Analisis perencanaan obat di Rumah Sakit Umum Gunung Sitoli Kabupaten Nias
HIA, Ilham, dr. Sulanto S. Danu, SpFK
2009 | Tesis | S2 Magister Manajemen dan Kebijakan ObatLatar Belakang: RSU Gunungsitoli sebagai rumah sakit umum Pemerintah type C yang merupakan satu-satunya di Kabupaten Nias. RSU Gunungsitoli tempat menyelenggarakan upaya kesehatan. Salah satu upaya yang diberikan adalah pelayanan kefarmasiaan. Pelayanan kefarmasian adalah hal yang sangat penting terutama dalam pengelolaan obat. Obat merupakan komponen utama dalam pelayanan kesehatan. Obat harus dikelola dengan baik dimulai dari tahap perencanaan, pengadaan, penyimpanan dan distribusi serta penggunaan. Perencanaan obat di RSU Gunungsitoli belum dilakukan secara baik dan ketersediaan obat di instalasi farmasi rumah sakit masih adanya stok out, sehingga hal ini dapat menimbulkan pelayanan obat terganggu serta pendapatan rumah sakit dari sektor obat menurun. Tujuan: Untuk mengetahui perencanaan obat, faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan obat serta mengetahui faktor-faktor yang mengakibatkan penurunan penerimaan RSU Gunungsitoli dari sektor obat. Metode: Penelitian ini dengan rancangan studi kasus pendekatan kualitatif deskriptif. Data dikumpulkan dengan cara observasi/pengamatan pada dokumen tahun 2005-2007, melakukan wawancara mendalam kepada direktur RSU Gunungsitoli, kepala IFRS dan pasien umum rawat jalan/inap di rumah sakit. Hasil: Perencanaan obat di RSU Gunungsitoli dilakukan dengan metode konsumsi. Kesesuaian item obat yang tersedia masuk dalam DOEN masih rendah, pada tahun 2005 39%, tahun 2006 41% dan tahun 2007 39%. Komite Farmasi dan Terapi belum dibentuk sehingga formularium belum dibuat. Jumlah dan kemampuan sumber daya manusia yang masih kurang dan anggaran obat masih tergolong kecil. Ketersediaan obat di Instalasi farmasi masih dijumpai stok obat mati 33%, over stock 0,9% dan stock out. Selama tahun 2005-2007 penerimaan rumah sakit dari sektor obat menurun, pada tahun 2005 mencapai 31,9%, tahun 2006 sebesar 45,8% dan tahun 2007 adalah 8,8%. Kesimpulan: Perencanaan obat di RSU Gunungsitoli belum berjalan secara efektif dan efisien.
Background: Gunungsitoli Hospital is the only public hospital of type C at District of Nias. It provides health services including pharmaceutical service. It is an important service that manages medicines; where as medicines are a major component of health service. Medicine have to be managed well from planning, procurement, storage, distribution and use. Medicines planning at Gunungsitoli Hospital has not been managed appropriately. Some medicines at the pharmaceutical installation are unavailable (stock out) causing disruption in medicine service and decreasing revenue of hospital from medicine sector. Objective: To identify medicine planning, factors affecting medicine availability and factors causing decreasing revenue of Gunungsitoli Hospital from medicine sector. Method: This was a case study that used descriptive qualitative approach. Data collected ranged from 2005-2007. Research instruments included observation of documents, indepth interview with the Director of Gunungsitoli Hospital, Head of Hospital Pharmaceutical Installation and outpatients/inpatients of the hospital. Result: Medicine planning at Gunungsitoli Hospital was based on consumption method. Relevance of medicines available listed in national essential medicine list was still relatively low; 39% in 2005, 41% in 2006 and 39% in 2007. The committee of pharmaceutics and therapy had not been established so that medicine formulary had not been made. The quantity and capacity of human resources were limited and drug budget was still relatively small. Viewed from drug availability it was found that 33% of stock was dead, 0.9% was over stock and stock out. During the year 2005 – 2007 hospital revenue from medicine sector decreased as much as 31.9% in 2005, 45.8% in 2006 and 8.8% in 2007. Conclusion: Medicine planning at Gunungsitoli Hospital had not run effectively and efficiently.
Kata Kunci : Pengelolaan obat,Perencanaan obat, Medicine management, medicine planning