Laporkan Masalah

Analisis biaya dan sumber dana pendidikan mahasiswa profesi dokter di bagian obstetri dan ginekologi RS Hasan Sadikin Bandung

NUGRAHA, Wendy Freely, Prof. dr. Laksono Trisnantoro, MSc., MPH., Ph.D

2009 | Tesis | S2 Magister Manajemen Rumah Sakit

Latar belakang: Bertambahnya jumlah mahasiswa kedokteran mengakibatkan timbulnya konsekuensi dalam beban biaya yang harus ditanggung selama proses pendidikan. Ketidakjelasan tentang besaran biaya pendidikan mahasiswa profesi dokter merupakan masalah yang sering menjadi konflik antara manajemen rumah sakit dan Fakultas Kedokteran. Penelitian-penelitian yang membuktikan berapa besarnya biaya yang diserap untuk kegiatan pendidikan saja masih sulit diperoleh. Penelitian ini mencoba melakukan pendekatan konsep ABC system untuk menghitung besarnya biaya pendidikan di RS Hasan Sadikin Bandung. Metode: Penelitian ini merupakan studi deskriptif yang dilakukan dengan cara mengukur besarnya biaya dengan mengikuti aktivitas yang dilakukan oleh mahasiswa profesi secara prospektif (time motion studies). Unit analisis penelitian yang diambil dalam penelitian ini adalah 3 kelompok mahasiswa profesi di sub bagian Ostetri Dan Ginekologi di RS Hasan Sadikin. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Data kuantitatif diperoleh melalui beberapa instrumen penelitian berupa Form Analisis Aktivitas-Biaya, dan kuesioner yang diisi sendiri oleh mahasiswa profesi (self-administered questionnaire), sementara data kualitatif didapatkan melalui teknik Indepth Interview dan Focus Group Discussion (FGD). Data sekunder diperoleh melalui buku pedoman pendidikan mahasiswa profesi, buku pedoman pendidikan di sub bagian Obstetri Dan Ginekologi dan sumber-sumber lain yang relevan dengan penelitian ini. Hasil penelitian: Biaya satuan seorang mahasiswa profesi dokter menjalani proses pendidikannya sebesar Rp 1,663,921.32 yang meliputi biaya tenaga pengajar (Rp 681,166.67), biaya pemakaian listrik (Rp 19,492.25) dan pemakaian air (Rp 67,128.75), biaya alat pendidikan dan alat medis (Rp 106,689.57), biaya alat dan bahan medis habis pakai (Rp 789,333.68), dan biaya kebersihan (Rp 110.40). Sumber anggaran pembiayaan pendidikan yang dikeluarkan tersebut didapatkan dari pihak Fakultas sebesar Rp 888,175.68 (53 persen) sementara dari pihak Rumah Sakit sebesar Rp Rp 775,745.64 (47 persen). Kesimpulan: Biaya satuan pendidikan bagi mahasiswa profesi dokter di bagian Obtetri Ginekologi RS Hasan Sadikin jauh di atas BPP yang dibayarkan mahasiswa profesi. Selisih kekurangan biaya di tanggulangi melalui subsidi silang dari pendapatan BPP peserta didik lainnya maupun subsidi dari pemerintah.

Background: The increase of medical students quantity causes fee load as a consequency which must be overcome during education process. The obscurity regarding tuition fee amount for medical clerkship students constitutes a problem that frequently becomes a conflict between Hospital Management and Faculty of Medicine. Research that proves how much tution fee that can be taken just for education activity is still difficult to obtain. This present study tries to do an approach to ABC system to count the tuition fee total in Hasan Sadikin hospital, Bandung. Method: Method applied in this present study is time motion studies by measuring the cost of all the activity of the clerkship student. Research analysis unit taken in this research is 3 groups of clership students in sub-department of Obstetric and Gynaecology in Hasan Sadikin Hospital. Data resources used in this research consist of primary and secondary data. Quantitative data are gained through several research instruments in the form of Fee Activity Analysis Form and Self-Administered Questionnaire. Meanwhile, qualitative data are collected through Indepth Interview dan Focus Group Discussion (FGD) technique. Secondary data are obtained from guidelines book for medical clerkship student education, guidlines book for education in sub-department of Obstetric and Gynaecology in Hasan Sadikin Hospital, and other references that are relevant with this study. Results: Unit cost for a medical clerkship student in education process is IDR. 1,663,921.32 consisting of teaching staff fee (IDR. 681,166.67), electrical use fee (IDR 19,492.25), water consumption fee (IDR. 67,128.75), medical equipments and education devices fee (IDR. 106,689.57), expired medical equipment and material fee (IDR. 789,333.68), and cleanliness fee (IDR. 110.40). The source of education funding budget that is spent is gained from Faculty of Medicine for IDR 888,175.68 (53 percents), while, from Hospital Management is IDR 775,745.64 (47 percents). Conclusion: Unit cost for clership student for study process in sub departmenr in Obstetsric and Gynaecology RS Hasan Sadikin is higher than income from the tuition fee was paid by the students. The difference cost between unit cost and income from tuition fee was handled by tuition fee from others program and subsidize from goverment.

Kata Kunci : Product,Price,Place,Promotion,People,Process,Physical evidence,Minat masyarakat,Medical tuition fee, education hospital, medical clerkship student.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.