Bikuspidisasi dan restorasi mahkota penuh porselin fusi metal pada gigi molar satu kanan mandibula pulpa nekrosis dengan lesi bifurkasi
GIAMSYAH, Nathania, drg. IGP. Oka Narendra, MS., Sp.KG(K)
2009 | Tesis | S2 PPDGS 1-Ilmu Konservasi GigiInflamasi pada pulpa nekrosis yang tidak dirawat dapat meluas ke furkasi melalui saluran akar aksesoris yang terletak pada daerah furkasi sehingga menyebabkan kerusakan pada furkasi gigi. Gigi dengan kerusakan pada daerah furkasi oleh karena karies membutuhkan kombinasi perawatan saluran akar dan perawatan bedah endodontik yaitu bikuspidisasi untuk menanggulangi kerusakan tersebut. Sebelum dilakukan perawatan saluran akar, dilakukan eksisi polip gingiva yang terdapat pada dasar kavitas gigi molar satu kanan mandibula, terlihat perforasi furkasi yang cukup luas oleh karena proses karies. Dilanjutkan dengan pembuatan dinding artifisial dan penutupan area furkasi yang terbelah dengan semen ionomer kaca. Preparasi biomekanik saluran akar dilakukan dengan teknik crown down menggunakan file hand use ProTaper. Pengisian saluran akar dilakukan dengan teknik kondensasi lateral. Restorasi pasca perawatan saluran akar menggunakan pasak metal meruncing bergerigi dengan inti dari bahan semen ionomer kaca viskositas tinggi dan dilanjutkan dengan prosedur bikuspidisasi dengan teknik pemotongan vertikal arah bukolingual sehingga mahkota terbelah menjadi dua bagian dan dilakukan kuretase jaringan inflamasi yang terdapat di area bifurkasi, serta dilanjutkan dengan pembuatan mahkota penuh porselin fusi metal bentuk premolar yang bergandengan. Evaluasi restorasi gigi molar satu kanan mandibula pasca bikuspidisasi pada kasus ini menunjukkan tidak adanya mobilitas gigi, perkusi dan palpasi tidak ada keluhan, wama gingiva normal, wama mahkota penuh serasi dengan wama gigi lain, tidak ada kondisi traumatik, fungsi pengunyahan kembali normal. Gambaran radiografik sebelas minggu pasca bikuspidisasi menunjukkan area radiolusen didaerah bifurkasi mulai menghilang dan gambaran radiolusen periapikal pada akar mesial menghilang.
The inflammation of pulp necrosis that not be treated can spread to the furcation area through an accessory canal which causes defect at the furcation area. Tooth with defect at the furcation area because of caries lesion need conventional root canal treatment and endodontic surgery which is bicuspidization to repair the defect. Before root canal treatment was conducted, the excision of gingival polyp on the pulpal chamber's base was done first where a large furcation perforation because of caries process can be seen. After that, the artificial wall and the closure of furcation perforation with glass ionomer cement were done. The biomechanical preparation was perfonned using crown down technique with ProTaper hand use files. The root canals were obturated using lateral condensation technique. The root canal treated tooth was restored using passive tapered serrated type metal post and glass ionomer cement core, followed by bicuspidization procedure making a vertical cut through the crown into the furcation and resulted in complete separation of the roots and creation of two separate crowns. Bifurcation was curreted and followed by placement of porcelain fused to metal crown splinting the two roots. The results of evaluation on recall visit eleven weeks after bicuspidization showed no tooth mobility, no response on palpation and percussion, no traumatic condition, nonnal gingival color, the color of crown was similar to adjacent teeth, and nonnal mastication function. The radiolucency on bifurcation and periapical area developed more opaque
Kata Kunci : Pulpa nekrosis dengan lesi bifurkasi,Bikuspidisasi,Mahkota penuh porselin fusi metal bentuk premolar yang bergandengan, pulp necrosis with bifurcation lesion, bicuspidization, and porcelain fused to metal crown splinted.