Laporkan Masalah

Pengukuran resiko pasar dan analisis keputusan hedging terhadap volatilitas harga minyak mentah dunia

PURWONO P., Hedi Nuryanto Eko, Jogiyanto Hartono, Prof., Dr., MBA

2009 | Tesis | S2 Magister Manajemen

Minyak mentah merupakan komoditas acuan terhadap komoditas lainnya di dunia bahkan menjadi acuan bagi pergerakan ekonomi di seluruh negara. Harga minyak mentah yang tidak stabil memberikan efek terhadap perekonomian suatu negara baik negara penghasil maupun pengimpor yaitu perlambatan pertumbuhan ekonomi karena tingkat inflasi akan meningkat serta penanaman modal pun akan terhambat. Pada tahun 2007 dan 2008 telah terjadi kenaikkan dan penurunan harga minyak mentah di pasar dunia yang menciptakan kepanikan bagi masyarakat serta menjadikan risiko pasar yang harus ditanggung perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur volatilitas harga minyak mentah yang terjadi di periode 2007-2008 lalu dibandingkan dengan periode 2005-2006 yang relatif stabil terhadap pergerakan harga minyak mentah, lalu mengukur besarnya resiko pasar yang harus dihadapi perusahaan serta menentukan instrumen hedging yang paling efektif digunakan pada periode 2007- 2008. Perhitungan volatilitas menggunakan nilai standar deviasi untuk data homokedastik dan menggunakan model ARCH/GARCH untuk data heteroskedastik. Untuk mengukur risiko pasar digunakan Value-at-Risk, sedangkan instrumen hedging yang digunakan yaitu futures, options dan swaps. Data yang digunakan adalah harga harian minyak mentah jenis WTI, Brent dan Minas serta harga harian kontrak futures dari NYMEX dengan maturity 1 hingga 4 bulan. Perhitungan menggunakan bantuan software Microsoft Excel dan EViews 5. Hasil penelitian menunjukan bahwa volatilitas tertinggi dialami oleh WTI dengan kenaikan sebesar 255,41%, sedangkan untuk jenis futures kenaikan pada kontrak 2 bulan mencapai 281,87%. Dalam penerapan hedging instrumen futures memberikan penurunan nilai VaR terbesar dibanding instrumen hedging lainnya yaitu sebesar USD 2.672.365,07 atau turun sebesar 63,27% dari nilai VaR unhedged.

Crude oil is the reference commodity for other commodity trading indeed for the nation's economic development. The volatility of crude oil price will increase the inflation and reducing the foreign investment. In 2007-2008, the crude oil price has increase sharply and it goes fall dramatically. This conditions increasing market risk for company who needs crude oil for its production. Purposes of this research are to calculate the volatility of crude oil price in 2007-2008 compared with 2005-2006 and also to calculate the market risk in 2007-2008 using Value-at-Risk (VaR) method. The last purpose is deciding which hedging instrument that provides the effectiveness in reducing company's exposures. The volatility calculation uses standard deviation for homoskedatic data and ARCH/GARCH method for heteroskedastic data. This research uses the daily price of WTI, Brent and Minas for spot prices and NYMEX futures contract for futures prices with 1 until 4-month maturity. The calculation use Microsoft Excel and Eviews 5. The result shows that the volatility in 2007-2008 increase sharply than in 2005-2006. The highest increases in spot price is WTI with 255,41% and 281,87% for NYMEX futures 2 month. For hedging implementation, futures gave the highest deflation in VaR value than other instruments. Hedging with futures in 2007-2008 will reduce VaR up to USD 2.672.365,07 or about 63,27% than unhedged VaR.

Kata Kunci : Risiko pasar,Lindung nilai,Volatilitas,Value-at,Risk, Market Risk, Hedging, Volatility, Value-at-Risk


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.