Evaluasi hasil operasi transanal pull through satu tahap tahun 2005-2007 di RSUP DR Sardjito
SULISTYO, Eka Putranto Budi, Dr. Rochadi, Sp.B-KBA
2009 | Tesis | S2 PPDS 1-Ilmu BedahLatar Belakang : Penyakit Hirschsprung adalah suatu kelainan bawaan berupa aganglionosis usus, mulai dari sfingter ani internal ke arah proksimal dengan panjang yang bervariasi. Disebut juga Megacolon congenital, merupakan kelainan tersering yang dijumpai sebagai penyebab obstruksi usus pada neonatus. Diagnosis dapat ditegakkan lebih awal setelah lahir. Ini penting sebab dapat menurunkan resiko terjadinya enterokolitis, infeksi dan perforasi. Dengan demikian diharapkan keberhasianl tindakan operasi akan meningkat. Bahan dan cara : penelitian ini adalah semua pasien anak( usia < 14 tahun ) yang menderita penyakit Hirschsprung, yang berobat dan menjalani operasi Transanal pull through satu tahap di bagian Bedah Anak RSUP DR. Sardjito Yogyakarta kurun waktu bulan Desember 2005 sampai Desember 2007, dilakukan dengan rancangan deskriptif dengan pengumpulan data pada status pasien/rekam medis terhadap penderita penyakit Hirschsprung yang menjalani operasi dengan metode Transanal pull through satu tahap. Untuk mengevaluasi hasil operasi dilakukan dengan menggunakan Skoring dari Klotz untuk menilai fungsi anus yang selanjutnya hasil skoring tersebut dianalisa dengan menggunakan uji statistik. Analisa antara Skoring Klotz dan jenis kelamin, umur dan status gizi pasien paskaoperasi. Hasil dari Skoring Klotz merupakan penilaian fungsi anus paskaoperasi. Penelitian tersebut meliputi : frekwensi defekasi, ada tidaknya kembung, konsistensi tinja perasaan ingin buang air besar, ada tidaknya soiling, kemampuan menahan feses yang akan keluar dan ada tidaknya komplikasi. Hasil : Dari 17 pasien tersebut terdapat 15 (88,2%) pasien laki-laki dan 2 (11,8%), pasien perempuan, didapatkan komplikasi mayor 2 (11,8%) , 4 (23,5 %) mengalami komplikasi minor, hasil dari Skoring Klotz didapatkan hasil 4 (23,5%) pasien paskaoperasi nilainya sangat baik, 6 (35,3%) memberikan hasil baik, 5 (29,4%) memberikan hasil cukup dan 2 (11,8%) memberikan hasil kurang/jelek. Uji kemaknaan antara jenis kelamin dengan komplikasi p = 0,601; uji kemaknaan antara Status Gizi dengan Komplikasi p = 0,003; uji kemaknaan antara Gejala Klinis preoperasi dengan Komplikasi p = 0,021; uji kemaknaan antara Jenis Kelamin dengan nilai Skoring Klotz p = 0,142; uji kemaknaan antara Statuis Gizi dengan nilai Skoring Klotz p = 0,016; uji kemaknaan antara Gejala Klinis dengan nilai Skoring Klotz p = 0,065; uji kemaknaan antara Komplikasi dengan nilai Skoring Klotz p = <0,001. Kesimpulan :Prosedur operasi tansanal pull-trough satu tahap dapat dijadikan salah satu tindakan dalam penanganan pasien Hischprung berdasarkan hasil dari Skoring Klotz.
Kata Kunci : Hischprung,Transanal pull,through satu tahap,Skoring Klotz