Kehidupan kaum homoseksual di Kabupaten Bangli
JUNIANTINI, Kadek Sri, Drs. S. Djuni Prihatin, M.Si
2009 | Tesis | S2 SosiologiMasalah sosial yang dikategorikan dalam perilaku menyimpang diantaranya adalah orientasi homoseksual. Untuk mengetahui tentang latar belakang homoseksual dapat dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu pendekatan individual dan pendekatan sistem. Dalam pendekatan individual, individu sebagai satuan pengamatan sekaligus sumber masalah. Untuk pendekatan sistem, individu sebagai satuan pengamatan sedangkan sistem sebagai sumber masalah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kehidupan kaum homoseksual di Kabupaten Bangli dan pengaruh keberfungsian sosial keluarga terhadap orientasi homoseksual. Jenis penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Responden dalam penelitian ini adalah kaum homoseksual dan keluarganya serta para pemuka agama. Sedangkan pemilihan sampel dilakukan dengan berkonsultasi dengan Kepala Lingkungan (Kepling) sebagai satuan terkecil dalam masyarakat untuk mengetahui informasi tentang warganya yang dianggap telah melakukan penyimpangan seksual (orientasi homoseksual) dengan perspektif labeling. Data dalam penelitian diperoleh melalui wawancara dan observasi kepada para informan, juga melalui dokumentasi dari buku-buku yang berhubungan dengan masalah penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara orientasi homoseksual di Kabupaten Bangli dengan keberfungsian sosial keluarga. Artinya semakin meningkatnya keberfungsian sosial keluarga di Kabupaten Bangli dalam melaksanakan tugas kehidupan, peranan dan fungsinya maka akan semakin rendah kemungkinan orientasi homoseksualnya. Sebaliknya apabila keberfungsian sosial keluarga Kabupaten Bangli rendah maka kemungkinan terjadinya orientasi homoseksual akan semakin tinggi. Kekerasan dalam rumah tangga juga memberikan pengaruh yang sangat besar dalam proses seorang individu memiliki orientasi homoseksual. Di samping itu, penggunaan waktu luang yang tidak terarah merupakan sebab yang dominan bagi remaja untuk melakukan perilaku menyimpang.
The social problem that was category in abnormally behavior is homoseksual orientation. Know the background of homoseksual, can be done by two methods, that are individually methode and system methode. Individually methode an individual as an object of study and source of problem. In system methode, an individual as an object of study and system as source of problem. The purpose of this study are to know about the homosexual lifestyle in Bangli Regency and the influence of family sociality to the homosexual orientation. This study use qualitatif descriptif methode, which is the object of study are homosexual community ande their family, with the priests. Sampling were done by consultation with the head area of their living on, by perspectif labelling methode. The data was collected by interview and observation, beside that from documentation study from books which is relationship with the social study. Result of the study shown that the effectivenes of family sociality can influence the decrease of homosexual orientation in Bangli Regency. This mean more hight the effectivenes of family sociality in Bangli Regency in do the life jobs, role and the fungtion can make the probability homosexual orientation is more small. Beside that, if the effectivenes of family sociality in Bangli Regency more small can make the homosexual orientation more hight. Beside that the hardnes of household and disoriented of free time are can influence the decrease of homosexual too.
Kata Kunci : Perilaku menyimpang,Homoseksual,Keberfungsian sosial keluarga, abnormally behavior, homosexual, effectivenes of family sociality