Strategi pengembangan pengingat berbasis SMS untuk mencegah drop out pengobatan tuberkulosis di Balai Pengobatan Penyakit Paru-paru (BP4) Banda Aceh Dinas Kesehatan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

ZULFIAN, Dr. Ir. Eko Nugroho, M.Si

2009 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latarbelakang: Drop out adalah masalah kesehatan pada tuberkulosis. Dan Ini merupakan salah satu kesulitan kita untuk menurunkan angka tuberkulosis. UPTD BP4 Provinsi NAD belum memiliki metode untuk mengawasi hal ini. Teknologi Informasi berperan penting, terutama dengan adanya sistem reminder. Upaya dalam meningkatkan pengawasan terhadap pasien sudah sangat memungkinkan untuk memadukan pelayanan secara teknologi informasi, seperti mengingatkan pasien tetap minum obat melalui Short Messages Services (SMS). Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi strategi pengembangan pengingat berbasis SMS untuk mencegah drop out pengobatan tuberkulosis di Balai Pengobatan Penyakit Paru-paru (BP4) Banda Aceh Dinas kesehatan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Metode :Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif-kualitatif bersifat pendekatan action research. Subjek penelitian ini terdiri dari pengguna sistem pelaksana baik langsung maupun tidak langsung. Hasil: Hasil penelitian yang dilakukan selama 3 bulan mengikuti fasefase pengembangan action research. Pada fase awal dilakukan identifikasi data, menemukan 47% kasus drop out. Angka ini lebih banyak dari yang sembuh yaitu 26% sementara sedang berobat 21% dan konversi 5%. Saat ini UPTD BP4 tidak lagi menjalankan program DOTS. Selanjutnya pada fase rancangan sistem menggunakan SMS Gateway. Sistem ini dikelola oleh petugas UPTD BP4 langsung. Pada fase implementasi dilakukan instalasi sistem dan melakukan uji coba langsung. Terakhir fase paska implementasi, yaitu menggunakan sistem SMS untuk mengingatkan pasienpasien mengambil obatnya tepat waktu. Data-data pasien diinput secara lengkap, keamanan data pun lebih terjamin. Sistem ini juga mudah diopersikan bila sering digunakan. Sementara dari segi biaya sangat hemat dibandingkan menggunakan telepon UPTD BP4. Kesimpulan: Kesimpulan bahwa menggunakan sistem pengingat berbasis SMS yang langsung berhubungan dengan pasien atau keluarganya, keteraturan berobat pada pasien lebih terkontrol, sehingga kasus drop out tidak terjadi di UPTD BP4 Provinsi NAD. Dan disarankan kepada UPTD BP4, untuk kelanjutan sistem pengingat berbasis SMS agar mengalokasikan anggaran khusus dalam pengelolaannya.

Background: Drop out (DO) is a health issue in tuberculosis and also become one of the difficult factors in minimizing the disease cases. NAD province’s UPTD BP4, a health institution focusing on tuberculoses disease does not have the method in controlling the DO cases yet. Information technology plays important role, especially in its reminder system. The effort in increasing the supervision of patients has made it possible to mix the service using the information technology application, such as in reminding the patients to take the medication using Short Message Service (SMS). Objective: The purpose of this research is to identify the application of the reminder strategy based on SMS to prevent the tuberculosis medication drop out in Balai Pengobatan Penyakit Paru-paru (BP4) Banda Aceh, Health Department, NAD Province. Method: The method used in this research is descriptive qualitative with the action research approach. The subject of this research is the direct and indirect user of action system. Result: The result of this research which has been done in 3 months follow the action research development phases. Data identification in the initial phase finds 47% cases of drop out. This number is higher than those who are recovered, which is 26%, while those on medication is 21%, and those on conversion is 5%. Nowadays, this UPTD BP4 is no longer working on the DOTS program. The next phase is the system design using SMS Gateway. This system is operated directly by the UPTD BP4 officer. System installation and direct simulation test are done in the implementation phase. The next phase is the post implementation which uses SMS system to remind the patients to take the medication on time. The patients’ data is inputted completely and the security of the data is guaranteed. This system is also easy to operate if it is often used. Meanwhile, the system is also economical in terms of the cost, compared to using the UPTD BP4 telephone. Conclusion: The conclusion is that using the reminder system based on SMS which is directly linked to the patients or their family members makes the medication of the patients become regular and in control. Therefore, drop out cases do not occur in UPTD BP4 NAD Province. For the UPTD BP4, it is suggested that for the continuation of the reminder system based on SMS, the provider has to allocate specialized fund for this purpose.

Kata Kunci : SMS pengingat,Droup out tuberkulosis, SMS reminder, tuberculosis drop out