Perlawanan komunitas Gerakan Kaum Jalanan Merdeka (GKJM) Yogyakarta
HANDOYO, Pembudi, Prof. Dr. Sunyoto Usman
2009 | Tesis | S2 SosiologiGerakan perlawanan komunitas Gerakan Kaum Jalanan Merdeka (GKJM) Yogyakarta menjadi fokus studi dalam thesis ini. Penelitian ini dilakukan untuk menjawab permasalahan tentang bagaimana latar belakang munculnya gerakan perlawanan komunitas GKJM terhadap kebijakan pemerintah, bagaimana bentuk gerakan perlawanan yang dilakukan untuk mencapai tujuannya, dan bagaimana strategi gerakan perlawanan yang dikembangkan oleh komunitas GKJM. Metode yang dipakai ialah metode penelitian kualitatif, yang menyajikan gambaran tentang gerakan perlawanan GKJM terhadap kebijakan pemerintah. Penelitian ini dilakukan di kota Yogyakarta. Pemahaman umum yang terungkap dari studi tentang gerakan perlawanan komunitas GKJM ini antara lain: pertama, komunitas GKJM melakukan gerakan perlawanan dilandasi adanya permasalahan yang dihadapi bersama atas kondisi ketidakadilan, telah menjadikan komunitas GKJM dan kaum miskin kota lainnya kehilangan hak-haknya sebagai warga negara untuk mengakses fasilitas publik. Adanya kebijakan Pemerintah yang cenderung meminggirkan mereka seperti adanya penggusuran, penggarukan, serta anggapan bahwa komunitas jalanan sebagai sumber kriminalitas. Kedua, kemunculan gerakan perlawanan juga dilandasi oleh adanya kesadaran kelas dari realitas keseharian yang mereka alami. Ketiga, adanya perubahan politik dari orde baru ke era reformasi yang lebih demokratis sehingga menyebabkan gerakan perlawanan semakin terbuka, ekspresif, demonstratif, massal dan ekspansif. Bentuk-bentuk gerakan yang dikembangkan oleh komunitas GKJM antara lain: pertama, melalui seni sebagai alat perjuangan. Seni sebagai alat kontrol sosial, mengkritik, dan memprotes kebijakan-kebijakan pemerintah yang cenderung memarginalkan mereka. Perjuangan mereka melalui seni musik, dengan tema-tema lagu yang mengandung kritik dan protes terhadap pemerintah, dan juga seni teater, baik teater panggung maupun teater jalanan. Kedua, komunitas GKJM menuntut kebebasan dengan mengeluarkan suatu pernyataan sikap bersama yang tertuang dalam “Manifesto Jalanan†yang menuntut kebebasan dari segala bentuk penindasan. Ketiga, mobilisasi massa dengan melakukan aksi kolektif segenap organisasi pendukung komunitas GKJM untuk turun jalan melakukan demonstrasi menuntut terjadinya perubahan, yang pada akhirnya memperoleh dukungan dari anggota DPR. Strategi utama dalam melancarkan tuntutannya antara lain: membentuk kaukus bersama dengan sejumlah LSM. Hal ini dilakukan untuk menuntut terjadinya perubahan kebijakan pemerintah, serta strategi memperoleh pengakuan sosial, dengan mengadakan acara-acara bertajuk pentas seni kreasi jalanan, dan bermain musik bersama rakyat, yang semua itu mereka lakukan untuk mendapat simpati dari masyarakat, termasuk pejabat pemerintah serta menunjukkan bahwa komunitas jalanan tidak seperti yang selama ini dianggap ‘negatif’ oleh masyarakat.
Resistance movement of Gerakan Kaum Jalanan Merdeka (GKJM) Yogyakarta become focus study in this Thesis. This research aim for answer the problem about the reason of resistance movement GKJM community to government policy, type of resistance movement develop by GKJM community, and the strategy resistance movement that develop GKJM community. This research used qualitative method, that discribed resistance movement of GKJM community against government policy. Location of research in Yogyakarta city. The result of this study discribed that resistance movement of GKJM community develop of : first, the problem unimpartial, that become it to lose the right for access public facilities. The government policy inclined to marginalized them, such as dragging, catching, and opinion that street community as criminal source. Second, the rising of resistance movement that cause class consciousness of day to day reality the street community. Third, political change from “Orde Baru†to “Reformasi†that more democratic can cause resistance movement more open, expressive, demonstrative, massive, and expansive. The shape of resistance movement that GKJM develop: first, throught art as instrument of struggle. The art as social control, critique , and protes to government policy that marginalized them. They are struggle throught music with song topics that to critic and protest to government, and theater, such as stage theater or street theater. Second, GKJM community also struggle for freedom with published their statement in “Street Manifesto†that claimed the freedom from repression. Third, Mass mobilization with collective action of GKJM community to demonstration for freedom and the change of government policy, finally they supported by the parlement. Main strategy for their struggle are colaboration with NGO’s for claim the change of government policy and the strategy to get the social recognition with the programs exhibition street art creation and playing music with people. All of the program aim to get the society simpatic, government, and show that the street community not like peoples assumtion.
Kata Kunci : Gerakan perlawanan,Kemiskinan,Perkotaan, resistance movement, poverty, urban