Laporkan Masalah

Stagnasi inovasi dalam model pengelolaan sampah bersama di TPA Piyungan Bantul

MUTHMAINNAH, Lailiy, Dr. Purwo Santoso, MA

2009 | Tesis | S2 Ilmu Politik

Penelitian ini bertujuan untuk melacak sebab terjadinya stagnasi inovasi dalam model pengelolaan sampah bersama di TPA Piyungan Bantul dari sudut pandang ekosentrisme. Yang disajikan disini adalah research and development yang mengarah pada sebuah rekomendasi problem solving. Oleh karena itu peneliti akan lebih bergerak pada tataran eksplorasi dan analisis kritis atas data yang diperoleh, baik melalui studi lapangan (observasi, dokumentasi, dan wawancara) maupun studi pustaka. Dari seluruh data yang diperoleh disimpulkan bahwa berdirinya TPA Piyungan merupakan tahap awal dari sebuah inovasi pengelolaan sampah di DIY. Inovasi terjadi dalam dua tahap, yaitu inovasi dari sisi birokrasi dan teknis lingkungan/teknologi. Namun dalam perkembangannya, upaya inovasi pertama yang telah dicapai ini tidak mengalami perkembangan. Model pengelolaan sampah yang digunakan masih saja end of pipe dan belum mengarah pada upaya reduksi sampah sejak dari sumber. Padahal dengan tetap menggunakan pola end of pipe banyak persoalan lanjutan yang muncul di TPA dan tidak teratasi. Kesadaran akan keterbatasan pola end of pipe yang bersifat reaktif ini tidak lantas memudahkan upaya untuk melakukan transformasi model pengelolaan sampah menjadi proaktif. Banyak problem dilematis yang muncul di dalamnya, terutama ketika telah berhadapan dengan berbagai kepentingan terselubung (baik kepentingan masyarakat sekitar lokasi TPA, pemda sendiri, serta masyarakat secara umum). Begitu pula upaya untuk melakukan internalisasi norma baru dalam model pengelolaan sampah ternyata selalu berhadapan dengan pihak yang pro terhadap kemapanan. Lemahnya kekuatan inovator dalam proses koalisi advokasi juga telah menyebabkan terhambatnya proses reproduksi inovasi tersebut. Akibatnya yang terjadi adalah stagnasi pola pengelolaan sampah yang terwujud dengan melembaganya pola end of pipe. Untuk keluar dari kondisi stagnasi ini maka dibutuhkan koalisi advokasi yang kuat menuju ke arah model pengelolaan sampah clean production. Namun karena aktor adalah hal yang sangat penting dalam proses koalisi advokasi maka terlebih dahulu perlu ada penguatan aktor yang terlibat, dalam hal ini Sekber Kartamantul. Melalui lembaga ini maka inisiasi ke arah perubahan pola pengelolaan sampah secara proaktif dan sistemik akan lebih mungkin terrealisasi. Apabila telah ada penguatan kelembagaan maka diharapkan Sekber Kartamantul memiliki peluang yang lebih besar untuk turut serta mengawal perubahan pola pengelolaan sampah ke arah yang lebih pro aktif. Untuk itu inisiasi ide eco-literacy dan eco-design melalui instrumen regulasi maupun ekonomi dapat diinisiasikan dalam agenda setting. Melalui dua langkah ini diharapkan kemungkinan bagi terwujudnya pola pengelolaan sampah yang lebih proaktif dan terintegrasi dapat tercapai. Dan pada akhirnya semua akan bermuara pada sebuah tujuan utama yaitu melakukan inovasi ekosentris melalui internalisasi eksternalitas secara berkelanjutan.

This research focused on the problem about innovative stagnation on the cooperative waste management at TPA Piyungan Bantul. Point of view in this research is ecocentrism. Research design in this study is research and development that have aim to give recommendation of problem solving. To reach this aim, the researcher will try to doing eksploration and critical analysis to the data. Result of this study indicated that TPA Piyungan is the first step innovation that have been doing on the waste management in DIY. The innovation appear on the two kind. There are innovation on the birocratic and technology side. Unfortunatelly, this innovation did not develop. It could see from the pattern of waste management that used in DIY, that is end of pipe pattern. There is no more action to reduced the waste from their source. In fact, end of pipe pattern have a lot of implication, like uncontrolled volume of waste and the limits of TPA area to eksternalized the waste. The limitation of end of pipe pattern on waste management, did not make easy to change this pattern to clean production that understood as more sustainable. Many dillematical problem appear in this condition that makes innovation had stagnation. From field study we can conclude that any vested interest in this pattern. Not only vested interest from local society that lived and earn money from the existing TPA, but also from the local government. TPA Piyungan is the pilot project that very success. There is never happen sosial conflict in that TPA. So, why we must change this pattern on waste management? Beside vested interest, other factor that make stagnation of pattern waste management in DIY is the weakness of innovator in the coalition advocation in the setting agenda process. Sekber Kartamantul as the one institution that have opportunity to initiating the new pattern of waste management did not strength enough to emerge his idea and make the pattern of waste management become more sustainable. The way out from this stagnation innovation is doing coalition advocation to emerge clean production pattern on the waste management in DIY. The first step to reach this aim is enabling the pressure power of Sekber Kartamantul. This is very important point. Because in the process of coalition advocation, the strength of actor will establish what kind of innovative idea that will accepted. If the idea accepted it’s means that setting agenda of policy will be reach . The second step is always try to initiating the idea of eco-literacy and eco-design in the process of setting agenda. To bring out eco-literacy and eco-design, the local government can use regulation and economical instrument. Finally, all of this way have purpose to doing innovation of ecocentrism. In the another word, doing internalization of eksternality with sustainably.

Kata Kunci : Stagnasi inovasi,Koalisi advokasi,Eco,literacy,Eco,design,Internalisasi, innovative stagnation, coalition advocation, eco-literacy, eco-design, internalization of eksternality


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.