Evaluasi kinerja reksadana saham menggunakan metode Sharpe, Treynor, Jensen dan Downside risk
SANTOSO, Joko, Indra Wijaya Kusuma, Prof. Dr. MBA
2009 | Tesis | S2 Magister ManajemenPenelitian ini mempunyai tujuan untuk mengevaluasi kinerja reksadana saham pada periode 2005 – 2007 dan menentukan peringkat berdasarkan penilaian yang dilakukan dengan pendekatan mean-variance dan downside risk. Pendekatan mean-variance berasumsi bahwa data terdistribusi normal, sehingga perlu dilakukan test normalitas dari return reksadana saham. Pedekatan meanvariance menggunakan 3 (tiga) ukuran yaitu Sharpe Ratio, Treynor Ratio dan Jensen’s Alpha, sedangkan pendekatan downside risk/sortino ratio menggunakan á: 0.5, 1 dan 2 untuk mewakili 3 (tiga) perilaku investor yaitu risk seeker, risk neutral dan risk averse. Metode Sharpe Ratio dan Treynor Ratio dihasilkan peringkat yang hampir sama, 10 dari 21 reksadana saham yang diteliti menunjukkan peringkat yang sama. Dengan metode Jensen’s Alpha ditemukan 15 dari 21 reksadana saham (71.43%) mempunyai nilai positif mengindikasikan bahwa reksadana saham tersebut mempunyai kinerja yang bagus dan mampu mengalahkan benchmark. Metode Sortino dengan nilai á = 0.5, dan á = 1 menghasilkan peringkat yang berdekatan, 19 dari 21 reksadana saham (90.48%) memiliki peringkat yang sama. Metode Sortino dengan nilai á = 2 menghasilkan peringkat yang sedikit berbeda dikarena skewness dan distribusi return yang berbeda. Hasil analisis dengan metode pendekatan tradisional dan risk seeker, risk neutral dan risk averse menghasilkan 3 (tiga) kelompok besar dengan peringkat yang berbeda-beda. Adapun tiga kelompok tersebut adalah kelompok atas yang terdiri dari 8 reksadana saham teratas, kelompok menengah yang terdiri dari 7 reksadana saham pada peringkat tengah dan kelompok bawah yang terdiri dari 6 reksadana saham peringkat terbawah. Dengan menggabungkan antara metode analisis tradisional dan Sortino dengan nilai á = 2 (risk averse) didapatkan 6 dari 21 reksadana saham (28.6%) yang memiliki peringkat sama, sedangkan antara metode tradisional, Sortino dengan nilai á = 0.5 (risk seeker) dan Sortino dengan nilai á = 1 (risk neutral) hanya dihasilkan 3 dari 21 reksadana saham (14.3%) yang memiliki peringkat sama. Penggabungan keempat metode dihasilkan 3 dari 21 reksadana saham (14.3%) yang memiliki peringkat sama, maka hasil peringkat ini merupakan hasil absolute dari keempat metode analisis tersebut.
The purposes of this research are to evaluate stock mutual fund performance from 2005 until 2007 and determine stock mutual fund rank based on mean-variance and downside risk approach. Mean-variance approach assumes that the data are normal distribution, that why need to be done normality test from return stock mutual fund. Mean-variance approach is applies 3 (three) size that are Sharpe Ratio, Treynor Ratio and Jensen's Alpha, while downside risk/Sortino ratio approach is applies á: 05, 1 and 2 to represent 3 ( three) investor behavior, which is risk seeker, risk neutral and risk averse. Sharpe Ratio and Treynor Ratio methods are resulted ranking which approximately equal, 10 of 21 stock mutual funds that is accurately shows the same ranking. Whereas Jensen's Alpha method is found 15 of 21 stock mutual funds (71.43%) has positive value, this indicates that the stock mutual fund has good performance and can beat the benchmark. Sortino method with á = 0.5, and á = 1 resulted nearby ranking, 19 of 21 stock mutual funds (90.48%) has the same ranking. Sortino method with á = 2 resulted ranking that is is rather differs in because different of skewness and distribution. The analysis by using traditional and risk seeker, risk neutral and risk averse approach resulted 3 (three) big cluster with different ranking. The three clusters are upper class (consisted of 8 stock mutual funds at upper ranking), middle class (consisted of 7 stock mutual funds at middle ranking) and under class (consisted of 6 stock mutual funds under ranking). Merging analysis between traditional and Sortino with á = 2 (risk averse) methods got 6 of 21 stock mutual funds (28.6%) that has tied ranks, while between traditional, Sortino with á = 05 (risk seeker) and Sortino with á = 1 (risk neutral) methods only resulted 3 of 21 stock mutual funds (14.3%) that has tied ranks. Fourth amalgamation of the analysis method resulted 3 of 21 stock mutual funds (14.3%) that has tied ranks, hence result of this ranking is result of absolute from fourth of the analysis methods.
Kata Kunci : Reksadana saham, Mean, variance, Downside risk, Return ,Lower potential moment ,Sortino ratio