Laporkan Masalah

Kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi obat malaria dan kejadian bayi berat lahir rendah di RSUD DR. M. Yunus Kota Bengkulu

MARIATI, Prof. dr. M. Hakimi, SpOG(K), Ph.D

2009 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar Belakang: Penyakit malaria masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara-negara seluruh dunia. Setiap tahun sekitar 50 juta wanita terinfeksi penyakit malaria dan > 30 juta wanita hamil menderita malaria di negara-negara berkembang. Infeksi malaria meningkatkkan kejadian anemia pada ibu dan meningkatkan kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR). Penyebab kasus malaria meningkat adalah penularan penyakit malaria yang dikarenakan pengobatan kasus malaria yang tidak sempurna, peningkatan resistensi obat anti malaria, dan masih banyak penderita malaria yang tidak terobati. Kejadian malaria di Kota Bengkulu Angka kesakitan malaria 30.58 per 1000 penduduk ini di ukur menurut Annual Malaria Incidence (AMI). Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi obat malaria dengan kejadian bayi berat lahir rendah di rumah sakit umum daerah kota Bengkulu. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah observasional dengan rancangan case control. Subjek penelitian adalah bayi lahir normal, kelompok kasus adalah bayi dengan BBLR dan kelompok kontrol yaitu bayi berat lahir normal dengan perbandingan 1:1. Jumlah subjek pada penelitian sebesar 46 untuk kasus dan 46 untuk kontrol. Pengambilan sampel secara systematic random sampling. Instrumen penelitian dengan buku register KIA, buku register persalinan dan buku register bayi dan kuesioner . Analisis data terdiri dari analisis univariabel, analisis bivariabel dengan chi-square, analisis multivariabel menggunakan analisis regresi logistik. Hasil: Analisis bivariate didapat hubungan yang signifikan antara kepatuhan pengobatan malaria dengan kejadian BBLR (OR= 4,13; 95%CI; 1,55-11,23), Analisis multivariate terdapat hubungan yang signifikan antara kepatuhan pengobatan malaria dengan kejadian BBLR (OR= 3,36 95%CI; 1,16-9,69) dengan mengendalikan variabel umur kehamilan, dimana umur kehamilan dapat memprediksi BBLR sebesar 16,2%. Kesimpulan: Ketidakpatuhan pengobatan malaria selama kehamilan berrisiko terjadinya BBLR. Proporsi kejadian BBLR lebih banyak ditemukan pada ibu yang tidakpatuh dalam pengobatan malaria selama kehamilan. Terdapat hubungan yang signifikan antara kepatuhan pengobatan malaria selama kehamilan dengan kejadian BBLR.

Background: Malaria still poses a main health problem in the world and each year it is estimated that 50 million women are infected by malaria and more than 30 million pregnant women in developing countries suffer from malaria. Malaria infection increases the incidence of anemia in pregnant women and of Low Birth Weight (LBW). The causes of increased malaria cases are, among others, malaria transmission due to unfinished treatment of malaria patients, increased anti-malaria drug resistance, and many untreated malaria patients. The rate of malaria morbidity in Bengkulu Municipality is 30.58 per 1000 citizens measured based on AMI. Objective: To study the relationship between pregnant women’s compliance in taking malaria drug and incidence of low birth weight at Dr. M. Yunus General Hospital in Bengkulu Municipality. Method: This was an observational study using a case control study design. Subjects were normal delivery with LBW as case (n=46) and NBW as control (n=46). Samples were taken using systematic random sampling. The study instruments were questionnaire, MCH register book and malaria treatment register book. The analysis comprised univariable analysis, bivariable analysis using chi-square, and multivariable using logistic regression. Results: There was a significant relationship between compliance in malaria treatment and LBW p= 0.001; OR= 4.13 and between parity and LBW p= 0.019; OR; 2.76. There was a significant difference between trimester 1 and trimester 2 and LBW p= 0.001; OR 10.85 but there was no significant different between trimester 1 and trimester 3 and LBW p= 0.298; OR; 0.43. There was a significant difference between age < 20 years and 20-35 years and LBW p= 0.026; OR= 2.84 but there was no significant relationship between age 20-35 years and > 35 years and LBW p= 0.853; OR= 0.88. Ultimately, there was a significant relationship between irregular ANC and regular ANC and LBW p= 0.021; OR= 2.65. Conclusion: Incompliance in taking malaria drug during pregnancy had a risk of LBW. Proportion of LBW was greater in women that did not comply with malaria treatment during pregnancy. There was a significant relationship between compliance in malaria treatment during pregnancy and LBW.

Kata Kunci : Kepatuhan minum obat,Malaria,BBLR,Compliance in taking drug, Malaria, LBW


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.