Identifikasi senyawa toksik terhadap sel kanker payudara (T47D) dan usus besar (WiDR) pada ekstrak kloroform buah merah (Pandanus conoideus Lamk.)

YANTI, Yulia Ika, Prof. Sukarti Moeljopawiro, Ph.D

2009 | Tesis | S2 Biologi

Kanker usus besar dan kanker payudara merupakan dua jenis kanker penyebab kematian utama pada pria dan wanita diseluruh dunia dengan angka kematian 677 ribu dan 548 ribu jiwa pertahun. Sistem pengobatan herbal yang menggunakan senyawa alami dari tanaman masih terus dikembangkan untuk mengobati penyakit ini karena tanpa menimbulkan efek samping seperti pada pengobatan medis. Menurut penelitian sebelumnya, buah merah varietas maler yang diekstraksi menggunakan kloroform memiliki toksisitas untuk membunuh sel kanker payudara dan nilai toksisitasnya lebih tinggi dari obat kanker doxorubicine. Senyawa antikanker dalam buah merah varietas maler ini belum diidentifikasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui senyawa toksik terhadap sel kanker payudara dan usus besar dalam ekstrak kloroform buah merah (Pandanus conoideus Lamk.) varietas maler. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah buah merah varietas maler. Sel kanker usus besar yang digunakan adalah WiDR, sedangkan sel kanker payudara yang digunakan adalah T47D. Buah merah diekstraksi dengan kloroform. Ekstrak kloroform yang diperoleh difraksinasi dengan Vacuum column chromathography (VLC). Hasil fraksi diuji toksisitasnya dengan MTT assay. Fraksi aktif diproses lebih lanjut dengan VLC dan kemudian dilakukan uji toksisitas dengan MTT Assay untuk menentukan fraksi isolat aktif. Analisis senyawa dalam fraksi isolat aktif dilakukan dengan metode GC-MS, spektroskopi UV dan IR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi isolat aktif memiliki nilai IC50 sebesar 118,77μg/mL untuk sel T47D dan 121,63μg/mL untuk sel WiDR. Berdasarkan analisis GC-MS, fraksi isolat aktif mengandung 25 senyawa dengan 3 kandungan senyawa terbesar yaitu 9-octadecenoic acid (Z), hexadecanoic acid dan 1-nonadecene.

Cancer was a leading cause of death worldwide. Breast and colon cancer were two kinds of popular cancer caused death in men and women. The mortality was 548,000 deaths/year for breast cancer and 677,000 deaths/year for colon cancer in the world. At the previous study showed that chloroform extract of Maler variety red fruits had the highest cytotoxicity on breast cancer cell, T47D, but the toxic compound have not been identified. Therefore, the objective of this study was to identify the toxic compound on breast cancer cell, T47D and colon cancer cell, WiDR in the chloroform extract of buah merah. Buah merah local variety Maler (Papua), breast cancer cell (T47D) and colon cancer cell (WiDR) were used in this study. Cancer drug Doxorubicine was used as a standard on cytotoxicity assay. Buah merah were extracted using chloroform. Chloroform extract was fractionated using vacuum liquid chromatography. Thin- Layer Chromatography was used for monitoring bioactive compounds. Cytotoxicity was performed using MTT assay and using most popular clinical cancer drug, Doxorubicin, as a standard. The IC50 value was determined using linear regression analysis. The most toxic fraction was again fractionated using the same method followed by cytotoxicity assay of isolate fractions. The most toxic isolate fraction compounds were identified using GC-MS methods, UV and IR spectroscopy The results showed that 6 fractions were obtained from fractination of the most toxic fraction. The IC50 value of the most toxic isolate was 118,77μg/mL for T47D cell line and 121,63μg/mL for WiDR cell line. GC-MS analysis revealed that 25 compounds were found in the most toxic isolate fraction. It showed that 9- octadecenoic acid (Z), hexadecanoic acid dan 1-nonadecene were the major of these compounds.

Kata Kunci : Buah merah,Kanker,IC50,Spektroskopi,Red fruit, cancer, IC50, spectroscopy, GC-MS