Laporkan Masalah

Gender dan ideologi dalam sinetron :: Analisis semiotika tentang representasi gender dan ideologi dalam sinetron Sekar dan Melati Untuk Marvel

ZAINI, Nur, Drs. Ana Nadhya Abrar, M.E.S., Ph.D

2009 | Tesis | S2 Ilmu Komunikasi

Sinetron merupakan salah satu program acara yang mendominasi televisi swasta nasional di Indonesia. dalam pandangan sebagian masyarakat dianggap sebagai salah satu program yang miskin dalam hal ide cerita dan mengandung hal-hal yang berbahaya. Sinetron biasanya menggunakan perempuan sebagai daya tarik sehingga tema-tema yang muncul berkisar antara lain tentang eksploitasi perempuan, kekerasan, mistik, seks, dan moralitas. Terkait dengan gender, tema-tema tersebut berhubungan dengan ketidakadilan gender. Beberapa sinetron tidak hanya menunjukkan adanya representasi gender dari aspek ketidakadilan gender, misalnya sinetron Sekar dan Melati Untuk Marvel. Untuk itu, penelitian ini memilih topik tentang representasi gender baik dari aspek ketidakadilan gender dan kesetaraan gender, dan sekaligus tentang ideologi dalam dua sinetron tersebut. Peneliti menggunakan konsep manifestasi ketidakadilan gender, yaitu konsep marginalisasi perempuan, subordinasi perempuan, stereotipe perempuan, kekerasan terhadap perempuan, dan beban kerja bagi perempuan. Untuk membahas aspek kesetaraan gender, peneliti juga menggunakan konsep manifestasi ketidakadilan gender, tapi dalam arti sebaliknya. Adapun untuk mengungkap ideologi, peneliti menggunakan konsep ideologi patriarkhi dan feminisme. Dengan teknik analisis semiotika model “Segitiga Makna” C.S. Peirce, peneliti menganalisis adegan-adegan di 4 episode untuk masing-masing judul. Sinetron Sekar meliputi episode 37, 38, 39, dan 40 yang ditayangkan oleh RCTI pada tanggal 11, 12, 13, dan 14 Desember 2008, dan Melati Untuk Marvel mencakup episode 43, 44, 45, dan 46 yang ditayangkan oleh SCTV pada tanggal 4, 5, 6, dan 7 Desember 2008. Hasil analisis data menunjukkan bahwa senetron Sekar mengindikasikan lebih merepresentasi ketidakadilan gender dan ideologi patriarkhi, dan sinetron Melati Untuk Marvel mengindikasikan lebih merepresentasi keseteraan gender dan ideologi feminisme.

TV cinema is one programs dominating the national private television stations in Indonesia. According to some of Indonesian people, TV cinema is considered as poor of ideas programs, and contains dangerous things. It usually uses women to attract the audience, and so the themes are about women exploitation, violence, sex, and morality. In relation to gender, the themes are concerning gender inequalities. Some of TV cinemas do not only show the representation of gender inequalities, but also equalities. It is seen, for example, in T V cinemas entitled Sekar and Melati Untuk Marvel. Therefore, the research focuses on topic of representation of gender both inequalities and equalities aspects. The researcher uses concepts gender inequalities manifestations consisting of women marginalization, women subordination, women stereotype, women violence, and heavy work for women. To analyze the gender equalities, the researcher also uses the concepts gender inequalities manifestations, but in the contrary meaning. To analyze the ideology contained in the two TV cinemas, the researcher uses the concepts of patriarchy and feminism. Using semiotics C.S. Peirce with his “Triangle Meaning” model, the researcher analyzes the scenes in four episodes for each TV cinema. Sekar covers episodes 37, 38, 39, and 40 broadcast by RCTI on 11, 12, 13, and 14 of December 2009. Melati Untuk Marvel covers episodes 43, 44, 45, and 46 broadcast by SCTV on 4, 5, 6, and 7 of December 2009. The results of data analysis show that Sekar indicates more gender inequalities and patriarchy ideology representation, and Melati Untuk Marvel indicates more equalities gender and feminism ideology representation.

Kata Kunci : Sinetron,Representasi,Gender,Ideologi, TV cinemas, representation, gender, ideology


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.