Analisis sistem produksi gabungan batch dan continuous dengan pendekatan simulasi
FEBIANTI, Evi, Ir. Subagyo, Ph.D
2009 | Tesis | S2 Teknik MesinPengaturan penjadwalan produksi akan memperoleh performansi produksi berjalan produktif serta dapat memenuhi permintaan dengan tepat. Penjadwalan produksi ini diterapkan pada sistem produksi gabungan batch dan continuous. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi sistem produksi gabungan batch dan continuous sebagai dasar untuk memperoleh jadwal produksi yang optimal. Evaluasi dilakukan dengan metoda simulasi menggunakan bantuan software ProModel, yang mencakup pengembangan model, validasi, dan evaluasi sistem yang ditinjau. Implementasi evaluasi ini dilakukan pada divisi pengolahan baja sebuah industri baja nasional. Hasil evaluasi memperoleh sistem produksi yang lebih optimal, baik dari sumber daya maupun kualitas hasil. Dengan bentuk distribusi data yang digunakan sebagai input simulasi untuk mesin EAF 1, 2, 3, LF dan CCM 2 terdistribusi Weibull dan CCM 1 terdistribusi Gamma. Rancangan model alternatif yang memperoleh sistem produksi optimal yaitu pada skenario 1, dengan output sistem sebanyak 298 Ton Billet Baik perhari disebabkan karena pada skenario 1, memiliki utilitas tertinggi untuk mesin EAF 1, 2, dan 3 dibandingkan dengan skenario yang lain.
Production scheduling arrangement will create productive production performance and appropriate demand fulfillment. This production scheduling is applied on the combination of batch and continuous production systems. Therefore, this study was implemented to evaluate the batch and continuous production system combination as the base to get optimum production scheduling. The evaluation is done by simulation method of ProModel software, includes application of model developed, validation and system evaluation that being reviewed. The implementation of this evaluation was done in steel processing division of a national steel industry. The result shows of the evaluation is expected to be useful to build a more optimum production system, either on resources and the quality of the product. The data distribution forms used as simulation input for EAF 1, 2, 3, LF, ad CCM 2 engines was using Weibull distribution and for CCM 1 engines using Gamma distribution. The alternative model plan gets the optimum production system is in scenario 1, with system output of 298 Tons of Fine Grain Metal Billet per day, because it use highest utilities for EAF 1, 2, and 3 engines compared with the other scenarios.
Kata Kunci : Sistem produksi,Batch continous,Simulasi,ProModel, production system, batch, continuous, simulation, ProModel