Laporkan Masalah

Pemikiran K.G.P.A.A. Mangkunegara VII tentang pendidikan wanita dan kebudayaan (1916-1944)

SETIASIH, Insiwi Febriary, Dr. S. Margana

2009 | Tesis | S2 Sejarah

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pemikiran Mangkunegara VII tentang pendidikan wanita dan kebudayaan. Permasalahan pokok yang diajukan adalah bagaimana konsepsi Mangkunegara VII tentang pendidikan wanita dan kebudayaan dan mengapa Mangkunegara VII memprioritaskan pemikiran dalam bidang pendidikan wanita dan kebudayaan. Metode penelitian dilakukan dengan metode sejarah, berdasarkan prinsip heuristik (pengumpulan data), kritik, interpretasi dan historiografi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sejarah pemikiran. Metodologi ini sesuai dengan tema yang mengupas mengenai proses munculnya sebuah pemikiran seorang tokoh yang dilandasi oleh faktor intern dan ekstern. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemikiran Mangkunegara VII tentang pendidikan wanita dan kebudayaan dilatarbelakangi oleh berbagai faktor antara lain pendidikan dan jaringan hubungan dengan para pejabat dan tokohtokoh Hindia Belanda dan lokal yang berpengaruh pada saat itu. Mangkunegara VII memprioritaskan kedua aspek tersebut dengan cara memadukan sistem pendidikan modern dengan pendidikan tradisional serta mengkaji pemikiran budaya Barat dengan tetap mempertahankan budaya Timur khususnya Jawa.

This research discusses the thoughts of Mangkunegara VII in women education and culture of early 20th century. In order to achieve the objectives, two problem statements are proposed: (1) how are the conceptions of Mangkunegara VII in women education and culture? and (2) why does he tend to prioritize the two specific aspects, rather than other aspects? To answer the questions, the researcher asserts that there should be a deeply detailed analysis toward the personality of Mangkunegara VII. Such analysis should be supported by enormous data collection about Mangkunegara VII, which are taken from both local and colonial archives. The main data are taken from Babad Mangkunegara VII, while the supporting data are taken from local and colonial archives, newspaper and journals. The conclusion drawn from this research is that the thoughts of Mangkunegara VII in women education and culture are result of a long process of reflection toward the emergence of modernization. Mangkunegara VII viewed that ideal women education is emphasizing between modern educational system by considering Javanese culture initialization. In terms of art and culture, he asserted the importance of exploration of Javanese language and perpetuation of ‘wayang’ tradition. Mangkunegara VII prioritized both of the aspects as a basic foundation to achieve the progress of a nation by holding tightly the Javanese cultural custom. Mangkunegara VII was a king of Javanese people and respectable leader in colonial administration who tried to conserve Javanese traditional culture in the changing era.

Kata Kunci : Pendidikan, pendidikan wanita dan kebudayaan, education, women education and culture


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.