Eksistensi perempuan dalam novel Atas Singgasana karya Abidah El Khalieqy :: Sebuah kajian kritik sastra feminis
USMAN, Mohtar, Prof. Dr. Siti Chamamah Soeratno
2009 | Tesis | S2 SastraPenelitian ini berupaya untuk mengungkapkan eksistensi perempuan dalam novel Atas Singgasana karya Abidah El Khalieqy dengan menggunakan kajian kritik sastra feminis. Eksistensi perempuan yang dimaksudkan adalah bagaimana perempuan dengan kesadaran kritisnya menyadari keberadaan diri sebagai pribadi yang memiliki potensi tertentu sehingga segala aktivitasnya dibentuk oleh kesadaran tersebut. Dengan menyadari makna keberadaannya itu, perempuan mampu menunjukkan eksistensi dirinya sebagai pribadi utuh dan menolak fragmentaris dirinya sebagai “sosok yang lainâ€. Berdasarkan kesadaran itu pula, perempuan berupaya melakukan perlawanan terhadap setiap bentuk kekerasan yang dilakukan laki-laki terhadap dirinya. Perlawanan yang dilakukan perempuan tersebut sekaligus menunjukkan bahwa masyarakat, yang digambarkan dalam novel ini, masih dipengaruhi ideologi patriarki sehingga belum sepenuhnya menempatkan perempuan secara positif. Untuk mengungkapkan ketimpangan gender yang tercermin dalam novel tersebut, penelitian ini secara teoretis bertujuan untuk mengaplikasikan teori kritik sastra feminis dalam membongkar masalah sosial yang tercermin dalam novel tersebut. Adapun tujuan praktis yang hendak dicapai adalah hasil analisis ini menjadi masukan bagi masyarakat dalam memandang perempuan secara proporsional pada kehidupan sosial masyarakat. Dalam mengungkapkan eksisitensi perempuan dalam novel Atas Singgasana, penelitian ini menggunakan teori kritik sastra feminis. Bertolak dari teori tersebut, hasil analisis menunjukkan bahwa kekuatan yang menggerakkan perempuan untuk mewujudkan eksistensinya adalah reaksi terhadap kekerasan yang dilakukan laki-laki terhadap mereka. Laki-laki dalam novel karya Abidah ini menempatkan dirinya, sebagai sosok yang kuat dan berkuasa, sehingga senantiasa berupaya menaklukkan perempuan dengan cara-cara kekerasan. Akan tetapi, perempuan yang merasa dirinya diperlakukan secara tidak adil, berusaha melakukan perlawanan untuk mencapai keadilan dan kesetaraan derajat. Perjuangan perempuan dalam mewujudkan eksistensinya ini dilakukan dengan tiga cara, yaitu: (1) kemampuan untuk membuat pilihan hidup secara mandiri sehingga dapat membebaskan dirinya dari ketergantungan terhadap laki-laki; (2) keberanian untuk melakukan perlawanan terhadap berbagai tindakan negatif yang dilakukan laki-laki, dan pada akhirnya, membentuk dirinya sebagai pribadi otonom yang tidak seenaknya diperlakukan oleh orang lain, terutama laki-laki; (3) pendidikan yang memadai merupakan modal dasar yang dimiliki perempuan untuk meraih kesetaraan, serta kesadaran, dalam mewujudkan eksistensinya.
This research is done in order to reveal the women existence in Abidah El Khalieqy’s novel Atas Singgasana: A study of feminist literary criticism. The women existence defined is how women with their critical awareness realize their self-existence as an individual that have particular potencies, so that all their activities are shaped by that awareness. By realizing the significance of their existence, women are able to show their existence as a truly individual and to reject their individual fragment as the Other. By their awareness also, women attempt to do a subversion towards every form of violence done by men towards them. The subversion also done by women is to show that the society described on this novel is still influenced by patriarchal ideology, so that it has not fully placed women positively. To reveal gender imbalance (gender bias) reflected on this novel. This research then aims, theoretically, to apply feminist literary criticism theory in disclosing social problem reflected on this novel. In addition, the practical objective achieved in this research is, by the result of this analysis, giving some input for society in looking at women proportionally in the social life of society. In revealing the women existence in Atas Singgasana novel, this research uses feminist literary criticism. Starting from this theory, the result of the study shows the power to generate women in realizing their existence as a reaction towards violence done by men towards women. The men in this Abidah’s novel place theirselves as strong and powerful characters, so that they always try to subjugate women by violence means. Nevertheless, women who feel that theirselves are treated unfairly, try to do subversion to get a degree of fairness and equality. The women struggle to realize their existence is done by three ways, that is, (1) an ability to make a life choice autonomously, so that it can let them free by their dependence towards men; (2) the courage to do subversion towards men’s negative action creates women as an autonomous individual, which as one likes to be treated by the other, especially men; (3) well-adequate education is a basic capital, which women have, to reach an equality. and an awareness to realize their existence.
Kata Kunci : Eksistensi perempuan,Kritik sastra feminis,Pribadi utuh,women existence, feminist literary criticism, truly individual