Laporkan Masalah

Implementasi kebijakan pengembangan kawasan wisata Kabupaten Kebumen

VERIANI, Ria, Dr. M. Baiquni

2009 | Tesis | S2 Magister Administrasi Publik

Kabupaten Kebumen dengan kondisi geografisnya menyimpan potensi pariwisata yang alami dan berdaya jual tinggi. Kabupaten Kebumen merupakan jalur transit antara Surabaya – Jakarta dan sebaliknya, sehingga Pemerintah Kabupaten Kebumen melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan berusaha menjadikan Kebumen sebagai daerah tujuan wisata (tourist destination) tidak hanya sekedar daerah transit. Penelitian Implementasi Kebijakan Pengembangan Kawasan Wisata Kabupaten Kebumen mendeskripsikan bagaimana implementasi kebijakan pengembangan kawasan wisata Kabupaten Kebumen dan faktor-faktor apa yang mempengaruhinya? Secara teoritis, penulis mencoba mendeskripsikan konsep kebijakan (konsep kebijakan publik, konsep stakeholder kebijakan publik dan konsep implementasi kebijakan publik). Kemudian, konsep pengembangan kawasan wisata (konsep pariwisata, konsep pembangunan pariwisata, konsep pengembangan pariwisata, konsep masyarakat sadar wisata, konsep kemitraan dalam pengembangan kawasan wisata sampai ke dalam dampak yang ditimbulkan dari adanya wisata). Secara metodologis, penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data yang digunakan adalah data primer (wawancara dan observasi) dan data sekunder (dokumentasi dinas dan dokumen website). Berdasarkan penelitian, Kabupaten Kebumen menyimpan potensi pariwisata yang banyak. Banyak diantaranya belum dikelola. Ada delapan objek wisata yang sudah dikelola dan dikembangkan yaitu Pantai Logending, Goa Jatijajar, Goa Petruk, Pantai Petanahan, Pantai Karang Bolong, Pemandian Air Panas Krakal, Waduk Wadaslintang, dan Waduk Sempor. Objek wisata tersebut memberikan kontribusi terhadap PAD Kabupaten Kebumen (tiket masuk dan retribusi parkir). Implementasi Kebijakan Pengembangan Kawasan Wisata Kabupaten Kebumen berpedoman pada kebijakan kepariwisataan nasional maupun kebijakan kepariwisataan Jawa Tengah. Pada dasarnya, kebijakan pengembangan kawasan wisata di Kebumen harus memenuhi empat prasyarat pengembangan yaitu atraksi wisata, aksesibilitas, amenity, dan pemasaran pariwisata. Pemerintah Kabupaten Kebumen menawarkan pengemasan paket wisata. Pengembangan kawasan wisata Kabupaten Kebumen pun memperhatikan pembagian kawasan, rencana zonasi, sampai dengan skala pelayanan pariwisata. Penelitian ini juga mendeskripsikan faktor yang mempengaruhi pengembangan kawasan wisata di Kabupaten Kebumen dari stakeholder pariwisata, kelembagaan, sumber daya keuangan, keamanan, dan promosi pariwisata. Stakeholder pemerintah menjadi stakeholder utama implementasi kebijakan pengembangan kawasan wisata sehingga dana pengembangan pun masih murni dari dana APBN/APBD. Pada akhirnya, penulis berusaha menawarkan rekomendasi bagi Implementasi Kebijakan Pengembangan Kawasan Wisata antara lain sebagai berikut: 1) menciptakan kemitraan yang lebih sinergis antara pemerintah, swasta, dan masyarakat; 2) menggiatkan kembali promosi pariwisata; 3) menciptakan jalur transportasi sampai ke daerah tujuan wisata; dan 4) membangun sistem informasi kepariwisataan melalui website pemerintah daerah dan website lain yang up to date.

Kebumen Regency with its geographical condition has natural tourism resources which are potential to sell. Located at the transit area between Surabaya – Jakarta and vice versa, there are a lot of possibilities for the travellers to transit. That is why Kebumen becomes the transit area for tourists. Kebumen Government with its Tourism and Cultural Official try to realise Kebumen as a Tourism Destination, not only as a transit area. This research tries to describe how the policy of Tourism Area Development is implemented and what kinds of factors affect it. At the beginning, the researcher theoretically tries to describe the concept of the policy consisting of its own public policy, public policy’s stakeholders, and the implementation of its public policy. Then, describes the concept of tourism area development which consists of tourism concept, tourism development, tourism improvement, community participation in tourism, partnership, and the impacts of the tourism. This research applies a qualitative-descriptive method. The data used in this research are both primary data (interview and observation) and secondary data (documentations from the government and website). This research shows that Kebumen Regency has many potential for tourism, yet, many of them aren’t maximally managed. Some tourism objects which are well managed are Jatijajar Cave, Petruk Cave, Petanahan Beach, Karang Bolong Beach, Krakal Hot Spring, Wadaslintang Reservoir, and Sempor Reservoir. Those tourism objects give contributions to Kebumen’s PAD which is collected from retribution ticket and parking service. The implementation of Kebumen Regency’s Tourism Area Development policy uses the National Tourism Policy and the Tourism Policy of Central Java Province as a reference. Basically, the policy of Tourism Area Development in Kebumen Regency must fulfil four conditions of development consisting of tourism attraction, accessibility, amenity, and tourism marketing. In this development, the government of Kebumen regency offers one, two, and three-day tourism packages. The development also considers the division of tourism area, zonal plan, and the priority scale of tourism marketing. This research also describes factors which affect the improvement of tourism area in Kebumen regency. These factors are stakeholders, institution, financial resources, safety, and tourism promotion. The government becomes the main stakeholder, so that the financial resources is got from APBN/APBD. The safety and tourism promotion are important factors to attract tourists. Finally, the researcher tries to give recommendations which are : 1) creating synergic partnership between the government, business sectors, and society 2) increasing the tourism promotion 3) providing transportation facilities to the tourism destinations 4) developing the tourism information system through the website of local government and other website which are always up dated.

Kata Kunci : Implementasi kebijakan,Pariwisata,Pengembangan kawasan wisata, policy implementation, tourism, developing of tourism area.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.