Laporkan Masalah

Analisis polimorfisme fragmen gen pfmdr-1 pada penderita malaria di RSUD Bontang Kaliamantan Timur

DASUKI, Prof. Dr. dr. Supargiyono, DTMH., SU

2009 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Tropis

Malaria masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Salah satu kendala yang dihadapi dalam pemberantasannya adalah resistensi Plasmodium terhadap obat antimalaria. Selama ini uji resistensi parasit malaria, Plasmodium falciparum terhadap obat malaria dilakukan secara in vivo yaitu evaluasi di lapangan selama 28 hari berdasarkan pengamatan secara mikroskopis, sehingga mempunyai banyak keterbatasan dan memakan waktu lama. Saat ini telah dilaporkan adanya mutasi pada gen pfmdr-1 yang berhubungan erat dengan terjadinya resistensi obat antimalaria. Penggunaan Polymerase Chain Reaction (PCR) merupakan metode memperbanyak (amplifikasi) DNA secara in vitro. Teknik analisis PCR-RFLP ( Restriction Fragment Length Polymorphism ) adalah metode molekuler yang dapat mendeteksi adanya perubahan susunan nukleotida dari suatu fragmen gen dengan cepat dan sensitif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui polimorfisme gen pfmdr-1 isolat Plasmodium falciparum dari penderita malaria yang di rawat di RSUD Bontang, sehingga pemberian obat bisa secara cepat dan tepat. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional, bersifat deskriftif analitik. Hasil penelitian terhadap 34 pasien penderita malaria falciparum, terdapat ekspresi fragmen gen pfmdr-1 P.falciparum, dengan adanya mutasi gen pfmdr-1. Ditemukan polimorfisme pada kodon 86 sebanyak 2 sampel (5.88%), yang terdiri dari (2.94%) mutan dan (2.94%) mixed. Untuk kodon 1034 tidak terjadi polimorfisme, sedangkan pada kodon 1042 terjadi polimorfisme dari Asn menjadi Asp sebanyak 17 sampel (50%).

Background: Malaria is a public health problem in Indonesia. One of the problems encountered in the eradication of malaria is the resistance of Plasmodium against antimalaria drugs. So far the study of malaria parasite resistance against malaria drugs is carried out in vivo, i.e. evaluation in the field for 28 days based on microscopic observation that has some limitations and takes time. At present it has been reported the presence of pfmdr-1 genetic mutation which is closely related to the emergence of resistance against antimalaria drugs. The use of polymerase chain reaction (PCR) is a method to reproduce DNA in vitro. Analysis technique of PCR-RFLP (Prestriction Fragment Length Polymorphism) is a molecular method that can detect changes of nucleotide structure of genetic fragments quickly and sensitively. Objective: The study aimed to identify pfmdr-1 genetic polymorphism of Plasmodium falciparum of malaria patients hospitalized at Bontang Local Hospital in order that medication could be done quickly and accurately. Method: The study was descriptive analytical with cross sectional design. Result and Conclusion: From 34 patients studied there was pfmdr-1 genetic fragment expression mutation from Plasmodium falciparum pfmdr-1 as shown in the presence of pfmdr-1 genetic mutation. Polymorphism happened to codon 86 in 2 samples (5.88%) consisting of 2.94% mutant and 2.94% mixed. No polymorphism happened to codon 1034 and polymorphism happened to codon 1042 from Asn in Asp to 17 samples (50%).

Kata Kunci : Polimorfisme,Gen pfmdr,1,Malaria,PCR,RFLP, polymorphism, pfmdr-1 gen, malaria, PCR-RFLP


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.