Estimasi nilai perusahaan dengan pendekatan relative multiple di Bursa Efek Indonesia
NOVITA, Syarifah, Prof. Dr. Eduardus Tandelilin, MBA
2009 | Tesis | S2 Magister Ekonomika PembangunanPenilaian saham dapat dilakukan melalui beberapa cara yang dikenal dengan model penilaian, model penilaian (valuation model) merupakan suatu mekanisme untuk merubah serangkaian variabel ekonomi atau variabel perusahaan yang diramalkan (diamati) menjadi perkiraan tentang harga saham. Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam menilai saham, tetapi yang sering digunakan oleh para analis adalah metode Relative Multiple dengan pendekatan Price Earning Ratio dan Book to Market Ratio. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk membangun suatu model estimasi dengan kedua pendekatan tersebut untuk digunakan sebagai alat analisis dalam mengestimasi nilai perusahaan, selanjutnya membandingkan kedua model tersebut mana yang lebih baik dalam meramalkan harga saham perusahaan ke depan. Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah data cross section, dengan masing-masing sampel pada model sebanyak 45 perusahaan non keuangan yang listed di Bursa Efek Indonesia, dengan periode pengamatan pada tahun 2006. Metode yang akan digunakan dalam analisis ini adalah regresi linier berganda (Multiple Regression Analysis) dengan penyelesaian metode kuadrat terkecil biasa (Ordinary Least Squares). Kriteria seleksi model dilakukan dengan uji Akaike’s Information Criterion dan Final Prediction Error. Pengujian model dilakukan dengan uji kriteria statistik dan uji kriteria ekonometri. Pemilihan model terbaik dilakukan dengan melihat keakuratan model dalam memprediksi harga saham ke depan, memiliki nilai R² (koefisien determinasi) dan adjusted R² yang paling tinggi, serta memiliki nilai yang paling kecil pada akar rata-rata kesalahan kuadrat (RMSE), rata-rata kesalahan mutlak (MAE ). Dari Hasil estimasi nilai perusahaan berdasarkan ke dua model diperoleh; PER prediksi didapatkan 22 perusahaan yang overvalue, 21 perusahaan yang undervalue dan 2 perusahaan yang mempunyai nilai wajar, sedangkan berdasarkan model Book to Market prediksi diperoleh 17 perusahaan yang overvalue, 18 perusahaan yang undervalue serta 10 perusahaan yang nilainya wajar. Berdasarkan nilai R² (koefisien determinasi), adjusted R², akar rata-rata kesalahan kuadrat (RMSE), rata-rata kesalahan mutlak (MAE ) serta keakuratan model dalam memprediksi harga saham ke depan model Book to Market Ratio lebih baik dibandingkan dengan model Price Earning Ratio.
Stock can be valued by some ways, is called valuation model, a mechanism to change a set of economic variables or corporate variables, which are predicted (observed) to be estimation of stock price. There are some methods, which may be used for valuing stock, but those often used by analysts are Relative Multiple with Price Earning Ratio and Book to Market Ratio methods. Main objective of this research is to build an estimation model with both approaches above as analytic tool to estimate corporate value, then to compare both models , which model is better to predict future corporate stock price. Data analyzed in this research were cross-sectional data, with each sample of model consisting of 45 non financial companies listed in Indonesia Stock Exchange, with observation period of 2006. Methods used in this analysis are Multiple Regression Analysis with Ordinary Least Square solution method. Criteria of model selection are applied by Akaike’s Information Criterion (AIC) and Final Prediction Error (FPE) tests. Model is examined by statistic criterion test and econometric criterion test. Model is selected well possible by seeing model to predict future stock price, having high R2 value and adjusted R2, and having smallest value of Root Mean Squared Error (RMSE) and Mean Absolute Error (MAE). From results of corporate value estimation based on both obtained models; prediction PER produces 22 overvalue companies, 21 undervalue companies and 2 fair value company; whereas, based on Book to Market model, the prediction obtains 17 overvalue companies, 18 undervalue companies and 10 fair value companies. Based on R2 value (determination coefficient), adjusted R2, average square root error (RMSE), average absolute error percentage (MAPE), average absolute square error (MAE) and model square in predicting future stock price, Book to Market Ratio model is better than Price Earning Ratio model.
Kata Kunci : Niali perusahaan,Valuation model,Price earning ratio,Book to market ratio,Firm Value,valuation model,Price Earning Ratio,Book to Market Ratio