Penanganan impaksi kaninus maksila dengan alat cekat orthodonsi dan menggunakan penjangkaran microimplant secara tidak langsung
MEGAWATI, Jenny, Prof. Dr. Drg. H. Iwa Sutardjo RS, S.U., Sp.KGA(K)
2009 | Tesis | S2 PPDGS 1-Ilmu Kedokteran Gigi AnakImpaksi kaninus maksila dengan posisi horisontal dan korona mengarah kebukal adalah kasus yang jarang dijumpai. Pilihan perawatan yang banyak disarankan adalah operasi ekposur dengan perawatan orthodonsi cekat, dan pada perawatan ini penjangkaran maksimal yang pada usia tumbuh kembang menjadi pertimbangan karena gigi geligi belum erupsi secara sempurna. Penggunaan microimplant sebagai penjangkaran tulang menjadi pilihan karena microimplant tidak mahal, mudah dipasang dan dilepas, cepat pemasangannya, relatif nyaman, mudah diterima pasien, dan cukup kecil ditempatkan pada area tulang alveolar serta memberi kontrol penjangkaran yang sempurna. Laporan kasus ini adalah seorang anak lelaki usia 11 tahun dengan impaksi kaninus maksila dan posisi horisontal dengan mahkota mengarah ke bukal. Perawatan interseptif orthodonsi yang digunakan pada kasus ini dengan menggunakan alat edgewise. Mengingat pasien dalam usia tumbuh kembang dengan gigi geligi masih belum sepenuhnya erupsi, maka digunakan penjangkaran microimplant secara tidak langsung untuk menarik gigi kaninus yang impaksi. Penjangkaran microimplant secara tidak langsung pada kasus ini dilakukan untuk menghindari gaya yang besar yang membebani molar pertama rahang atas yang digunakan sebagai penjangkaran interseptif orthodonsi. Gaya yang besar yang diterima gigi yang digunakan sebagai jangkar dapat menyebabkan rusaknya sementum, resorpsi dentin, dan nekrose pada pulpa yang diakibatkan terganggunya aliran darah ke pulpa. Microimplant yang digunakan adalah microimplant berbahan titanium alloy dengan ukuran panjang 5 mm dan diameter 1,2 mm. Penarikan gigi kaninus yang impaksi menggunakan elastik (power chain) yang dikaitkan pada wire yang dibentuk sedemikian rupa pada brachet gigi tersebut, dan crimpable hook yang dipasang pada wire SS 0,017 x 0,025 yang dibentuk dan di fiksasikan pada microimplant. Pada bulan ke 4 setelah pemasangan microimplant , gigi kaninus sudah hampir sepenuhnya erupsi (mahkota gigi sudah terlihat hampir keseluruhan), namun posisi gigi rotasi ke arah distal. Untuk menarik gigi keposisi lengkung gigi, digunakan tarikan elastik power chain ke crimpable hook yang dipasang pada wire ortho rahang atas. Dilakukan pencabutan microimplant dengan pertimbangan penarikan gigi kaninus selanjutnya selain untuk menempatkan gigi pada lengkungnya, juga untuk mengkoreksi rotasi gigi kearah mesial. Pencabutan microimplant juga dipertimbangkan agar tidak terjadi gangguan tumbuh kembang pada pasien, walaupun belum ada penelitian yang menyatakan seberapa lama microimplant bisa diinsersikan pada pasien yang masih dalam usia tumbuh kembang.
Impacted canine maxilla with horizontal and corona positions towards buccal is rare case. Treatment choice commonly suggested is exposure operation with fixappliance treatment, and in such treatment it needs maximum anchorage considering age developmental growth due to imperfect dental eruption. The use of microimplant as bone anchorage has become a choice due to inexpensive reason, swift and easy insertion as well as removal, relatively comfortable and acceptable to the patient, and quite small to be placed on alveolar bone area giving perfect anchorage controls. This case report is on 11 years old boy with impacted canine maxilla and horizontal position with crown facing buccal. Interceptive orthodontic treatment is applied in such case using edgewise device. The use of microimplant, due to the consideration of the boy’s development-growing age wherein it is in imperfect dental eruption stage, is for and indirect pull to the impacted canine tooth. Indirect microimplant anchorage in such case is to prevent excessive force burdening first molar maxilla which is used as interceptive orthodontic anchorage. The big force received by the tooth used as anchorage can destroy cementum, dentin resorption, and necrose at pulpa which results in disturbance of blood supply to pulpa. The Microimplant used for this study is titanium alloy materials with the length of 5 mm and 1,2 mm diameter. The retraction of impacted canine tooth uses elastic (power chain) hooked to the wire shaped as such at tooth bracket, and crimpable hook placed on wire SS 0,017 x 0,025 which is shaped and fixed at microimplant. On the fourth month after microimplant insertion, canine tooth is almost fully erupted (tooth crown is almost totally visible), even though tooth position rotates towards distal. To retract tooth to dental arch position, the pull of elastic power chain is used toward crimpable hook which is inserted to maxillary wire. The removal of microimplant with consideration of the next canine tooth retraction is to place the tooth at its arch as well as correcting tooth rotation toward mesial. Microimplant removal is also under consideration so that the patient’s developmental growth is not interrupted, although there is no research stating yet how long microimplant can be inserted to a patient within his developmental growth.
Kata Kunci : Microimplant,Orthodonsi cekat,Penjakaran,Impaksi kaninus maksila