwives compliance in counseling is not only by improving their competency but it must also be followed by other activities such as periodic supervision.

Kata Kunci : Komunikasi interpersonal/konseling,Kepatuhan,Kualitas pelayanan KB


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.