Laporkan Masalah

Sidang rakyat Yogyakarta mobilisasi aspirasi penetapan Sultan dan Paku Alam :: Studi kasus komunikasi politik dalam penentuan mekanisme kepemimpinan DIY

BUDIYONO, Drs. Kuskridho Amardi, MA., Ph.D

2009 | Tesis | S2 Ilmu Komunikasi

Isu Keistimewaan DIY yang menjadi persoalan politik, ditengarai oleh munculnya dua persepsi yang berbeda dalam penentuan mekanisme kepemimpinan di DIY. Di satu sisi menghendaki tetap mempertahankan mekanisme “penetapan” Dwi Tunggal Sultan dan Paku Alam sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DIY. Sementara di sisi yang lain berusaha mengembangkan aspek demokratisasi dalam penentuan mekanisme kepemimpinan DIY yaitu melalui proses “pemilihan langsung.” Dua persoalan itulah yang memicu hadirnya Sidang Rakyat Yogyakarta (SRY) sebagai sarana komunikasi politik dalam rangka mengantisipasi persoalan politik yang sedang melanda masyarakat DIY. Permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini, adalah: “bagaimana Sidang Rakyat Yogyakarta, sebagai forum rakyat dijadikan sarana komunikasi politik untuk penyaluran aspirasi penetapan dalam penentuan jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY.” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana SRY digunakan sebagai sarana komunikasi politik dalam penyaluran aspirasi “penetapan” Sultan dan Paku Alam sebagai gubernur dan wakil gubernur DIY. Selain itu juga untuk mengevaluasi atau mendeskripsikan dengan cara bagaimana proses komunikasi diciptakan melalui gerakan SRY sehingga mempunyai kekuatan mempengaruhi sikap masyarakat memberi dukungan dan mempengaruhi sikap para penentu kebijakan dalam rangka perumusan dan penetapan UU Keistimewaan DIY yang sesuai dengan aspirasi masyarakat. Secara metodologis, penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dalam bentuk studi kasus. Teknik pengumpulan datanya bersifat multi sumber bukti melalui wawancara mendalam, studi pustaka, dokumen, dan sumber lain yang relevan (data statistik, Media Massa dan Media Online). Hasil penelitian menunjukkan temuan yang cukup signifikan yaitu dari tiga tahapan penelitian yang ingin dicapai, melalui gerakan SRY, dua diantaranya telah dapat dicapai yaitu 1) memobilisasi publik untuk mengikuti aksi SRY; 2) memobilisasi opini publik melalui media massa dan media online. Sementara tahapan ke tiga yaitu menggolkan status Keistimewaan DIY dengan mekanisme penetapan Dwi Tunggal Sultan dan Paku Alam menjadi satu kesatuan yang utuh untuk mempertahankan Keistimewaan DIY, masih belum dapat dicapai karena masih menunggu jawaban pemerintah pusat, terutama dari kalangan eksekutif untuk meresponnya sebagai input dalam membuat rumusan ketentuan UUK DIY.

Idiosyncrasy Issue of DIY becoming politics problem, ditengarai by appearance two different perceptions in determination of leadership mechanism in DIY. In one sides wants remain to maintains mechanism " pegging" Double Sultan Unique and Paku Alam as Gubernur and Vice Government DIY. While in other side tried develops democratization aspect in determination of leadership mechanism of DIY that is through process " audition of direct." Two problems that is triggering presents it Sidang Rakyat Yogyakarta ( SRY) as supporting facilities for political communications for the agenda of anticipating political problem is being knocks over public DIY. Problems submitted in this research, be: " what Sidang Rakyat Yogyakarta, as public?people forum is made supporting facilities for politics communications for deployment of aspiration of pegging in determination of governorship and Vice Government DIY." This research aim to know how SRY applied as supporting facilities for political communications in deployment of aspiration " pegging" Sultan and Paku Alam as governor and governor representative DIY. Besides also to evaluate or description by the way of how communications process is created [by] through movement SRY causing has strength to influence position of public to give support and influences position of the policy determinants for the agenda of formulation and pegging of Idiosyncrasy Law of DIY matching with aspiration of public. Methodologically, this research haves the character of descriptive qualitativeness in the form of case study. Its(the data collecting technique haves the character of multi source of evidence through in-depth interview, book study, document, and relevant other source ( statistical, Mass media and Media Online). Result of research shows finding that is enough signifikan that is out of three research steps which wish to be reached, through movement SRY, two between it have been able to be reached that is 1) mobilization of public to follow action SRY; 2) mobilization of public opinion passed mass media and online medium. Whereas step three that is status goal Keistimewaan DIY with pegging mechanism of Dwi Tunggal Sultan and Paku Alam becomes one fully pools to maintain Keistimewaan DIY, still be not able yet to be reached by still looking forward to hearing that central government, especially from its(the response executive circle to as input in making rule formula UUK DIY.

Kata Kunci : Sidang Rakyat Yogyakarta, Komunikasi politik dan demokratisasi, People Conference Yogyakarta; Political Communications and Democratization


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.