Intelektualitas perempuan dalam tiga novel karya Abidah El Khalieqy :: Kritik sastra feminis
GOLDAMESTIKA. S, Imma, Prof. Dr. Imran Teuku Abdullah
2009 | Tesis | S2 SastraAbidah El Khalieqy merupakan seorang novelis Indonesia terkemuka dan produktif. Rentang waktu tujuh tahun Abidah menghasilkan lima buah novelnya berjudul Perempuan Berkalung Sorban (PBS: YKF dan Ford Fondation, 2000); Atas Singgasana (AS: Gama Media, 2003), Genijora (GJ: Mahatari, 2004), Mahabbah Rindu (MR: Diva Press, 2007) dan Nirzona (NZ: LkiS, 2008) di samping kumpulan puisi dan cerita pendek yang mendapat sambutan cukup baik dari pembacanya. Terlebih ketika novelnya berjudul PBS, yang menekankan persoalan perempuan, difilmkan dengan judul yang sama oleh Hanung Bramantyo. Penelitian ini membatasi pada tiga novel Abidah yang berjudul PBS, AS, dan GJ. Alasan pemilihan ketiga novel tersebut adalah pertama rentang terbit antar ketiga novel hampir berjarak dua tahun. Dalam rentang waktu tersebut akan dapat dilihat konsistensi pengarang terhadap isu yang diperjuangkannya; kedua ketiga novel tersebut banyak diperbincangkan di forum formal maupun informal baik berupa kritikan maupun pujian; dan ketiga permasalahan yang berkaitan dengan pendidikan tokoh perempuan sangat kental tergambar dalam tiga novel tersebut. Penelitian ini menggunakan kritik sastra feminis sebagai pisau analisis. Konsep feminis liberal dijadikan sebagai titik pijak atau titik tolak dalam menganalisis persoalan-persoalan perempuan dalam tiga novel Abidah, terutama dalam melihat akar ketertindasan perempuan, posisi perempuan di masyarakat serta solusi yang ditawarkan sebagai jalan keluar bagi perempuan untuk keluar dari ketertindasan. Pendidikan dilihat sebagai solusi yang ditawarkan oleh Abidah. Melalui pendidikan akan dapat mengungkapkan potensi intelektualitas tokoh perempuan dalam memandang, memahami dan menyelesaikan permasalahan yang ada. Perempuan dalam tiga novel Abidah ini belajar untuk berani menggunakan pandangannya dan mempercayainya, mengemukakan, dan mempertahankannya di mana pun mereka berada. Kualitas tokoh perempuan sebagai pribadi manusia ditentukan oleh kapasitas daya pikir dan mental yang dimiliki untuk mengubah dan memperbaiki keadaan diri mereka dan sekitarnya.
Abidah El Khaleieqy is an Indonesian popular and productive author. Within seven years she produced five novels entitled Perempuan Berkalung Sorban (PBS: YKF and Ford Fondation, 2000); Atas Singgasana (AS: Gama Media, 2003), Genijora (GJ: Mahatari, 2004), Mahabbah Rindu (MR: Diva Press, 2007) dan Nirzona (NZ: LkiS, 2008). She also produced poems anthology and short stories that are welcomed by readers. Even, PBS, a novel about women had been filmed by Hanung Bramantyo in the same title. This research discussed about three novels PBS, AS, and GJ. The reason in choosing those novels are, 1). They were published within two years each. Within the time, it would be observed author consistency in her struggle. 2). They were widely discussed in formal or informal forum, either in critics or compliment, 3). The education matter of women were obviously portrayed in those novels. This research used feminist literary criticism. The liberal feminist concept was taken as the basis in analysing women matter in those three novels. It was used to see the oppressed root for women, position of women in society and solution offered by Abidah as a way out. Through education, it will be useful to raise up the intellectual potency of women characters in viewing, understanding, and overcoming existing problem. The women in those three novels learnt to be courage to use their views and believe it, to express it, and to defend it wherever they are. The quality of the women characters as human individual was determined by the capacity of their way of thinking and mental to modify and recover their selves and arround.
Kata Kunci : feminis, perempuan, pendidikan, intelektualitas, feminist, women, education, intellectuality