Proses infeksi awal jamur pembusuk akar ganoderma sp sebagai dasar pengendalian dengan trichoderma reesei

NURSITA, Emina, Prof. Dr. Ir. S.M. Widyastuti, M.Sc

2009 | Tesis | S2 Ilmu Kehutanan

Ganoderma sp. adalah salah satu jamur patogen penyebab penyakit akar penting pada tanaman perkebunan dan kehutanan. Infeksi jamur ini diduga terjadi kontak antara akar yang telah terinfeksi dengan akar yang sehat. Meskipun demikian, belum ada informasi detail yang menjelaskan proses infeksi awal jamur ini. Ganoderma sp. mempunyai siklus hidup yang kompleks, sehingga pengendaliannya menjadi sulit. Metode pengendalian hayati menggunakan Trichoderma reseei yang bersifat antagonis terhadap jamur lain merupakan salah satu alternatif pengendalian. Aktivitas dan keberadaan jamur Ganoderma sp. dan T. reseei di rhizosfer dipengaruhi oleh kondisi lingkungan tempat tumbuhnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) proses infeksi awal Ganoderma sp. pada akar tanaman; (2) keberadaan T. reesei setelah diinokulasikan ke rhizosfer; serta (3) pengaruh pH terhadap efektivitas penghambatan T. reesei. pada Ganoderma sp. Pendekatan yang dilakukan adalah: (1) inokulasi leher akar tanaman Crotalaria juncea dengan Ganoderma sp. pada media tanah atau agar, (2) inokulasi semai A. mangium dengan T. reseei, serta (3) uji antagonis jamur T. reseei dengan Ganoderma sp. secara in vitro dan potongan akar A. mangium pada pH media 5, 7 dan 9. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara in planta pada media agar, Ganoderma sp. melakukan penetrasi awal ke dalam tubuh tumbuhan melalui stomata bagian pangkal batang tanaman C. juncea umur 14 hari dan masuk ke dalam jaringan secara interseluler melalui ruang antar sel. Setelah terjadi infeksi, sel penjaga stomata melakukan reaksi hipersensitif sebagai bentuk respon ketahanan tanaman C. juncea terhadap serangan jamur Ganoderma sp. Secara in vitro pH media berpengaruh terhadap efektivitas penghambatan T. reseei terhadap Ganoderma sp. Efektivitas penghambatan T. reseei terhadap Ganderma sp. adalah 96,6% (pH 5), 62,1% (pH 7) dan 70,8% (pH 9). Trichoderma reseei yang diformulasi dalam bentuk pelet dan diaplikasikan ke tanah lebih sering ditemukan pada akar semai A. mangium daripada di tanah.

Ganoderma sp. is one of the most important root rot pathogens in plantations. The infection is assumed to be started by direct contact between infested and healthy roots. However, detailed information on how early infection occurs is unavailable. The life cycle of Ganoderma sp. is complex, hence the control of this pathogen is difficult. Trichoderma reseei, a mycoparasitic fungus is a good alternative to control Ganoderma sp. On the other hand, the role of predisposing factors, such as pH in the the activity and the occurrence of Ganoderma sp. and T. reesei are unclear. The objectives of this research were to investigate: (1) the early infection process of Ganoderma sp. on the root, (2) the occurence of T. reesei after being applied onto the rhizosphere, and (3) the effect of pH on the effectiveness of T. reseei to inhibit Ganoderma sp. Several approaches were performed, such as (1) inoculation of the root collar of an indicator plant Crolataria juncea, which was grown in agar media or soil, with Ganoderma sp., (2) inoculation of A. mangium seedlings with T. reseei, and (3) antagonistic test of Ganoderma sp. and T. reseei in vitro on root sections of A. mangium at pH of 5, 7 and 9. The results indicated that 14 days after inoculation on agar media, Ganoderma sp. penetrated the collar root of C. juncea via a stomatal aperture and subsequently grew intercellularly. In addition, the stomatal guard cells had collapsed, as an indication of hypersensitive response. The pH of media affected the effectiveness of T. reseei in inhibiting the growth of Ganoderma sp., which were 96,6%, 62,1% and 70,8% at pH of 5, 7 and 9, respectively. After being applied onto the rhizosphere, T. reseei was recovered from the root and soil samples.

Kata Kunci : Infeksi awal,Ganoderma sp,Trichoderma reesei,Crotalaria juncea, infection, Ganoderma, Trichoderma reseei, Crotalaria juncea