Hakikat militer dalam negara menurut perspektif filsafat politik
WAHYUDIN, Prof. DR. H. Kaelan, MS
2009 | Tesis | S2 Ilmu FilsafatBangsa Indonesia telah mewujudkan cita-cita dan kepentingan nasional sebagaimana terdapat dalam pembukaan UUD' 1945, dalam perjalanannya mengalami hambatan dan tantangan. Hambatan dan tantangan tersebut adanya krisis multidimensi yang mengarah pada faktor disintegrasi bangsa. Faktor disentegrasi bangsa dapat diselesaikan melalui unsur TNI sebagai organ negara untuk mewujudkan kesatuan dan persatuan bangsa. Dalam kehidupan berbangsa mengenai kesadaran bela negara bagi bangsa Indonesia cenderung menurun, bahkan masih ada yang menghujat TNI, mencurigai, mendiskriditkan dengan tuduhan bahwa TNI anti demokrasi. Keberadaan TNI sebagai warga negara, mempunyai tugas mulia sebagai pemersatu bangsa. Penelitian yang dilaksanakan merupakan kajian pustaka dengan mengunakan metode penelitian kualitatif falsafi. Penelitian kualitatif bidang filsafat mengenai makna, nilai, simbol dan tidak menekankan pada kuantum serta penerapannya dalam segi kualitas secara alamiah sebab menyangkut konsep ciri-ciri yang melekat pada objek penelitian. Penelitian tesis ini bertujuan untuk menganalisis, hakikat militer berasal dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Pada hakikatnya kedudukan militer dalam negara di bawah institusi sipil untuk mempertahankan wilayah NKRI dalam rangka bela negara. Hakikat militer sebagai kemanunggalan antara TNI dan masyarakat dalam upaya mengimplementasikan bela negara untuk membela kedaulatan NKRI secara terus menerus. Hubungan Militer dengan masyarakat cukup kondusif yakni tingkat kepercayaan masyarakat masih tinggi, citra TNI cukup baik dan sebagian besar masyarakat simpati terhadap TNI. Analisis hasil penelitian bahwa refleksi militer dalam hubungannya dengan masyarakat dalam bela negara terdapat hubungan dengan semakin tingginya bela negara pada masyarakat didukung oleh unsur TNI yang kuat dan profesional serta kemanunggalan TNI dengan rakyat, maka negara Indonesia akan menjadi bangsa yang kuat dan besar. Sebaliknya dengan semakin rendahnya bela negara pada masyarakat, tidak didukung oleh unsur TNI, TNI yang tidak professional, tidak adanya kemanunggalan antara TNI dengan rakyat, maka negara Indonesia menjadi bangsa lemah.
Indonesian nation has actualized national aspire and interest as in commencement of UUD (Basic Law) 1945, which experience constraints. The constraints rise because pf multidimensional crisis which refers to nation disintegration factor. Such a factor can be completed through TNI (Indonesian National Army) unsure as this state organ for actualizing nation unity and totality. The sense of nation-defense awareness of Indonesia people decreases. Even some of them sacrilege, suspect, and discredit TNI by accusing them as anti-democracy. TNI has noble obligation as this nation unifier. The research conducted is literature study by employing philosophic qualitative method. Qualitative inquiry in the field of philosophy is regarding to mean, value, symbol. It does not emphasize on the quantum and it application scientifically in quality because it refers to inherent trait concept on research object. The objective of this research is to analyze the nature of military emanates from, by, and for people. Naturally, the military position in this nation is under civil institution to defend NKRI (Indonesian Republic Unity Nation) region. The nature of military is as the total integration between TNI and the society in order to implement defending this nation to realize continual NKRI sovereignty. The relationship between military and the society is considerably conducive, i.e. the level of social trust toward TNI remains high, a good image of TNI, and most of people give their sympathy to TNI. The analysis of this research is that there is a relationship In military reflection with respects of the society. The higher the people nation-defense – supported by a strong and professional unsure of TNI as well as the total integration of TNI over the people, the stronger and greater Indonesia as a nation. In contrast, the lower the people nation-defense – not supported by TNI in which there are inconsistency of professional and total integration between TNI and the people, the weaker Indonesia as a nation.
Kata Kunci : Militer,Negara,Bela Negara,Filsafat politik, Military, Nation, Nation-Defense, and Political Philosophy