Faktor risiko kemiskinan pada kejadian penyakit tuberkulosis paru BTA positif di Kota Lubuklinggau tahun 2008

YADIP, Marpin, Prof. Dr. dr. Soebijanto

2009 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Kerja

Latar Belakang: TB paru penyakit sangat menular dan merupakan masalah kesehatan masyarakat Kota Lubuklinggau. Kasus TB paru di Kota Lubuklinggau terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2006 jumlah suspek TB paru 513 orang dan jumlah kasus TB paru BTA positif 123 orang. Pada tahun 2007 baik suspek maupun kasus TB paru BTA positif mengalami peningkatan, yakni 2.658 orang suspek dan 133 kasus TB paru BTA positif. Pada tahun 2008 jumlah suspek menurun dari tahun sebelumnya yakni 1.454 orang, tetapi kasus TB paru BTA positif semakin meningkat yakni 158 orang. Pada tahun 2006 terdapat penderita TB paru kambuh 1 orang dan pada tahun 2007 terdapat penderita TB paru kambuh 3 orang. Gambaran kasus TB paru di Kota Lubuklinggau menunjukkan kecenderungan meningkat dari waktu ke waktu. Hal ini dapat dipahami bahwa berbagai faktor risiko kejadian penyakit TB paru terdapat di sekitar penduduk, baik yang berhubungan dengan faktor risiko kependudukan maupun faktor risiko lingkungan. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh faktor risiko kemiskinan (kondisi fisik rumah, kondisi pangan dan kondisi sosial) pada kejadian TB paru BTA positif di Kota Lubuklinggau dan mengetahui faktor risiko paling dominan berpengaruh pada kejadian TB paru BTA positif di Kota Lubuklinggau. Metode: Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan rancangan penelitian case control retrospektif. Variabel bebas adalah faktor risiko kemiskinan (kondisi fisik rumah, kondisi pangan dan kondisi sosial). Variabel terikat adalah kejadian TB paru BTA positif. Subyek penelitian adalah kasus TB paru dengan hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan BTA positif dan subyek kontrol yang tidak menderita TB paru. Besar subyek penelitian 41 orang kasus TB paru BTA positif dan 41 orang subyek kontrol. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat, analisis bivariat (Chi Square dan Odds Ratio) dan analisis multivariat (analisis regresi logistik). Tingkat kemaknaan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat ditentukan oleh nilai signifikansi (p Value) dan Odds Ratio (OR) dengan confident interval (CI) 95% dan α 0,05. Hasil: Pengaruh faktor risiko kemiskinan (kondisi fisik rumah) pada kejadian TB paru BTA positif di Kota Lubuklinggau (p= 0,024; OR= 2,864). Pengaruh faktor risiko kemiskinan (kondisi pangan) pada kejadian TB paru BTA positif di Kota Lubuklinggau (p= 0,001; OR= 5,271); dan pengaruh faktor risiko kemiskinan (kondisi sosial) pada kejadian TB paru BTA positif di Kota Lubuklinggau (p= 0,002; OR= 4,154). Kesimpulan: (1) Faktor risiko kondisi fisik rumah berpengaruh signifikan pada kejadian TB paru BTA positif di Kota Lubuklinggau; (2) Faktor risiko kondisi pangan berpengaruh signifikan pada kejadian TB paru BTA positif di Kota Lubuklinggau; (3) Faktor risiko kondisi sosial berpengaruh signifikan pada kejadian TB paru BTA positif di Kota Lubuklinggau; (4) Faktor risiko kondisi pangan paling dominan berpengaruh pada kejadian TB paru BTA positif di Kota Lubuklinggau.

Background: Lung tuberculosis (TB) disease is highly infectious disease and has become a public health problem at Lubuklinggau Municipality. Lung TB rate is continuously increasing at Lubuklinggau Municipality. In 2006 there were 513 people of TB suspect and 123 people with positive acid fast bacilli lung TB. In 2007 there was increase either in the number of suspect or positive acid fast bacilli lung TB cases; i.e. 2,658 suspects and 133 cases of positive acid fast bacilli lung TB. In 2008 the number of suspect decreased; i.e. 1,454 people but positive acid fast bacilli lung TB cases increased to 158 people. In 2006 there was 1 recurrent lung TB patient and in 2007 there were 3 recurrent lung TB patients. Lung TB cases at Lubuklinggau Municipality tends to increase over years. This is due to the fact that there are numerous risk factors for the incidence of lung TB around the community that are related either to demography or environment. Objective: To identify poverty risk factor (physical condition of the house, food condition and social condition) for the incidence of positive acid fast bacilli lung TB at Lubuklinggau Municipality and to find out poverty risk factor most dominantly contributed to the incidence of positive acid fast bacilli lung TB at Lubuklinggau Municipality. Method: The study was an analytical survey that used retrospective case control study design. The independent variable was poverty risk factor (house physical condition, food and social condition). The dependent variable was the incidence of positive acid fast bacilli lung TB. Subject of the study were lung TB cases which showed positive acid fast bacilli lung TB in their laboratory examination and control. There were 41 people as cases and 41 as control. Data analysis used univariate, bivariate (chi square and Odds Ratio) and multivariate (logistic regression). Significance of the effect of independent variable to dependent variable was determined from (p Value) and Odds Ratio (OR) at confidence Interval (CI) 95% and α 0.05. Result: Poverty risk factor (house physical condition) affected the incidence of positive acid fast bacilli lung TB (p = 0.024; OR = 2.864). Poverty risk factor (food condition) affected the incidence of positive acid fast bacilli lung TB (p = 0.001; OR = 5.271); and poverty risk factor (social condition) affected the incidence of positive acid fast bacilli lung TB (p = 0.002; OR= 4.154). Conclusion: (1) Risk factor of house physical condition significantly affected the incidence of positive acid fast bacilli lung TB at Lubuklinggau Municipality; (2) Risk factor of food condition significantly affected the incidence of acid fast bacilli lung TB at Lubuklinggau Municipality; (3) Risk factor of social condition significantly affected the incidence of positive acid fast bacilli lung TB at Lubuklinggau Municipality; (4) Risk factor of Food condition was the most dominant for the incidence of positive acid fast bacilli lung TB at Lubuklinggau Municipality.

Kata Kunci : Faktor risiko,Kemiskinan,Kejadian TB paru BTA positif, Risk factor, poverty, lung tuberculosis, acid fast bacilli