Laporkan Masalah

Faktor-faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian demam tifoid pada orang dewasa :: Studi kasus kontrol pada pasien rawat inap Rumah Sakit Dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kabupaten Bulungan Propinsi Kalimantan Timur

RAKHMAN, Arief, dr. Rizka Humardewayanti, SpPD-KPTI

2009 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar belakang: Diperkirakan pada tahun 2000 demam tifoid telah menyebabkan lebih dari 21,6 juta kesakitan dan 216.510 kematian. Di Indonesia penyakit ini masih sangat endemis. Angka kesakitan untuk daerah semi pedesaan adalah 157/100.000 penduduk pedesaan dan meningkat mencapai 810/100.000 penduduk untuk daerah perkotaan. Di Kabupaten Bulungan angka kesakitan demam tifoid masih sangat tinggi. Selain tifoid pada anak merupakan salah satu kelompok umur yang rentan terhadap demam tifoid. Kasus terbanyak yang dirawat di RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo merupakan kelompok umur dewasa usia >14 tahun (63,84%) Tujuan: Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian demam tifoid pada orang dewasa. Metode penelitian: Penelitian ini menggunakan rancangan observasional dengan pendekatan case control study. Jumlah sampel adalah 260 orang terdiri dari 130 kasus dan 130 kontrol dengan matching pada umur dan jenis kelami. Lokasi penelitian adalah Rumah Sakit dr. H. Soemarno Sosroatmodjo di Kabupaten Bulungan propinsi Kalimantan Timur. Kasus adalah pasien dewasa yang di rawat inap dan yang didiagnosis menderita demam tifoid oleh dokter berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium. Kontrol adalah pasien baru yang tidak didiagnosis demam tifoid. Analisis data menggunakan chi-square, perhitungan odds ratio (OR) dan regresi logistik. Hasil Penelitian: Hasil penelitian multivariat menunjukkan hanya variabel tidak cuci tangan pakai sabun sebelum makan yang mempunyai hubungan dengan kejadian demam tifoid pada orang dewasa (p=0,002; OR=1,625; 95%CI=1,497-4,602). Sedangkan variabel kebiasaan makan/jajan di luar, riwayat tifoid anggota keluarga, ketersedian air bersih dari perpipaan PDAM dan kepemilikan jamban yang tidak memenuhi syarat kesehatan mempunyai hubungan yang tidak bermakna dengan kejadian demam tifoid. Kesimpulan: Kebiasaan tidak cuci tangan dengan sabun sebelum makan merupakan faktor yang berhubungan dengan kejadian demam tifoid pada orang dewasa di Kabupaten Bulungan. Sehingga perlu dilakukan promosi kesehatan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat kepada seluruh tatanan di masyarakat, terutama kebiasaan cuci tangna sebelum makan.

Background: In 2000 it was estimated that typhoid fever had caused more than 21.6 million morbidity and 216,510 deaths. In Indonesia typhoid fever is still very endemic. Morbidity in semi rural areas reaches 157/100,000 in rural population and increases to 810/100,000 in urban population. At District of Bulungan morbidity caused by typhoid fever is still relatively very high . The major cases of typhoid fever of patients hospitalized at RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo happen to age group of > 14 years old (63.84%). Objective: To identify risk factors associated with the incidence of typhoid fever in adults. Method: The study was observational and used a case control study design. There were 260 samples, comprising 130 cases and 130 control matched based on age and gender. Location of the study was dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Hospital at District of Bulungan, Province of Kalimantan Timur. Cases were hospitalized adult patients diagnosed having typhoid fever based on clinical symptoms and laboratory examination. Control consisted of new patients diagnosed not having typhoid fever. Data analysis used chi square, Odds Ratio (OR) and logistic regression. Result: The result of multivariate analysis showed that only the variable of not washing hands using soap before having meal was associated with the incidence of typhoid fever in adults (p=0.002; OR=1.625; 95%CI=1.497 – 4.602). Whereas the variables of eating out, history of typhoid in the family, availability of clean water and ownership of toilet that did not meet health requirements had no association with the incidence of typhoid fever. Conclusion: The habit of not washing hands using soap before having meal was factor associated with the incidence of typhoid fever in adults at District of Bulungan. Therefore health promotion on clean and healthy lifestyle should be introduced to all community, particularly washing hands using soap before having meal.

Kata Kunci : Demam tifoid,Dewasa,Faktor risiko,Case control,Bulungan, typhoid fever, adults, risk factors, case control


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.