Laporkan Masalah

Ayat-ayat Cinta :: Kajian ekranisasi

KARKONO, Dr. Kun Zachrun Istanti, SU

2009 | Tesis | S2 Ilmu Sastra

Proses adaptasi dari novel ke bentuk film disebut ekranisasi. Di Indonesia, ekranisasi memang bukan hal baru. Namun, gaung dari fenomena ekranisasi ini bisa dikatakan baru akhir-akhir ini saja mulai menggema ke berbagai kalangan masyarakat yaitu dengan difilmkannya novel Ayat Ayat Cinta (selanjutnya disingkat AAC). Film AAC adalah salah satu fenomena ekranisasi yang banyak menyedot perhatian masyarakat luas segala kalangan dan usia. Perbedaan yang sering muncul dalam proses ekranisasi selama ini lebih sering disebabkan oleh perbedaan sistem sastra (dalam hal ini novel) dan sistem film. Hal-hal teknis seperti media novel yang berupa kata-kata dan bahasa sementara media utama film adalah audio visual (suara dan gambar) memang menjadi kewajaran jika antara novel dan film menjadi berbeda. Dalam kasus novel dan film AAC, perbedaan yang ada bukan sebatas karena masalah teknis tersebut, tetapi adalah perbedaan yang disengaja. Penelitian ini memfokuskan untuk menelaah perbedaan antara novel dan film AAC yang kemudian menemukan makna perbedaan tersebut. Penelitian ini menggunakan teori Strukturalisme Dinamik untuk membedah unsur intrinsik novel dan film AAC. Penggunaan teori Strukturalisme Dinamik lebih tepat digunakan dalam penelitian ini karena teori ini memungkinkan untuk melihat unsur di luar teks. Pada kenyataannya, apa yang terjadi di dalam film, sangat dipengaruhi oleh kondisi di luar teks, misalnya unsur teknis saat produksi film. Dua unsur instrinsik dalam novel dan film AAC yang dikaji adalah unsur alur dan penokohan. Sengaja dibatasi hanya pada dua unsur ini untuk mengefektifkan penelitian yaitu disesuaikan dengan tujuan penelitian. Dua unsur tersebut memang yang paling dominan titik perbedaannya.Sementara, untuk mengungkap makna perbedaan novel dan film AAC, penelitian ini menggunakan teori resepsi. Teori resepsi digunakan untuk mengetahui bagaimana proses produksi film, yaitu membedah resepsi tim produksi film AAC terhadap novel AAC. Teori resepsi menjelaskan bagaimana sebuah teks dapat berubah bentuk ketika disambut oleh beragam pembaca dengan bekal pengalaman yang beragam pula. Hasil dari penelitian ini adalah menguraikan perbedaan-perbedaan antara novel dan film AAC yang kemudian bisa terdeskripsikan sebab-sebab perbedaan itu terjadi dan juga makna perbedaan tersebut. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perbedaan yang ada antara novel dan film AAC bukan sebatas karena perbedaan sistem sastra dan sistem film, tetapi perbedaan yang disengaja oleh tim produksi film dengan maksud tertentu. Dari pengayaan dan berdasar pada fakta yang diungkap, peneliti menyimpulkan bahwa film AAC lebih menekankan pada persoalan poligami, ini terlihat dengan banyaknya penambahan adegan di dalam film yang menampilkan kehidupan poligami yang tidak ada di novel, sementara novel AAC lebih berisi penggambaran perjuangan seorang mahasiswa Indonesia yang kuliah di Mesir beserta perjalanan kisah asmaranya.

Adaptation process from novel to film called ecranization. In Indonesia, Ecranization is not a new thing. But, echo from this ecranization phenomenon can be said latterly just begin start to echo to the various society, which is being filmed novel of Ayat Ayat Cinta (here after been abbreviated AAC). AAC􀂶s film is one of the phenomenon ecranization that attract a lot of society attention extends all circle and age. The differences often show up in the process of ecranization all this time is more regularly because of the difference of art system (in this case novel) and the film system. Technical things as media of novel which consist of words and language, meanwhile film main media is audio visual (sound and picture) becomes a common thing if between novel and film become different. In the case of AAC's novel and film, the difference is not only because of that technical problem, but this is an intentional difference. This research focus to study the difference between AAC's novel and then to find the meaning of the difference. To study differences among AAC's novel and film, this research using ecranization as one tranformation process from novel to film. Besides, this research use Strukturalisme's Dynamic theory to dissect intrinsic􀂶s element AAC's novel and film. The using of Strukturalisme's Dynamic theory is approphare to use in this research because this theory enables to see the element outside the text. Practically, what happen in film, really been regarded by texts outdoor condition, e.g. technical element during the film production. Two instrinsic's elements in AAC's novel and film that is assessed is elemental path and characterization. Deliberate in a bind at only these two elements to streamline research which is adjusted by research aims. Those two elements are really dominant at their contrast point While, to reveal difference meaning of the novel and AAC's film, this research using the reception theory. Reception theory is used to know how film production process, which is dissect production team reception of AAC's film toward AAC's novel. Reception theory tell how one text get the transforms while welcomed by various readers who having various experiences too. The final result from this research is to describe differences among AAC's novel and film, which can be describe latterly that difference factors happen and also that difference meaning. From this research can be concluded that difference among AAC's novel and film is not one bounds because art system difference and film system, but intentional difference by film production team for the specific purposes. From enrichment and based on fact that revealing, researcher concludes that AAC's film more emphasizes on polygamy problem, this appears on many added scenes in film that feature polygamy life that is not tell in the novel, while AAC'S novel more consist of the struggle of an Indonesian college student that study at Egypt therewith his love story.

Kata Kunci : Perbedaan novel dan film,Ekranisasi,Strukturalisme dinamik,Teori resepsi,


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.