Strategi pengembangan produk PT Telkom dalam menghadapi persaingan bisnis wholesale pada segmen pelanggan operator jasa telekomunikasi
INDRAYATNO, Teguh, Harsono, Dr. M.Sc
2009 | Tesis | S2 Magister ManajemenIndustri telekomunikasi dan teknologi informasi atau biasa disebut ICT (Information and Communication Technology) merupakan salah satu sektor industri yang sangat menjanjikan dan saat ini berkembang menjadi bisnis yang sangat menarik investor. Pertumbuhan produk komunikasi seluler yang bersifat mobile, bisnis multimedia dan internet (termasuk media konten dan aplikasi di dalamnya) menjadi tren baru dalam ICT business. Hal tersebut memunculkan banyak pemain baru baik lokal maupun global dalam industri telekomunikasi dan teknologi informasi, sehingga intensitas persaingan bisnis meningkat sekaligus menambah segmen bagi pengelolaan konsumen PT TELKOM di bisnis wholesale mengingat para operator baru termasuk dalam kategori OLO (Other Licensed Operator). Peningkatan intensitas tren komunikasi saat ini akan sangat membutuhkan ketersediaan infrastruktur dengan mengetengahkan kualitas dan efisiensi investasi. Jasa sewa sirkit dan infrastruktur backbone menjadi hal yang dicari pasar OLO di masa yang akan datang karena lebih efisien sehingga menjadi tren bisnis kunci dan menjadikan portofolio bisnis wholesale sangat strategik. Dengan pertimbangan bahwa segmen OLO merupakan target konsumen baru yang sedang tumbuh dan memiliki scaling serta kontribusi signifikan terhadap laba perusahaan, maka perlu ditata portofolio produk baru dan keputusan strategis apakah PT TELKOM akan masuk di bisnis wholesale untuk segmen OLO tersebut. Untuk itu penting dilakukan suatu analisis eksternal dan internal sehingga dapat diperoleh formulasi strategi terbaik sejalan dengan perubahan atmosfir bisnis yang ada. Dari hasil analisis eksternal diperoleh faktor-faktor yang menjadi ancaman perusahaan yaitu: peningkatan persaingan, ancaman perang tarif, kondisi ekonomi dalam negeri, depresiasi nilai tukar rupiah, penurunan belanja telekomunikasi karena krisis, regulasi telekomunikasi yang kontra produktif, penurunan pendapatan legacy, perpindahan pegawai potensial ke perusahaan lain, dan harga bahan baku material yang terus meningkat. Sedangkan peluang yang dapat dimanfaatkan perusahaan yaitu adanya perkembangan signifikan bisnis broadband, ekspansi TELKOM dalam layanan multimedia, tingginya peluang bisnis di HEM (enterprise services), intensifikasi aktivitas proaktif mengantisipasi regulasi bisnis, upaya ekspansi bisnis di level internasional, dan belum tersentuhnya pasar OLO secara maksimal. Dari hasil analisis SWOT diperoleh kesimpulan bahwa PT TELKOM saat ini berada pada kuadran I yang menunjukkan suatu kondisi yang menguntungkan perusahaan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan untuk melakukan eksplorasi bisnis sehingga strategi yang diterapkan dalam kondisi tersebut adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif. Dengan mempertimbangkan PT Telkom masih menjadi pionir dalam bisnis wholesale dan mengingat pola bisnis wholesale ini masih baru di Indonesia, maka PT Telkom dapat melakukan beberapa strategi diantaranya adalah Focus Strategy (low cost) untuk segmen OLO dan Differentation Strategy khusus di segmen HEM (pelanggan korporasi) dalam implementasi produk portofolio wholesale, artinya dilakukan kombinasi strategi bagi implementasi bisnis wholesale.
Information and Communication Technologi (ICT) Industry is one of promising industry and grow to become a business that very attractive to investor. The growing of celullar product with intencity in mobile communication, multimedia business and the internet become a new trend in ICT business. It attracts all new entrants with global or local experiences in the industry and also trigger a high competition with addition a new segment for PT TELKOM in wholesale business. Nowadays, intencity raising of communication trend will need availability of infrastructure with adequate quality and efficiency. Leased channel and backbone infrastructure will be the most wanted in the OLO market for the future. It is because of the leasing is more efficient and at once making wholesale business very strategic. Consider the OLO as new target in the market which has significant scaling and contribution to corporate profitability, it become an urgency to organize a new product portfolio and strategic decision should be taken by PT TELKOM nor to enter the wholesale business for OLO segment. Thus an external and internal analysis become important to make the best strategic formulation in the business. External analysis produce results of the threat factors to the company as: high competition, war pricing, local economic condition, depreciation, telco expenses reduction, a contraproductive regulation, negative growth of legacy business, employee hi-jack, and raising of raw material price. The opportunity for the company are significant growth in broadband business, multimedia service expansion, high opportunity in enterprise services, proactive activity to anticipate business regulation, international business expansion, and high opportunity in OLO market. Results of SWOT analysis show that PT TELKOM is placed in first quadrant which is a good advantage for the company. The company will have an opportunity and strength to explore a business thus the implementation of strategy is supporting an aggressive growth policy in the industry. Consider PT TELKOM as a pioneer in wholesale business as a new trend in the market, the company can perform Focus Strategy (low cost) for OLO segment and Differentation Strategy for HEM segment, which means PT TELKOM overrun a combination strategy for wholesale business implementation.
Kata Kunci : Knowledge sharing,Teknologi,Konvergensi digital,Wholesale business,Proses hirarki analitik,PT Telkom, knowledge sharing, technology, digital convergence, wholesale business, AHP, PT TELKOM, product development