Laporkan Masalah

Analisis prioritas kebijakan terhadap pengembangan pusat perbelanjaan Jogjatronik di Yogyakarta :: Melalui penerapan metode analitycal hierarchy process

AKHMAD, Kaharuddin, Dr. Budi Harjanto, M.Si

2009 | Tesis | S2 Magister Ekonomika Pembangunan

Kegiatan pengembangan dan pemeliharaan merupakan kegiatan penting bagi Jogjatronik karena berkaitan dengan perkembangan pusat perbelanjaan. Kegiatan ini memerlukan waktu yang tidak sedikit serta membutuhkan perencanaan yang baik untuk mendapatkan hasil yang optimal. Tahap penting pertama dalam pengembangan dan pemeliharaan ialah menentukan letak strategis setiap kios pada tiap lantai yang ada di Jogjatronik. Tetapi dalam kenyataannya, penentuan dalam prioritas pengembangan dan pemeliharaan hanya berdasarkan pada pengalaman pimpinan, sehingga seringkali keputusan yang diambil kurang mengenai sasaran. Penelitian ini bertujuan menentukan bobot kriteria dalam menentukan prioritas kios di tiap lantai sebagai kegiatan pengembangan dengan menerapkan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Berdasarkan identifikasi terhadap kriteria didapatkan 3 kriteria utama, yaitu kriteria potensi pengembangan akses birokrasi, potensi operasional gedung dan kenyamanan konsumen. Masing-masing kriteria dijabarkan dalam beberapa subkriteria yang dapat diukur. Standarisasi nilai setiap blok per lantai dilakukan melalui transformasi skala kunjungan dengan prosedur skor. Lokasi penelitian adalah Jogjatronik yang terdiri atas 5 lantai yaitu Lower Ground (LG), Upper Ground (UG), Lantai 1/First Floor (FF), Lantai 2/Second Floor (SF), dan Lantai 3/Roof Floor (RF). Penentuan ini adalah sebagai prioritas pengambilan kebijakan terhadap pengembangan pusat perbelanjaan Jogjatronik dengan menggunakan metode AHP yang dilakukan dengan cara menentukan rating peringkat skor tiap blok alternatif. Hasil penentuan tiap blok sebagai prioritas pengambilan kebijakan terhadap pengembangan pusat perbelanjaan dengan metode tersebut menunjukkan bahwa bobot kriteria yang paling tinggi adalah kriteria potensi pengembangan akses birokrasi sebesar 41,07 persen, yang kedua adalah kriteria kenyamanan konsumen sebesar 35,17 persen, dan yang terendah adalah kriteria potensi operasional gedung sebesar 23,76 persen dengan RK 0,0063 ≤ 0,10. Blok-blok yang menjadi prioritas pengambilan kebijakan terhadap pengembangan pusat perbelanjaan Jogjatronik adalah adalah First Floor (FF) Blok-04, Roof Floor (RF) Blok-01, First Floor (FF) Blok-05, Second Floor (SF) Blok-06, Second Floor (SF) Blok-03, Second Floor (SF) Blok-02, First Floor (FF) Blok-03, First Floor (FF) Blok-06, Upper Ground (UG) Blok-04, Roof Floor (RF) Blok-06.

The activities of maintenance and development are such important activities for Jogjatronik, since those are correspond to development performance. The activities not only require a lot of times but also a good planning in order to gain the optimal results. The first important phase in maintenance and development is to determine blocks for tenants of each floors of Jogjatronik shopping centre. In fact, however, determination in maintenance and development priorities done only based on the intuition and experience of the manager, thus, the decision taken often less exact lying to the goal. This research is aimed to determine the criterion weight in determining each floor priority to the activities of maintenance and development by applying the Analytical Hierarchy Process (AHP) method. Three main criteria, based on the criteria’s identification, are achieved, they are: the potency of bureaucracy access development criterion, the potency of building operational criterion and, the customer’s pleasure criterion. Each criterion is formulated in some measurable sub-criterion. The value standardization for each block per floor is done through a visit scale transformation with score procedure. This research took place on Jogjatronik, which consist of 5 floors, namely, Lower Ground (LG), Upper Ground (UG), Floor 1 (First Floor), Floor 2 (Second Floor), and Floor 3 (Roof Floor). This each block determination, in which becomes the priority of decision making towards the Jogjatronik shopping center development, using the application of AHP method and done by using a rank score rating for each alternative block. Using the method mentioned above, the results of each block determination which acts as a priority of decision making towards the shopping center development, indicate that the highest weight criterion is the potency of bureaucracy access development criterion, which is equal to 41.07 percent, secondly is the customer’s pleasure criterion, equal to 35.17 percent and the lowest one is the potency of building operational criterion, equal to 23.76 percent, with RK 0.0063 ≤ 0.10. Blocks that become the top decision making priority to Jogjatronik shopping center development are FF-04, RF-01, FF-05, SF-06, SF-03, FF-03, SF-02, FF-03, FF06, UG-04 and, RF-06.

Kata Kunci : Pengembbangan pusat perbelanjaan Jogjatronik,Metode analitycal hierarchy process,Yogyakarta


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.