Laporkan Masalah

Evaluasi klinis urolithiasis pada kucing jantan lokal

HANDAYANI, Senja Wahyu, Dr. drh. Soedarmanto Indarjulianto

2009 | Tesis | S2 Sain Veteriner

Keberhasilan pengobatan dan penanganan urolithiasis terutama pada kucing, masih sangat kurang karena pada saat terdiagnosa gangguan tersebut sudah parah. Diagnosa dini terhadap kejadian urolithiasis akan meningkatkan keberhasilan pengobatan/penanganan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi gejala klinis urolithiasis pada kucing jantan lokal. Manfaat yang diharapkan yaitu, dapat diketahui cara diagnosa secara akurat dan sebagai deteksi dini secara praktis terhadap urolithiasis, sehingga dapat digunakan sebagai dasar diagnosa dini kejadian urolithiasis. Pada penelitian ini terdapat tiga kelompok kucing: kelompok I (kucing yang dibuat menderita urolithiasis), kelompok II (kucing yang tidak menderita urolithiasis), dan kelompok III (kucing yang diketahui sudah menderita urolithiasis). Pada setiap kucing dilakukan pemeriksaan fisik dan pengambilan sampel urin dan darah. Sampel urin tersebut selanjutnya akan diperiksa 1) secara fisik meliputi warna, bau, dan kekeruhan, 2) laboratorik terhadap darah, bilirubin, urobilinogen, keton, protein, nitrat, glukosa, pH, berat jenis (BJ), leukosit, dan asam askorbat dengan menggunakan urine analysis strip, dan 3) mikroskopis untuk memeriksa adanya kristal. Pemeriksaan biokimiawi darah meliputi ureum dan kreatinin. Selanjutnya kucing diperiksa secara radiografi tanpa kontras media dan menggunakan kontras media (positif dan negatif). Hasil pemeriksaan fisik dan laboratorik terhadap kucing, sampel urin, sampel darah, dan hasil foto rontgen dianalisis secara deskriptif. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah pada kelompok I terjadi perubahan pada kekeruhan urin yang meningkat, pH 6,75 – 7,25, adanya protein dalam urin (82,5 – 132,5 mg/dl albumin), muculnya kristal struvit, kenaikan BUN (blood ura nitrogen) (47,3 mg/dl), dan penebalan dinding vesika urinaria. Sedangkan pada kelompok II tidak mengalami perubahan. Pada kelompok III terjadi perubahan pada palpasi vesika urinaria terasa penuh, warna urin kuning tua dan keruh, pH 6,3 – 7, adanya protein dalam urin 53 – 77 mg/dl albumin, adanya darah dalam urin, BUN 59,43 mg/dl, dan penebalan dinding vesika urinaria. Berdasarkan penelitia ini dapat disimpulkan bahwa diagnosa kejadian urolithiasis tahap awal pada kucing dapat dilakukan dengan pemeriksaan gejala klinis yang muncul, yaitu: warna urin kuning muda sampai kuning tua dan cukup keruh, pH urin di atas 7, kadar protein dalam urin ± 82,5 mg/dl albumin, munculnya bentukan kristal struvit mikrolith dalam urin, konsentrasi BUN meningkat, dan pemeriksaan radiografi dengan kontras media negatif menampakkan adanya penebalan pada dinding vesika urinaria.

A few success in urolithiasis medication and treatment since at the diagnosis is conducted. Early diagnosis on urolithiasis incidence will improve the success of patient medication/treatment. The present research aimed to evaluate the clinical symptoms of urolithiasis among local male cats. Expected benefits include identified accurate diagnosis method to be served as practical early detection on urolithiasis; hence, it can be adopted as the basis of early diagnosis on urolithiasis incidence. In this research, there were three groups of cats: group I (cats that were purposively conditioned to suffer from urolitiasis), group II (cats that did not suffer from urolithiasis), and group III (cats that identified already suffer from urolithiasis). Each cat was physically examined and its urine and blood were sampled. The urine samples, then, underwent 1) physical examination in terms of color, odor, and clarity; 2) laboratory test in terms of presence of blood, bilirubin, urobilinogen, ketone, protein, nitrate, glucose, pH, specify gravity, leucocyte and ascorbic acid by using urine analysis strip; and 3) microscopic examination to identify the presence of crystal. Blood bio-chemical examination were included ureum and creatinine. Afterward, the cats underwent radiographic examination with and without contrast media (positive and negative). The results of physical and laboratoric examinations on cats, urine samples, blood samples, and x-ray photography were descriptively analyzed. The results of this study showed that the group I indicated increasing clarity of urine, pH 6.75–7.25; protein in urine, 82.5 -132.5 mg/dl albumin, the presence of struvite crystal, increasing of BUN 47.3 mg/dl, and thickening vesica urinary, there was not change in group II. The group III showed change during palpation on vesica urinary i.e. in full condition, dark yellow and unclear, pH level of 6.3-7, protein in urine, 53-77 mg/dl albumin, presence of blood in urine, BUN 59.43 mg/dl, and thickening vesica urinary wall. The conclusion from this research are the diagnosis on early urolithiasis in cats could be conducted through the use of presented clinical syptoms, namely: bright to dark yellow and quite unclear in the urine color urine, pH level of higher than 7, ± 82,5 mg/dl albumin of protein content in urine, the presence of formed microlith crystal stuvite in urine, increasing of BUN, and radiograph examination with negative contrast media indicating thickening vesica urinary wall.

Kata Kunci : Kucing,Urolithiasis,Gejala klinis,Diagnosa dini,cat, urolithiasis, clinical sign, early diagnosis


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.